TEMPO.CO, Jakarta - Java Jazz Festival adalah perhelatan akbar yang mengumpulkan musikus jazz dari berbagai belahan dunia. Tahun ini, sebuah kelompok jazz asal India, The Raghu Dixit Project, turut ditampilkan dalam hari terakhir festival, Ahad, 8 Maret 2015.
The Raghu Dixit Project dipimpin oleh Raghu Dixit sendiri sebagai vokalis dan gitaris, ditemani pemain bas, gitar, suling tradisional India, dan drum.
Musik yang mereka tampilkan pun sangat unik, memadukan nuansa modern dari jazz, dengan musik tradisional India yang rancak dan cengkok vokal yang meliuk-liuk. Mereka pun tampil dengan pakaian tradisional khas negara penghasil film Bollywood tersebut.
Bukan musik India namanya, bila tak disertai goyangan. Begitu pun dengan Raghu Dixit Project. Dixit, rajin mengajak penonton yang masih malu-malu untuk berdiri dan ikut bergoyang.
"Ayo yang duduk di belakang, majulah, aku tidak menggigit. Mari kita rayakan musik dari berbagai negara dan budaya yang berkumpul di sini," ujarnya.
Lagu yang mereka bawakan kebanyakan memiliki irama ceria. Meski begitu, lirik yang mereka nyanyikan memiliki makna dalam.
Dixit, selalu memberi tahu makna lagu-lagu mereka yang berlirik bahasa Hindi tersebut. Salah satunya adalah Kodagana Koli Nungitha, yang disarikan dari puisi seorang pemikir India, Shishunala Shariff.
"Manusia sebenarnya memiliki kekuatan yang sangat besar dalam menghadapi kesulitan. Lagu ini mengajak orang untuk tetap kuat ketika menghadapinya," ujarnya.
Berikutnya, The Raghu Dixit Project membawakan Cokada Kalaji, lagu yang tak kalah riang, tentang perayaan atas kehidupan. Penonton yang semula malu-malu, akhirnya tak tahan dan mulai ikut bergoyang.
RATNANING ASIH