"Begitu menerima kabar Warkop DKI Reborn akan buat oleh Anggy Umbara, saya langsung mengirimkan foto Meriam Bellina bersanding dengan saya ke Anggy. Saya bilang: Butuh Meriam Bellina zaman masih muda, enggak? Karena semua orang bilang saya mirip Mbak Mer. Lalu saya mengganggu siapa pun yang terlibat di proyek Warkop DKI Reborn. Saya minta dikasting. Thank God, akhirnya saya dapat peran Sophie,” Hannah bercerita.
Hannah menyadari, memerankan cewek Warkop pertaruhan terbesar dalam kariernya. Ia sadar, cewek Warkop identik dengan citra cantik dan seksi. Itulah yang membuatnya ketakutan menjelang syuting. Pasalnya, ia merasa tidak mempunyai aura seksi. Dan ternyata, cantik seksi saja memang tidak cukup untuk menjadi pendamping Warkop.
Baca Juga
Biar Kebal Tudingan Miring soal Janda, Ini Aksi Dian Pelangi
Raffi Biangnya Playboy, Nagita Kudu Lawan sampai Darah...
Indro mengingatkan, wanita cantik dan seksi nyatanya menjadi keharusan dan kebutuhan dalam film. Cewek di dunia Warkop memiliki fungsi sebagai pembangkit konflik. “Adakah film (khususnya komedi) yang tidak menampilkan cewek cantik dan seksi? Hampir semua film komedi punya 'fitur' cewek cantik. Kalau mau jujur, wanita cantik seksi itu permintaan pasar dalam hal ini produser. Saya, Mas Dono dan Mas Kasino kadang jengah juga," ucap Indro.
Selain pemicu konflik, cewek Warkop berperan memberikan reaksi. Dalam sebuah adegan, ada aksi dan reaksi. Tanpa reaksi yang tangkas, kelucuan mustahil terbentuk. Dan sebagai seorang feminis, Hannah ogah terlihat cantik-seksi dari luar saja. Cewek entah di dunia film maupun dalam kehidupan sehari-hari bukan pemanis belaka.
"Kalau sekadar buka baju mah gampang banget. Yang saya tampilkan dalam film ini adalah seksi secara determinasi, seksi secara intelektual, dan seksi secara chemistry," tutur Hannah.
TABLOIDBINTANG.COM
Baca juga:
Anies Bisa Kalahkan Ahok? Ini 5 Hal Menarik di Pilkada DKI
Aryani Mengaku Dilempar Setrika, Inilah Reaksi Mario Teguh