TEMPO.CO, Jakarta - Mantan istri Elvis Presley, Priscilla Presley, menyatakan raja musik Rock n Roll dengan sadar menyudahi hidupnya sendiri saat ia meninggal karena serangan jantung terkait dengan narkoba.
Baca: 40 Tahun Mangkatnya Elvis Presley, Penjualan Rekamannya Capai 1 M
Pengakuan tersebut dinyatakan wanita berusia 72 tahun itu menjelang premier film dokumenter terbaru, Elvis Presley: The Searcher, yang digarap HBO. Dalam film tersebut, Priscilla menceritakan tentang kecanduan narkoba yang menjerat mantan suaminya. “Dia tahu apa yang dia lakukan, dan orang-orang pergi, ” katanya, seperti dilansir dalam Dailystar, Ahad, 8 April 2018.
Ia mengatakan semua orang di sekitar Elvis telah melakukan segala cara untuk menghentikannya. Namun Priscilla mengatakan tidak ada orang yang bisa menyarankan apa yang harus Elvis lakukan.
Karena itu, Priscilla menyalahkan keberadaan Elvis saat melakukan wajib militer yang berbasis di Jerman. Menurutnya, militer Amerika Serikat memberikan narkoba untuk para tentara guna membuat mereka tetap terjaga. “Dia punya manuver yang harus dilakukan pada larut malam sehingga pil tersebut diberikan kepadanya, dan begitulah dia mulai (mengenal narkoba),” ujar Priscilla.
Ia menambahkan, apabila mereka meminum obat tidur, tentara itu harus melakukan sesuatu agar tetap terjaga. Saat wajib militer, Elvis berada di wilayah yang belum dipetakan dan benar-benar mencoba melakukan itu sendirian. Selain kematian Elvis, ditemukan satu dokter yang memberikannya lebih dari 10 ribu pil dalam kurun waktu delapan bulan.
‘Saya muak dan lelah dengan hidup saya’ dan ‘Saya perlu istirahat panjang’ merupakan catatan dengan tulisan tangan Elvis Presley sendiri yang dianggap adik tiri Elvis, Rick Stanley, sebagai catatan bunuh diri. “Bagi saya, itu sangat jelas bahwa bunuh diri ada di dalam pikirannya,” ucap Rick.
THE SUN | MIRROR.CO.UK | DAILYSTAR