Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Adjie Pangestu Minta Masyarakat Tak Musuhi Kelompok LGBT

Reporter

Editor

Aisha Shaidra

image-gnews
Adjie Pangestu. instagram.com
Adjie Pangestu. instagram.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Adjie Pangestu menyampaikan pendapatnya terkait dengan fenomena lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau LGBT di Tanah Air. Dengan tegas, ia mengungkapkan tidak setuju jika LGBT dilegalkan dan mendapatkan pengakuan dalam undang-undang.

Alasannya, ia menganggap negara sangat penting hadir dalam proses penyembuhan kelompok LBGT dari kondisi sakit yang dialami.

Baca: Tolak Legalisasi LGBT, Adjie Pangestu Paparkan Alasan

"Sebenarnya itu bisa disembuhkan jika para LGBT mau berniat sembuh. Bisa ikut terapi atau konseling kepada ahlinya. Peran negara di sini sangat penting," kata Adjie kepada Tabloidbintang.com, Senin, 22 Januari 2018.

Adjie pun meminta masyarakat tidak memusuhi kelompok LGBT. Sebaliknya, mereka harus dirangkul supaya kembali ke jalan yang semestinya. “Para LGBT jangan dimusuhi atau dijauhi. Justru mereka harus dirangkul dan diajak bicara untuk membantu masalah-masalah mereka,” ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Adjie Pangestu Minta Masyarakat Tak Musuhi Kelompok LGBT

Sebelumnya, Adjie mengemukakan alasan mengapa ia menolak pengesahan LGBT. Pertama, menurut dia, Indonesia masih kental dengan adat serta budaya ketimuran sehingga LGBT tak akan cocok di Indonesia. Selanjutnya, kata Adjie, LGBT merupakan perbuatan menyimpang dan tidak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun. "LGBT, menurut gue, adalah penyakit psikologis dan penyimpangan orientasi secara seksual," tutur Adjie Pangestu.

TABLOIDBINTANG.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sultan Djorghi - Annisa Trihapsari Main Satu Sinetron dengan Adjie Pangestu

29 September 2021

Sultan Djorghie, Annisa Tri Hapsari, dan Adjie Pangestu. Foto: Instagram Sultan Djorghie.
Sultan Djorghi - Annisa Trihapsari Main Satu Sinetron dengan Adjie Pangestu

Sultan Djorghi meminta Rafi Pangestu, putra Annisa Trihapsari dan Adjie Pangestu berpesan agar ayahnya tak lupa bahagia.


Survei SMRC: 87,6 Persen Masyarakat Menilai LGBT Ancaman

25 Januari 2018

Pernikahan sesama jenis di Taiwan telah didiskusikan sejak 2000an. Pada 24 Mei 2017, Mahkamah Konstitusi Taiwan memutuskan bahwa hukum pernikahan Taiwan tidak konstitusional dan pasangan sesama jenis memiliki hak untuk menikah. straitstimes.com
Survei SMRC: 87,6 Persen Masyarakat Menilai LGBT Ancaman

Penilaian itu sejalan jika dikaitkan dengan ajaran agama soal LGBT.


Pernyataan Soal LGBT Timbulkan Polemik, Zulkifli Hasan Menghindar

23 Januari 2018

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dalam Simposium Nasional Kebangsaan di Aula Barat  Institut Teknologi Bandung, Rabu, 25 Oktober 2017.
Pernyataan Soal LGBT Timbulkan Polemik, Zulkifli Hasan Menghindar

Zulkifli Hasan tampak terburu-buru menuju mobilnya, menghindari wartawan yang bertanya soal LGBT.


