TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari seribu orang merayakan kekayaan hutan Indonesia dalam konser Musika Foresta yang digelar di Balai Sarbini, Jakarta, Sabtu malam, 13 Mei 2017. Konser diusung oleh gerakan Hutan itu Indonesia dan ribuan orang yang telah menandatangani petisi #Jagahutan.
Ketua gerakan Hutan itu Indonesia, Leony Aurora dalam sambutannya sebelum konser dimulai mengatakan jika konser ini berawal dari sebuah tantangan. Yaitu bagaimana cara mendekatkan hutan ke genarasi muda khususnya di perkotaan yang hanya mengenal hutan beton. “Hal yang bisa menyentuh dan sangat dekat dengan generasi muda adalah musik, maka lahirlah konser ini,” katanya.
Sejumlah musikus papan atas Indonesia terlibat di konser ini, seperti Glen Fredly, Astrid, Achi Hardjakusumah dan alam Urbach. Masing masing musisi ini telah menciptakan lagu khusus untuk mendorong perlindungan hutan yang terinspirasi dari perjalanan mereka menjelajahi hutan di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Barat dan Maluku di awal tahun ini.
Selain itu, terdapat lagu kolaborasi bertajuk Cintailah Aku yang dociptakan dan diproduseri oleh Alam yang dinyanyikan oleh Gken, Astrid, Melanie Subondo, Nina Tamam, Arlan Djoeswara dan Jay Faiz dengan iringan biola Achi ditampilkan pertamakali di konser ini.
Dipandu oleh MC Uli Herdinansyah dan Claudia Lengkey, kurang lebih dua jam, penonton dihibur dengan sajian musik dan lagu bertema hutan dan keindahan Indonesia oleh penyanyi papan atas dari berbagai genre musik.
Konser dibuka dengan penampilan The Weekend Rockstars yang membawakan lagu Zamrud Khatulistiwa yang disambut meriah oleh seluruh penonton yang hadir. Konser pun semakin meriah dengan kehadiran penyanyi Sandrayati Fay. Sandra membawakan lagunya sendiri berjudul Suara Dunia.
“Musik itu sangat personal. Kalau bisa dapat koneksi dengan alam dan hutan, pati bisa membuat kita lebih peduli,” kata Sandra sebelum melanjutkan lagu kedua berjudul Tanam Saja.
Musikus dan pemain biola Achi Hardjakusuma juga mempersembahkan karya lagunya berjudul Sebelum Terbenam. Lagu ini ditulis Achi saat melakukan perjalanan ke Hutan Kemenyan Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Kepiawaian Achi bermain biola dan lagunya begitu membangkitkan semangat, membuat seisi area konser dapat merasakan energi besar yang ingin ditularkan Achi untuk menjaga hutan.
Kehadiran grup musik 5Romeo juga memberikan energi berbeda bagi seluruh penonton pada malam itu. Pesona lima pesonel dengan suara merdu mampu memikat penonton saat membawakan lagu Cantik milik Kahitna dan Heal the World milik Michael Jackson.
Penyanyi Asrtid juga mendapat kesempatan mengunjungi hutan Nagari Sungai Buluh, Sumatera Barat. Terinspirasi dengan perjalanannya, Astrid membuat lagu berjudul Hanya Untukmu. Lagu ini dibawakan Astrid prtama kali di konser ini dan langsung mendapat perhatian banyak penonton.
Meski tidak melakukan perjalanan ke hutan seperti penyanyi yang lain, Melanie Subono tampil memberikan dukungan dan semagat pada gerakan ini dengan membawakan dua lagu. Lagu yang selalu menginspirasi Melanie yang membuatnya begitu mencintai Indonesia yaitu lagu Bendera. Lagu yang dipopulerkan oleh grup musik Coklat ini dibawakan Melanie dengan penuh energik membuat seluruh penonton ikut bernyanyi.
Tanah Air Beta menjadi lagu kedua Melanie yang berkolaborasi dengan penyanyi Nina Tamam yang membacakan puisi. Di momen ini juga dilakukan deklarasi untuk menjaga hutan yang dilakukan oleh beberapa perwakilan yang naik ke atas panggung.
Selain itu, terdapat lagu kolaborasi bertajuk Cintailah Aku yang diciptakan dan diproduseri oleh Alam Urbach. Lagu ini ditulis Alam dan terinspirasi saat melakukan prjalana ke hutan adat Dayak iban, Sui Uti, Kalimantan Barat.
Lagu ini dinyanyikan kolaboratif oleh Glen Fresly, Astrid, Melanie Subondo, Nina Tamam, Arlan Djoeswara dan Jay Faiz dengan iringan biola Achi yang ditampilkan pertamakali di konser ini.
Konser ini ditutup dengan meriah oleh Glen Fredly dengan lagunya Kembali ke Timur. “Musik menjadi alat yang powerful. Mari kita menjaga ekosistem dan hutan kita,” katanya sebelum melantunkan lagu.