Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Film Jaler Juara Festival Film Banyuwangi, Jurinya Mira Lesmana

image-gnews
Film Jaler menjadi juara Festival Film Banyuwangi 2019. Situs Festival Film Banyuwangi
Film Jaler menjadi juara Festival Film Banyuwangi 2019. Situs Festival Film Banyuwangi
Iklan

TEMPO.CO, Banyuwangi - Film berjudul Jaler memenangi Festival Film Banyuwangi 2019. Film karya Lutfi Masduki yang tergabung dalam Tim Qmen Crew ini mengisahkan tentang keresahan Ghani, seorang remaja pria yang tumbuh menjadi pribadi feminin setelah ibunya meninggal.

Baca: Film dari Karya Pramoedya Ananta Toer, Keluarga: Mimpi Jadi Nyata

Film Jaler mengangkat konflik yang terjadi antara Ghani dengan pamannya. Pertentangan muncul ketika paman Ghani, melihat dia sering belajar menjadi pemain Gandrung. Sisi feminin Ghani muncul karena roh ibundanya yang merasuki dirinya. Semasa hidupnya, ibunda Ghani adalah penari Gandrung.

Lutfi Masduki mengungkapkan ide pembuatan film ini berawal dari kisah penari pria Gandrung Marsan. Lutfi mengaku resah banyak masyarakat yang menganggap tabu seorang pria menjadi Gandrung. "Saya ingin membuka mata masyarakat bahwa dulu Gandrung itu awalnya ditarikan oleh seorang pria, bukan perempuan," kata Lutfi di Banyuwangi, Selasa 9 Juli 2019. "Dan Marsan adalah penari Gandrung pria terakhir, yang kemudian kini Gandrung dimainkan oleh penari perempuan."

Lutfi mengaku senang dengan digelarnya festival film di kota kelahirannya ini. Menurut dia, Festival Film Banyuwangi ini menjadi wadah bagi dia dan para pembuat film pemula untuk mengekspresikan karya. "Saking senangnya, waktu ada pengumuman festival film saya langsung kontak semua teman untuk membuat film pendek. Kami ber-15 pembuat film ini hanya mengeluarkan Rp 250 ribu untuk membuat Jaler," kata Lutfi.

Ia mengatakan semua terlibat dalam pembuatan film ini tidak ada yang dibayar. "Hanya bermodalkan semangat, yang penting setor karya kami di festival ini. Kami hanya ingin menjukkkan bahwa anak daerah juga bisa membuat film," kata Lutfi.

Lutfi mengatakan, festival ini akan memacu sineas pemula di Kota dan Kabupaten Banyuwangi untuk terus berkarya. Musababnya, tidak semua daerah menggelar festival film. "Banyak teman dari daerah lain iri dengan Banyuwangi yang sudah menggelar festival film," kata Luthfi. "Festival ini benar-benar jalan bagi kami untuk menampilkan karya dan dikuratori dengan baik sehingga memacu untuk terus berkarya."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: 5 Pilihan Film Horor yang Tayang pada Juli 2019

Film Jaler menjadi salah satu film yang dinilai oleh sineas Mira Lesmana. "Temanya sangat menarik, paling unik, dan kuat. Ini sesuatu yang jarang dibicarakan. Emosinya di film itu juga dapet," ucap Mira Lesmana. Dia mengapresiasi Banyuwangi yang telah menggelar festival film sebagai bagian dari agenda Banyuwangi Festival 2019. "Semua kota di dunia yang boleh dibilang ada di garda depan dan maju, pasti memiliki festival film."

Meski baru pertama dilaksanakan, sebanyak 30 karya seniman film muda turut meramaikan Festival Film Banyuwangi yang mengangkat tema besar Majestic Banyuwangi. Karya yang dikirim para peserta banyak mengangkat tentang kehidupan dan tradisi lokal masyarakat Banyuwangi. Dan hal ini mendapat apresiasi dari Mira Lesmana.

Menurut Mira Lesmana, para sineas muda hendaknya mengangkat ide cerita lokal yang ada di lingkungan sekitarnya. Karena dengan ini akan menghasilkan keunikan dan karya yang berbeda dengan sineas lainnya.
"Tidak masalah mengangkat kultur lokal. Justru cerita bagus itu yang unik dan semakin lokal. Bahkan film yang mendunia dan bisa dihargai di banyak tempat, datangnya dari Meksiko, Prancis," ucap dia.

Selain festival film, acara Festival Film Banyuwangi juga menggelar lomba video kreatif desa. Setiap desa membuat video promosi tentang desanya. "Secara tidak langsung, kami memaksa masyarakat berpikir kreatif untuk mempromosikan potensinya yang menonjol dalam sebuah video tentang desanya," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

12 jam lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.


Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

17 jam lalu

Ryan Gosling dalam film The Fall Guy. Dok. Universal Pictures
Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024


Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

18 jam lalu

Peserta aksi mogok makan menuntut pembebasan tiga petani pakel yang ditangkap secara paksa, aksi ini berlangsung di depan Kementerian Agraria dan tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional, Jakarta Selatan, Senin, 20 Februari 2023. Mulai pukul 10:30, massa mulai aktif membentangkan poster tuntutan sampai memajang surat pernyataan dari beberapa elemen yang terlibat. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.


Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

1 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".


Tersandung Rok Sendiri, Wisatawan Asal Cina Tewas Terjatuh di Jurang Blok Sunrise Kawah Ijen

5 hari lalu

Pengunjung melihat kawah dari kaldera Gunung Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Tersandung Rok Sendiri, Wisatawan Asal Cina Tewas Terjatuh di Jurang Blok Sunrise Kawah Ijen

Nahas menimpa HL, 31 tahun, seorang wisatawan asal Cina saat melakukan pendakian di Kawah Ijen, Sabtu, 20 April 2024.


126 Ribu Wisatawan Berkunjung ke Banyuwangi Selama Libur Lebaran

6 hari lalu

Pantai Pulau Merah Banyuwangi, Jawa Timur (TEMPO/Lourentius EP)
126 Ribu Wisatawan Berkunjung ke Banyuwangi Selama Libur Lebaran

Destinasi yang paling banyak dikunjungi di Banyuwangi selama libur Lebaran salah satunya Pantai Marina Boom


Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

7 hari lalu

The Beatles. Foto: Instagram/@thebeatles
Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be


Digelar Tujuh Hari, Tradisi Seblang Olehsari di Banyuwangi Dipadati Pengunjung

7 hari lalu

Penari Seblang mengenakan omprok (hiasan kepala) dari janur, daun pisang muda, dan hiasan bunga segar untuk menutup kepala dan wajah. Tradisi ini digelar 15-21 April 2024 (Diskominfo Kabupaten Banyuwangi)
Digelar Tujuh Hari, Tradisi Seblang Olehsari di Banyuwangi Dipadati Pengunjung

Seblang merupakan salah satu tradisi adat suku Osing di Banyuwangi dalam mengejawantahkan rasa syukurnya.


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

9 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

10 hari lalu

Poster film The Green Knight. Foto: Wikipedia.
7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.