Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fakta soal Night Bus, Film Terbaik FFI 2017

Reporter

Editor

Aisha Shaidra

image-gnews
Night Bus meraih Film Terbaik FFI 2017. Film dengan pembiayaan lewat penggalangan dana publik ini mengalahkan Cek Toko Sebelah, Kartini, Pengabdi Setan dan Posesif. Instagram.com
Night Bus meraih Film Terbaik FFI 2017. Film dengan pembiayaan lewat penggalangan dana publik ini mengalahkan Cek Toko Sebelah, Kartini, Pengabdi Setan dan Posesif. Instagram.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Film pemenang Piala Citra Festival Film Indonesia 2017, Night Bus seolah memetik manisnya perjuangan. Film bergenre thriller yang diangkat dari sebuah cerita pendek ini punya beberapa cerita menarik di balik proses pembuatannya.

Darius Sinathrya, produser film Night Bus menyebutkan kalau ganjaran Piala Citra untuk filmnya ini sangat mengejutkan dirinya. “Saya merasa, masuk nominasi saja, bagi kami, film pertama kami Night Bus, itu sudah hal yang luar biasa," kata Darius dalam pidato kemenangannya di Malam Penganugerahan FFI 2017 di Manado, Sabtu 11 November 2017.

Film ini sudah mulai direncanakan sejak 2012 namun setelah melewati beberapa hal baru mulai diproduksi tahun 2015 dan diputar di bioskop April 2017. Produksi film ini pun menurut Darius didukung dari penggalangan dana publik (crowdfunding).

Film Night Bus bercerita tentang sebuah perjalanan para penumpang di sebuah bus malam. Bus tersebut dikendarai oleh Amang (Yayu Unru) bersama seorang keneknya bernama Bagudung (Teuku Rifnu Wikana). Perjalanan bus ini menuju sebuah tempat bernama kota Sampar. “Ini kota yang sedang  berada dalam konflik konflik,” ujar Darius. Dalam perjalanannya, bus ini dihentikan sekelompok pasukan bersenjata.

Rupanya, di antara para penumpang bus ada seorang penyusup yang membawa pesan. Keberadaan penyusup ini lantas menimbulkan bahaya bagi penumpang lain. Di sisi lain, para penumpang dituntut agar bisa bertahan hidup dalam kondisi yang tak mereka kira sebelumnya.

Mahdi (Alex Abbad) sang pembawa pesan jadi orang yang diincar dua kubu berseberangan. Pesan yang dibawa Mahdi disebut sebagai pesan yang bisa mengakhiri konflik yang sedang terjadi.

Seperti apa fakta yang ada di balik film terbaik versi FFI 2017 ini?

  1. Cerita diangkat dari cerita pendek karya Teuku Rifnu Wikana

Film ini diangkat dari sebuah cerita pendek karya aktor Teuku Rifnu Wikana berjudul Selamat. Ternyata, cerita tersebut diilhami oleh kisah nyata yang dialami oleh Rifnu sendiri.

  1. Cerita bersumber dari kisah nyata
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cerita yang dibuat Teuku Rifnu berangkat dari pengalamannya  sekitar tahun 1999. Saat itu Teuku Rifnu pernah bermukim di sebuah daerah konflik dan mengalami teror di dalam bus selama 12 jam.

  1. Film Night Bus merupakan debut aktor Darius Sinathrya menjadi produser

Melalui proses pembuatannya cukup panjang, rupanya Darius baru bergabung dengan tim film ini dan jadi sutradara pada tahun 2014.

  1. Film bergenre thriller yang sering dianggap film horor

Film ini mengusung genre thriller dan bercerita tentang perjalanan sebuah bus malam yang ditumpangi oleh 12 orang dengan kepentingan dan tujuan berbeda-beda.

  1. Para pemainnya diseleksi lewat casting terbuka

Tim produksi dan sutradara, Emil Heradi melakukan open casting bertajuk "Night Bus Film: Mencari Penumpang Terakhir" Pencarian para pemain ini sampai amsuk ke kampus-kampus.

  1. Dibintangi banyak aktor kawakan

Ada Teuku Rifnu Wikana, Yayu Unru, Toro Margens, Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Edward Akbar, Hana Prinantina, Tio Pakusadewo, Alex Abbad, dan Agus Nuramal.

  1. Film dengan perolehan angka penonton yang minim

Menurut Darius, film perdana yang ia produseri itu hanya mencapai jumlah penonton paling sedikit yakni sekitar 20 ribu penonton dan waktu penayangan paling singkat dibanding empat film lain yang masuk nominasi Film Terbaik FFI 2017. Saat rilis pemutaran film ini hanya bertahan sepekan di 105 layar bioskop yang tersedia.

Dengan diganjarnya Piala Citra untuk film ini, sempat tersiar kabar kalau Night Bus akan kembali ditayangkan di bioskop.

Iklan

FFI


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

19 hari lalu

Ario Bayu. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

Ario Bayu ditetapkan menjadi Ketua FFI telah memerankan banyak karakter dari beragam film layar lebar. Berikut sebagian filmografinya.