JK Tidak Yakin Aturan tentang LGBT Lolos di DPR

23 Januari 2018

Wakil Presiden M. Jusuf Kalla saat memberikan keterangan pers di rumah dinas, Jakarta, 15 Mei 2017. Jusuf Kalla mengatakan, kecelakaan yang menimpa Setya Novanto tersebut tidak akan menganggu proses hukum yang sudah berjalan. Jusuf Kalla berharap ketua umum Partai Golkar tersebut bisa segera pulih. TEMPO/Imam Sukamto
JK Tidak Yakin Aturan tentang LGBT Lolos di DPR

JK mengaku mengetahui tidak ada upaya di DPR untuk meloloskan aturan tentang LGBT.


Hidayat Nur Wahid Pernah Usul ke Jokowi Agar Buat UU LGBT

23 Januari 2018

Hidayat Nur Wahhid ketika memberi Sosialisasi Empat Pilar kepada ratusan santri Raudhatul Ulum, Sakatiga, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Minggu, 15 Oktober 2017 (dok.MPR)
Hidayat Nur Wahid Pernah Usul ke Jokowi Agar Buat UU LGBT

Hidayat mengatakan, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pernah menyebut bahwa LGBT termasuk bagian dari proxy war.


Arsul Sani: Perluasan Pasal Perzinaan Bukan untuk Menghukum LGBT

23 Januari 2018

Sekertaris Jenderal PPP Arsul Sani usai menjadi pembicara dalam diskusi publik bertajuk
Arsul Sani: Perluasan Pasal Perzinaan Bukan untuk Menghukum LGBT

Anggota Panja RUU KUHP Arsul Sani mengatakan pasal perzinaan dan kriminalisasi kelompok LGBT bukan untuk menghukum orang berstatus LGBT.


DPR Sarankan Zulkifli Hasan Klarifikasi Pernyataan Soal LGBT

23 Januari 2018

Ketua DPR Bambang Soesatyo bergandeng tangan dengan Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan, Agus Hermanto dan Fahri Hamzah seusai pelantikan Ketua DPR yang baru dalam rapat paripurna DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, 15 Januari 2018. TEMPO/Ilham Fikri
DPR Sarankan Zulkifli Hasan Klarifikasi Pernyataan Soal LGBT

Zulkfili Hasan pernah menyampaikan bahwa ada lima partai di DPR yang menyetujui legalitas LGBT.


LGBT Cenderung Mengidap Penyakit Mental, ini Kata Psikolog

23 Januari 2018

Sepasang kekasih berfoto selfie saat merayakan legalisasi pernikahan sesama jenis oleh parlemen Malta di Valletta, Malta, 12 Juli 2017. Legalisasi ini untuk memenuhi janji kampanye Perdana Menteri Joseph Muscat. REUTERS/Darrin Zammit Lupi
LGBT Cenderung Mengidap Penyakit Mental, ini Kata Psikolog

Masyarakat dihebohkan lagi oleh kontroversi LGBT. Diskriminasi yang dialami LGBT akibatkan penyakit mental seperti depresi.


Menteri Agama: Tak Ada Agama yang Mentolerir LGBT

23 Januari 2018

Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin menghadiri pemakaman wartawan senior Tempo, Ahmad Taufik di TPU Karet Kebembem, Jakarta, 24 Maret 2017. Tempo/Febri Husen
Menteri Agama: Tak Ada Agama yang Mentolerir LGBT

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan tidak ada agama yang mentolerir lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).


Soal LGBT, Psikolog : LGBT Bisa karena Faktor Lingkungan

22 Januari 2018

Perdana Menteri Luksemburg, Xavier Bettel (kanan) menggandeng pasangannya, Gauthier Destenay, usai upacara pernikahan mereka di balai kota Luksemburg, 15 Mei 2015. Mereka menjadi pasangan gay pertama yang menikah di Lexembourg, negara mayoritas Katolik yang mendukung penuh hak bagi pasangan sesama jenis. REUTERS
Soal LGBT, Psikolog : LGBT Bisa karena Faktor Lingkungan

Psikolog Rose Mini Agoes Salim mengatakan kepribadian atau karakter yang terbentuk dalam diri anggota LGBT bisa karena faktor genetik dan lingkungan.