Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

32 Pelukis Dunia Abadikan Keindahan Bukit Pelayangan

image-gnews
Pelukis Ipong Purnama Sidhi. ANTARA
Pelukis Ipong Purnama Sidhi. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Grace Tjondronimpuno menyipratkan acrylic ke atas kanvas yang terhampar di sudut Restoran Bukit Pelayangan, Serpong, Tangerang Selatan,  Jumat pekan lalu. Di hari Lingkungan Hidup, perupa kelahiran Magelang, Jawa Tengah itu melukis sebuah pohon. Berkali-kali   ibu dua anak ini mengganti posisi, dari duduk, jongkok, hingga berdiri .

Grace bukan nama baru di dunia seni rupa Indonesia. Sederet penghargaan pernah dia dapat, di antaranya  Asian Artists Fellowship The 14th dan  Annual Freeman Foundation Vermont Studio Center Award 2006-2007. Karyanya bahkan menjadi koleksi Oly Olympic Museum Sarajevo, Bosnia.

Beberapa depa dari tempat Grace melukis, sang suami, perupa kelahiran Denpasar, I Made Arya Dwita Dedok juga membuat objek yang sama. “Idenya sederhana, saya melihat pohon kamboja yang tumbuh di Bupe berdaun rimbun, hijau,” kata Dedok . Dedok menambahkan manusia di bawah pohon itu.

Ia juga menancapkan batang pohon itu di atas manusia serupa mahkota. Pada bagian janggut laki-laki itu tumbuh pula jenggot yang dipilin. “Sepertinya potret diri mas Dedok?” Tempo mencoba bertanya. Sambil terkekeh, pelukis yang namanya mulai mendunia itu pun menjawab, “tak jauh dari itu.”

Grace dan Dedok hanyalah dua dari 32 perupa yang hari itu berkumpul di restoran yang lebih populer dengan nama singkatnya, Bupe. Seniman dari mancanegara di antaranya  suami–istri perupa asal Lebanon, Lena Kelekian dan Hagop Sulahian, perupa Australia  Len Zuks, perupa Belanda Elsbeth Baner , Simon Tan asal Malaysia, Shimmin Katsu dari Jepang, Go Beng Kwan (Singapura), Li Yushi (China), Mieky Garcia del Rio (Argentina), Wathanachot (Thailand), Trinth Tuan (Vietnam), Bruce Ferrier (Kanada) dan Mon Thet dari  Myanmar. Dari Indonesia, antara lain Ipong Purnama Sidhi (Jakarta), Lugiono (Yogyakarta), Neneng S. Ferrier, Aida Prayogo, dan Hanny Widjjaja.

Kegiatan bertajuk Melukis Bersama 32 perupa dari 13 negara ini  merupakan bagian dari rangkaian acara Ciputat Painting Internasional Festival 2015 yang digelar di Rumah Budaya Nusantara Puspobudoyo, Ciputat, sepanjang 3-8 Juni 2015.  Menurut, Regional President of Meadows For The Fareact, Neneng S. Ferrier, penyelenggara acara ini mengatakan diambilnya restoran itu sebagai lokasi melukis bersama para pelukis internasional ini karena suasana dan spot tempat makan itu sangat Indonesia." Begitu juga dengan makanannya," kata Neneng.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain melukis bersama, Rumah Budaya Nusantara Puspobudoyo juga menggelar pentas Sendratari Ramayana, kompetisi melukis dan seni visual, serta pentas tari dan puisi yang dibawakan Meadows Indonesia, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat internasional yang berpusat di Lebanon.  "Kami berharap para pelukis dunia ini membawa sesuatu yang bagus tentang Indonesia dan  Rumah Adat Nusantara Puspobudoyo," kata Neneng.

