TEMPO.CO, LOS ANGELES— “Anda sudah tahu…,” kata Ice Cube, tepat sebelum mengumumkan bahwa Taylor Swift telah memenangkan Video of the Year dalam MTV Video Music Awards, Senin, 30 September 2015 waktu setempat. Lalu semua penonton yang hadir di Microsoft Theatre bersorak. Rekan-rekan Swift yang ambil bagian dalam video klip ‘Bad Blood,’ juga turut naik ke atas pentas untuk menerima penghargaan. Termasuk Cara Delevingne, Karlie Kloss, Hailee Steinfeld, Serayah McNeill, Gigi Hadid, Mariska Hargitay, dan Selena Gomez.
Swift mengucapkan rasa syukurnya untuk hidup “pada tahun 2015, di dunia di mana anak laki-laki bisa bermain putri dan perempuan bisa bermain tentara." Ucapan itu dilontarkan untuk membalas kritik terhadap video klip tersebut.
Dalam video klip tersebut, Swift dan Gomez melawan sekelompok lelaki di sebuah kantor di London untuk memperebutkan koper misterius. Ketika semua lelaki dikalahkan, Gomez berkhianat dengan mencuri koper dari Swift. Lalu Swift dioperasi dan berlatih dengan kawan-kawannya yang diperankan oleh 18 selebritas Hollywood untuk membalas dendam. Di akhir video, Swift dan tentara-tentara perempuannya berhadapan dengan lawannya. Video diakhiri dengan Swift menampar Gomez.
Video yang berbujet sangat besar ini disebut Rolling Stone sebagai video “futuristik neo-noir.” Time menyebutnya sebagai video yang rumit, bahkan bila dibandingkan dengan efek visual film Sin City. Slate menulis bahwa, “.. Sepanjang jalan, mereka memberi penghormatan kepada yang tak terhitung jumlahnya. Robocop, estetika Sin City, siklus cahaya Tron dan pertarungan salju Kill Bill.” Billboard menarik paralel antara video dan video musik untuk lagu Britney Spears Toxic dan Womanizer, yang keduanya disutradarai oleh Kahn—yang menyutradarai Bad Blood.
Video ini ditonton lebih dari 5 juta orang tetapi kritik terhadap video ini juga tak kalah besar. Swift memposisikan dirinya sebagai gadis yang berkuasa dengan mengajak kawannya sesama selebritas naik ke atas panggung, menempatkan mereka dalam video, mem-posting foto-foto mereka dalam akun instagramnya dan memberikan kawan-kawannya kesempatan untuk “terpapar” media. Namun, pada dasarnya setiap pesan yang disampaikan adalah Swift adalah pusaran dari selebritas Hollywood.
Lewat video dan aktivitasnya di hadapan pers atau media sosial Swift menempatkan dirinya sebagai gadis terbaik dunia. Sebelum hari-harinya mengumpulkan “pasukan perempuan,” Swift sering dikritik karena mencitrakan dirinya sebagai sosok yang polos, inosen, dan dirugikan secara seksual, direndahkan seperti dalam video Better Than Revenge, atau You BelongWith Me.
Di video Shake it off, Swift dituding mengobjektifikasi perempuan kulit hitam dan mengejek bintang pop lainnya. Sementara di video Bad Blood, Swift menyerukan agar perempuan berhenti bertengkar walaupun pada kenyataanya seluruh video ini merupakan persiapan super untuk meninju perempuan lain di wajahnya. Video ini dianggap mempromosikan solidaritas perempuan yang sebenarnya bekerja sama melawan perempuan lain.
ABC | THE VERGE | ROLLING STONE