TEMPO.CO, Jakarta -Aktor senior Amoroso Katamsi meninggal karena sakit pada Selasa, 17 April 2018 pukul 01.40 WIB. Pemeran Soeharto di film Pengkhianatan G30S/PKI itu meninggal setelah dirawat di Rumah Sakit Angkatan Laut Dr Mintohardjo, Jakarta, pada usia 79 tahun. Ia akan dimakamkan di TPU Tanah Wakaf Pondok Labu, Jakarta Selatan, setelah salat Zuhur.
Baca: Amoroso Katamsi Pemeran Soeharto di Film G30SPKI Meninggal
Kabar duka itu juga disampaikan Goenawan Mohammad dalam akun Twitter miliknya. "Amoroso Katamsi, aktor yg memerankan Presiden Suharto dlm pelbagai film, meninggal dinihari Selasa ini. Amoroso, seorang dokter TNI- AL, ikut grup teater yg dipimpin Sutradara Arifin C. Noer sejak masih kuliah di Yogya. Ia bisa tampak menyatu dgn sosok yg diperankannya," tulis Goenawan Mohammad.
Semasa hidupnya, Amoroso Katamsi dikenal sebagai dokter, perwira TNI AL, pemain teater, dan aktor layar lebar. Di dunia teater, pria kelahiran 21 Oktober 1938 itu mengawalinya dengan masuk dengan masuk kelompok teater pimpinan W.S. Rendra, Studi Grup Drama Jogja pada 1961. Dari sana dia aktif tampil di berbagai pertunjukan teater, termasuk bersama Teater Kecil bersama Arifin C. Noer.
Panggung Pembuktian Amoroso Katamsi
Selain berteater dan ikut paduan suara, sejak 1970-an Amoroso terjun ke dunia film. Film pertama yang dibintanginya berjudul Darah Ibuku arahan sutradara S.A. Karim.
Setelah itu, dia bermain dalam belasan film, antara lain Cinta Abadi (sutradara Wahyu Sihombing), Terminal Cinta (Abrar Yusa Biran), serta Yuyun: Pasien Rumah Sakit Jiwa, Serangan Fajar, Pengkhianatan G30S/PKI, dan Jakarta 1966 (Arifin C. Noer). Terakhir, pada 2015 dia membintangi film Di Balik 98, yang disutradarai Lukman Sardi.
Sejak bermain dalam Pengkhianatan G30S, Amoroso Katamsi identik dengan peran sebagai Soeharto, presiden di masa Orde Baru. Dia juga berperan sebagai Soeharto dalam film Jakarta 1966 dan Di Balik 98.