Kegiatan melukis bersama 32 perupa ini  menjadikan Bupe begitu istimewa. Betapa tidak, para perupa kelas dunia dari berbagai negara memilih Bupe yang berkontur berbukitan dengan pemandangan alam hijau  sebagai obyek lukisannya"Di sini lebih natural, viewnya menarik,"ujar  Ipong Purnama Sidhi yang melukis di bagian terujung  restoran.  Ipong yang dikenal juga sebagai pegrafis, illustrator, kurator dan pendesain buku itu memilih melukis manusia dengan warna-warna mencolok.

Di sudut lain, Lena Kelekian memilih membuat lukisan abstrak. Ia memberi judul The Bukit." Tempat ini spesial,"katanya. Lena adalah Presiden Swarna International, sebuah klub seniman yang anggotannya berasal dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

AYU CIPTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

47 hari lalu

Seorang aktivis pro-Palestina memotong lukisan Menteri Luar Negeri Inggris abad ke-20, Arthur Balfour, di Universitas Cambridge
Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

Demonstran Aksi Palestina merusak lukisan Arthur Balfour, politikus Inggris yang pada 1917 berjanji memberikan rumah bagi Yahudi di Palestina


Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

25 Februari 2024

Pameran belasan lukisan Barli di SuJiVa Resto & Art Space, Bandung, 15-29 Februari 2024.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

Menurut Rizky, pameran lukisan karya Barli juga untuk memberi kesempatan bagi orang untuk melihat karya aslinya.


Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

9 Februari 2024

Pameran karya nominasi kompetisi
Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

Karya unik yang bisa dijumpai di Grey Art Gallery adalah Self Potrait by Van Gogh, 2022. Pembuatnya Abdi Setiawan, menggunakan potongan arang kayu.


Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

14 Januari 2024

Lukisan dua panel kanvas buatan Ayurika berjudul Temu. (Dok.Galeri).
Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

Pada pameran tunggal kali ini, Ayurika lebih berfokus untuk menampilkan gambar wajah bercorak realis ekspresif.


Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

18 Desember 2023

Patung berjudul The Ancestors karya I Wayan Upadana buatan 2023.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

Banyak seniman asal Bali menggelar pameran tunggal karya mereka di Bandung, dua di antaranya mengadakannya akhir tahun ini.


Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

27 Agustus 2023

motor listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft dilukis oleh Putu Bonus Sudiana. (foto: Sergap)
Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

Seorang seniman bernama Putu Bonus Sudiana mencoba tantangan baru dengan melukis di bodi motor listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft.


Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

14 Agustus 2023

Butet Kartaredjasa (kiri), Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah), dan Djoko Pekik (kanan). (Instagram/@masbutet)
Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

Djoko Pekik meninggal 12 Agustus 2023. Berikut beberapa karya fenomenalnya antara lain Berburu Celeng dan Sirkus Adu Badak.


Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

6 Agustus 2023

Pameran kelompok Flemish berjudul Silence Before the Storm di Galeri Pusat Kebudayaan Jalan Naripan nomor 9 Bandung, 4-13 Agustus 2023. (ANWAR SISWADI)
Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

Pada pameran lukisan terbarunya kali ini, mereka melukis pemandangan alam bergaya naturalis dan realis seperti lanskap, sungai, dan hutan.


Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

6 Agustus 2023

Pameran kelompok seniman AbstraX berjudul Dive into the world of Painting Matters di Galeri Lawangwangi Creative Space Bandung.(Tempo/Prima Mulia)
Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

Keragaman itu menunjukkan independensi masing-masing anggota kelompok AbstraX dalam percariannya tentang makna dan arti penting lukisan.


Lanskap Batin Cipuk Lewat Lukisan Abstrak

7 Juli 2023

Seniman Sri Setyawati Mulyani alias Cipuk menggelar pameran tunggal berjudul Inner Landscape di Bandung. Dok. Orbital
Lanskap Batin Cipuk Lewat Lukisan Abstrak

Cipuk mengaku lebih menyukai lukisan lanskap yang sepi yang membuatnya bisa berdialog dengan diri sendiri dan Sang Pencipta Alam.