Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jalan Panjang Bumi Manusia Menuju Layar Lebar

Reporter

Editor

Aisha Shaidra

image-gnews
Anak Pram, Astuti Ananta Toer (kiri) menyerahkan novel Bumi Manusia karya ayahnya kepada Produser Falcon Pictures, Frederica di Studio Alam Gamplong, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Kamis, 24 Mei 2018 malam. TEMPO/Pito Agustin
Anak Pram, Astuti Ananta Toer (kiri) menyerahkan novel Bumi Manusia karya ayahnya kepada Produser Falcon Pictures, Frederica di Studio Alam Gamplong, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Kamis, 24 Mei 2018 malam. TEMPO/Pito Agustin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Meruaknya kabar novel Bumi Manusia akan difilmkan oleh Hanung Bramantyo rupanya mengusik beberapa pihak yang bisa dibilang ‘penggemar garis keras’ Bumi Manusia dan penulisnya, Pramudya Ananta Toer. Pro kontra hadir dalam hitungan menit tatkala kabar itu diwartakan ke publik.

Rencana mengangkat Bumi Manusia ke layar lebar sesungguhnya bukan hal baru. Dan nama Hanung Bramantyo bukanlah satu-satunya sutradara yang ingin mengangkat kisah Minke, Nyai Ontosoroh dalam medium film. Setidaknya hal ini sudah pernah terdengar sejak awal 2000-an. Masa di mana Pramudya Ananta Toer masih ada.

Sutradara Hanung Bramantyo saat dilokasi syuting pembuatan film yang berjudul Hijab dikawasan wisata Kotatua, 13 Oktober 2014. TEMPO/Nurdiansah

Setidaknya kabar baik itu sempat dicatat Tempo, pada 2 September 2004. Siang itu wajah Pram bercahaya. Di rumah lamanya di Utan Kayu, Jakarta Timur, Pram baru saja menandatangani kontrak dengan PT Elang Perkasa yang akan memfilmkan Bumi Manusia. ”Saya bangga karena ada orang Indonesia yang mau memfilmkan novel saya,” katanya.

Sebelum itu Pram sempat berat kalau melepas karyanya difilmkan pihak asing. Nama seperti Oliver Stone, sutradara film JFK, El Commandante, Platoon, Nixon, Wall Street, dan banyak lagi, sempat mengajukan diri untuk membeli hak memfilmkan Bumi Manusia sekitar US$ 1,5 juta (sekitar Rp 15 miliar). Hal tersebut dituturkan anak keempat Pramudya, Astuti Ananta Toer.

Pram menolak Oliver Stone dan para sineas asing untuk memfilmkan karyanya. Adalah Hatoek Soebroto (kini sudah almarhum) bos Elang Perkasa yang beruntung mengantongi hak itu. ”Sesuai kontrak dengan Pak Pram, saya memperoleh hak untuk membuat film dan sinetron novel Bumi Manusia selama lima tahun,” kata Hatoek, berdasarkan arsip Tempo.

Saat itu Hatoek enggan menyebut angka persisnya. Tapi ia mengaku mengeluarkan miliaran rupiah.

Sejak kontrak resmi diteken, Hatoek sudah tahu penggarapan film Bumi Manusia akan memakan biaya yang sangat besar. Ia pun lantas menggandeng bos Sinemart, Leo Sutanto. Awal 2006, proses produksi Bumi Manusia dimulai.

Tapi kabar soal pembuatan film Bumi Manusia perlahan mengabur. Beberapa nama sutradara berganti, muncul tenggelam dalam pemberitaan.

Kabar pertama yang pernah muncul, Hatoek sempat mengajak Mira Lesmana dan Riri Riza untuk menggarap proyek besar ini. Namun seiring waktu, nama Garin Nugroho muncul menggantikan keduanya. Sempat terdengar kabar juga kalau Deddy Mizwar sempat turut terlibat sebagai produser pelaksana.

Jujur Prananto. TEMPO/Prima Mulia

Hal tersebut disampaikan Jujur Prananto. Pihak yang ditunjuk Leo Sutanto untuk menuliskan naskah Bumi Manusia sejak awal proyek ini dimulai. “Saat itu belum diketahui siapa sutradaranya, tak lama Pak Leo bilang kalau Mira dan Riri. Saya lanjut menuliskan scenario tapi setelah itu lama tak muncul kabar lagi,” tutur Jujur Prananto kepada Tempo, Kamis 31 Mei 2018.