Ario Bayu Ditetapkan sebagai Ketua Komite FFI 2024-2026 Gantikan Reza Rahadian, Ini Profilnya

19 hari lalu

Ario Bayu berperan sebagai Soeraja di serial Gadis Kretek. Foto: Dok. Netflix
Ario Bayu Ditetapkan sebagai Ketua Komite FFI 2024-2026 Gantikan Reza Rahadian, Ini Profilnya

Tidak lagi dijabat oleh Reza Rahadian, kini, Ketua Komite FFI selanjutnya dijabat aktor Ario Bayu. Begini profilnya.


Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

26 hari lalu

Hari Film Nasional diperingati setiap 30 Maret. Sosok Usmar Ismail, yang melahirkan karya-karya legendaris pada 1950-an hingga 1970-an, menjadi catatan penting dalam sejarah perfilman Indonesia. ISTIMEWA
Hari Film Nasional, Reza Rahadian Ingin FFI Jaga Marwah dan Netralitas

Di momen Hari Film Nasional, Reza Rahadian berharap siapa pun yang akan menggantikannya bisa membawa kebaikan bagi film Tanah Air.


Pemeran Jokowi Meriahkan Para Pencari Tuhan Jilid 17, ini Profil Teuku Rifnu Wikana

33 hari lalu

Teuku Rifnu Wikana. TEMPO/Nurdiansah
Pemeran Jokowi Meriahkan Para Pencari Tuhan Jilid 17, ini Profil Teuku Rifnu Wikana

Teuku Rifnu Wikana pemeran Joko Widodo di film Jokowi turut berperan dalam film Para Pencari Tuhan Jilid 17. Ini profil dan pencapaiannya.


Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

35 hari lalu

Aktor Koutaro Kakimoto (kiri), Velove Vexia, dan sutradara Hestu Saputra dalam Meet and Greet Film Hujan Bulan Juni di Jakarta, 1 November 2017. Film ini bercerita tentang kisah cinta dosen bernama Pingkan (Velove Vexia), dengan sang kekasih Sarwono (Adipati Dolken). Tempo/ Fakhri Hermansyah
Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono telah bermetamorfosa dalam banyak bentuk, mulai dari komik, novel, hingga film.


Pemain Film 24 Jam Bersama Gaspar di Netflix, Ini Profil Sutradara Yosep Anggi Noen

39 hari lalu

Para pemain film 24 Jam Bersama Gaspar. Dok. Netflix
Pemain Film 24 Jam Bersama Gaspar di Netflix, Ini Profil Sutradara Yosep Anggi Noen

Film 24 Jam Bersama Gaspar sudah tayang di Netflix yang diperankan pemain ternama dan digarap oleh sutradara berbakat. Lantas, siapa sajakah mereka?


Siksa Kubur Tayang Saat Libur Lebaran, Dibintangi Reza Rahadian hingga Para Pemenang Piala Citra FFI

41 hari lalu

Poster film Siksa Kubur. Dok. Poplicist
Siksa Kubur Tayang Saat Libur Lebaran, Dibintangi Reza Rahadian hingga Para Pemenang Piala Citra FFI

Film teranyar karya Joko Anwar, Siksa Kubur atau Grave Torture akan tayang pada momentum libur lebaran, pada 10 April 2024


Sejumlah Film Benyamin Sueb, Aktor Terbaik di Film Si Doel Anak Betawi dan Intan Berduri Raih Piala Citra 1972 dan 1973

49 hari lalu

Gubernur Banten Rano Karno berfoto dengan foto Benyamin Sueb saat Pembukaan Pameran foto Tempo di Ruang Tunggu terminal 2 Bandara  Soekarno Hatta Tangerang - Banten, 2 Mei 2016. Pameran ini merupakan rangkaian peringatan ulang tahun 45 Tahun Tempo Majalah. TEMPO/Amston Probel
Sejumlah Film Benyamin Sueb, Aktor Terbaik di Film Si Doel Anak Betawi dan Intan Berduri Raih Piala Citra 1972 dan 1973

Benyamin Sueb, dikenal sebagai salah satu ikon komedi dalam perfilman Indonesia, telah membintangi berbagai film yang populer dan menjadi legendaris.


37 Tahun Reza Rahadian, Film Perempuan Berkalung Sorban Mengantarkan Popularitasnya

50 hari lalu

Pemain film Benyamin Biang Kerok, Reza Rahadian, berpose di kantor Redaksi Koran Tempo di Palmerah, Jakarta, 21 Februari 2018. Berikut kelakuan Reza saat bertandang ke kantor Tempo. TEMPO/ Nita Dian
37 Tahun Reza Rahadian, Film Perempuan Berkalung Sorban Mengantarkan Popularitasnya

Mengawali karir sebagai model sebelum menjadi aktor profesional. Bagaimana perjalanan karir dari Reza Rahadian Matulessy?


HUT Joko Anwar 48 Tahun, Anak Medan Jadi Sutradara Ternama

3 Januari 2024

Untuk memperingati HUT RI ke-76, Joko Anwar mengunggah foto lawasnya saat menjadi pasukan khusus pengibar bendera, Paskibraka. Ia berhasil menjadi anggota Paskibraka di Istana Merdeka pada tahun 90-an. Instagram
HUT Joko Anwar 48 Tahun, Anak Medan Jadi Sutradara Ternama

Pada 3 Januari 2024, Joko Anwar yang terkenal sebagai sutradara film genap berusia 48 tahun. Berikut perjalanan kariernya.