TEMPO.CO, Jakarta -Terlibat sebagai Ketua Penjurian Festival Film Indonesia 2017, Riri Riza merasa punya semangat baru untuk membawa citra FFI. Ada beberapa tantangan yang dihadapi Riri kala menerima tugas tersebut. Salah satunya saat harus mengumpulkan dokumen atau pedoman pelaksanaan FFI tahun-tahun sebelumnya.
“Sulit sekali menemukan dokumen yang ajeg, sementara kegiatannya ditunggu oleh insan film,” tutur Riri saat berkunjung ke kantor Tempo bersama tim FFI lainnya.
Namun melihat tantangan tersebut Riri juga melihat peluang kalau momen FFI kali ini bisa jadi langkah baru untuk menyelenggarakan FFI yang visinya lebih kongkret.
Riri bersama panitia FFI termasuk Leni Lolang sekalu Ketua FFI 2017 mengusung tiga poin penting dalam penyelenggaraan FFI 2017. Tiga poin itu menurutnya juga bisa jadi cerminan dari sebuah karya film yang berkualitas.
“Pertama kami ingin promosikan film Indonesia yang punya gagasan yang jelas, jernih, dan tema yang kontekstual, lalu memiliki pencapaian teknis dan estetik yang tinggi, dan mencerminkan profesionalisme,” ujarnya.
Tiga hal tersebut menurut Riri cukup utuh untuk mencerminkan sebuah film yang punya kualitas. “Ada gagasan, kualitas, dan dikerjakan para profesional secara profesional. Nah itu visinya. Jadi kalau dikatakan film apa yang dicari FFI, ya film yang memenuhi 3 kriteria itu,” sambung Riri.
Film yang masuk dalam penilaian FFI 2017 adalah film yang dirilis pada Oktober 2016 – September 2017. Semua film akan diseleksi dan mengerucut pada beberapa nomor nominasi yang akan dibacakan Jmat, 5 Oktober 2017 di Jakarta. Selanjutnya acara penganugerahan akan diselenggarakan di Manado pada 11 November 2017.
AISHA SHAIDRA