Setelah itu menurut Jujur, kabar Garin akan menyutradarai film Bumi Manusia muncul. Mengetahui itu, Jujur sempat ingin mundur dari peran penulis skenario. Lantaran dia tahu naskahnya tak akan terpakai oleh seorang Garin Nugroho. “Saat itu saya bilang ke Pak Leo kalau Garin yang bikin (film), skenario saya enggak akan terpakai. Apakah Garin kali ini pengen bikin film berdasarkan skenario?” Tanya Jujur kepada Leo.  

Lantas benar saja, saat pertemuan berlangsung rupanya Garin sudah punya gagasan lain soal Bumi Manusia. Akhirnya Jujur mundur dan posisinya digantikan Armantono, sosok yang telah cukup lama bekerja dalam proyek film Garin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Garin Nugroho Kandidat Wali Kota Yogya Independen

Kabar penggarapan film pun surut lagi. Rupanya Garin tak jadi melanjutkan proyek tersebut. Hal tersebut dibenarkan Garin. Menurutnya persiapan kala itu sudah mencapai 80 persen. Namun salah satu produser atau pemodal mensyaratkan agar ada elemen penambahan cerita. Dalam pandangan Garin, hal tersebut tentunya bakal membuat Bumi Manusia yang ia garap akan memiliki perspektif berbeda dalam hubungannya dengan novel. “Makna kemanusiaan akan bergeser dan hilang, saya menolak. Akibatnya proyek mandeg,” kata Garin, Kamis 31 Mei 2018.

Setelah lepas dari Garin, menurut Jujur proyek Bumi Manusia sempat akan diproduseri Deddy Mizwar dan nama Hanung Bramantyo pun sempat muncul saat itu. "Pertama kali saya ditawari Film ini ketika usai Ayat-Ayat Cinta dirilis. Yang menawari saya Pak Hatoek dan Pak Dedi Mizwar. Saya bilang kepada mereka, ini akan jadi perjuangan saya. Saya rela gak dibayar buat ini he-he-he. Tapi sayangnya, entah kenapa, film itu batal," terang Hanung Bramantyo.

Sutradara musikal Laskar Pelangi Riri Riza bersama penulis musik dan lirik Mira Lesmana (kanan) saat menghadiri konfrensi pers Musikal Laskar Pelangi Goes To Yogya di Pisa Mahakam, blok M, Jakarta, Kamis (22/3). ANTARA/Teresia May

Tahun 2009, Mira Lesmana menghubungi Jujur. Ia mengatakan ada dua naskah skenario yang diberikan Hatoek, salah satunya naskah yang sempat digarap Jujur. Proses pengolahan naskah, pembacaan ulang berlangsung hingga 2010. Berikut proses casting.

Lagi-lagi, setelah beberapa tahun proyek tersebut belum rampung juga. Menurut Jujur, Mira Lesmana kewalahan lantaran tak ada investor yang berani karena nama Pramudya Ananta Toer. Sedangkan ini proyek mahabesar yang butuh dana tak sedikit.

Akhirnya hak memfilmkan Bumi Manusia pun usai. Pada tahun 2015 Hatoek Soebroto wafat.

Setelah itu, Jujur sempat menerima panggilan dari sutradara Anggy Umbara untuk terlibat dalam penggarapan Bumi Manusia. “Dia sempat telpon dan sempat mengajak saya untuk terlibat, tapi enggak jadi.”

Anggy Umbara Bagikan Tips dan Trik Bikin Film Pendek

Awal 2018, Naveen (pemilik Falcon Pictures) melibatkan Jujur sebagai pembahas naskah Bumi Manusia yang disutradarai Hanung Bramantyo. Skenarionya kali ini ditulis oleh Salman Aristo.

Bumi Manusia novel berlatar belakang sejarah kebangkitan nasional. Buku ini merupakan jilid pertama dari empat roman (tetralogi) yang ditulis Pram semasa ditahan di Pulau Buru, Maluku. Novel yang telah diterjemahkan ke dalam 30 bahasa itu sarat kisah menggetarkan. Kisah cinta antara Minke dan Annelies, kisah carut-marut perpolitikan saat itu, perlawanan kaum muda progresif revolusioner terhadap kaum tua yang kadung menikmati hukum feodal dan otoriter, serta perlawanan seorang Nyai terhadap kesewenang-wenangan kolonial.

AISHA | ARSIP TEMPO

Catatan koreksi: tulisan ini telah mengalami penambahan konfirmasi dari Hanung Bramantyo pada Senin, 4 Juni 2018

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenang Pramoedya Ananta Toer dan Karya-karyanya, Tak Cuma Bumi Manusia

6 Februari 2023

Pramoedya Ananta Toer. Wikipedia/Lontar Foundation
Kenang Pramoedya Ananta Toer dan Karya-karyanya, Tak Cuma Bumi Manusia

Pramoedya Ananta Toer salah seorang sastrawan legendaris Indonesia, ia menghasilkan lebih dari 50 karya dan diterjemahkan dalam 41 bahasa.


Rekomendasi Film Sejarah Kemerdekaan, Cocok Jadi Inspirasi Role Model Generasi Z

16 Agustus 2022

Film Kadet 1947.
Rekomendasi Film Sejarah Kemerdekaan, Cocok Jadi Inspirasi Role Model Generasi Z

Rekomendasi film yang erat kaitanya dengan sejarah dan perjuangan para pejuang negara dalam melawan para penjajah.


Pramoedya Ananta Toer Berusia 97 Tahun, Netizen Ramaikan Lini Masa Twitter

6 Februari 2022

Pramoedya Ananta Toer. Wikipedia/Deppen
Pramoedya Ananta Toer Berusia 97 Tahun, Netizen Ramaikan Lini Masa Twitter

Pada masa Orde Baru, mendapatkan buku-buku karya Pramoedya Ananta Toer harus diperoleh dengan cara bergerilya.


Menang Piala Citra, Jerome Kurnia Minta Maaf ke Mama Tak Pernah Dapat Ranking

10 November 2021

Jerome Kurnia. Instagram
Menang Piala Citra, Jerome Kurnia Minta Maaf ke Mama Tak Pernah Dapat Ranking

Jerome Kurnia pernah mendapat nominasi untuk Pemeran Pendukung Pria Terbaik untuk film Bumi Manusia di ajang FFI 2019.


Sebut Anak Bungsunya Dulu Tak Diharapkan, Hanung Bramantyo Disemprot Netizen

3 Agustus 2021

Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo (Instagram/@zaskiaadyamecca)
Sebut Anak Bungsunya Dulu Tak Diharapkan, Hanung Bramantyo Disemprot Netizen

Netizen yang membaca tulisan Hanung Bramantyo ini langsung mengkritik dan mengingatkannya.


4 Pelajaran Kencan dari Film Jadul Ini Perlu Diikuti, Jangan Buang Waktu

17 Januari 2021

Adegan film Bumi Manusia. Foto: Falcon Pictures
4 Pelajaran Kencan dari Film Jadul Ini Perlu Diikuti, Jangan Buang Waktu

Film drama tema zaman dulu alias jadul punya gaya romantis tersendiri untuk menyihir para penonton. Intip 4 pelajaran penting kencan di film jadul ini


Nonton #dirumahaja, Film Bumi Manusia Tayang di Klik Film

23 April 2020

Adegan film Bumi Manusia. Foto: Falcon Pictures
Nonton #dirumahaja, Film Bumi Manusia Tayang di Klik Film

Sukses mendapatkan lebih dari 1,3 juta lebih penonton di bioskop, film Bumi Manusia kini bisa disaksikan di platform Klik Film.


Dua Garis Biru dan Bumi Manusia Diputar di Festival Film London

24 November 2019

Poster film Dua Garis Biru. instagram.com/duagarisbirufilm
Dua Garis Biru dan Bumi Manusia Diputar di Festival Film London

Indonesian Film Society menggagas acara Festival Film Indonesia di London. Dibuka dengan film Dua Garis Biru dan ditutup dengan film Bumi Manusia.


Asyik, Rumah untuk Syuting Bumi Manusia Dibuka untuk Umum

1 September 2019

Rumah Nyai Ontosoroh dan Annelies di Kampung Gamplong, studio alam lokasi syuting Bumi Manusia bakal dibuka untuk umum. Foto: @hanungbramantyo
Asyik, Rumah untuk Syuting Bumi Manusia Dibuka untuk Umum

Popularitas novel bumi Manusia dan filmnya, mendatangkan penasaran. Untuk itu rumah Nyai Ontosoroh di Kampung Gamplong dibuka untuk umum.


Gelar Nobar Film Bumi Manusia, Ini Komentar Erick Thohir

24 Agustus 2019

Erick Thohir dan Hanung Bramantyo usai acara nobar film Bumi Manusia di XXI Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan pada Sabtu 24 Agustus 2019. (istimewa)
Gelar Nobar Film Bumi Manusia, Ini Komentar Erick Thohir

Erick Thohir mengajak masyarakat lebih mengapresiasi film nasional setelah dia menggelar acara nobar film Bumi Manusia di Jakarta, Sabtu sore.