TEMPO.CO, Jakarta - Deborah Dewi, ahli menganalisis tulisan tangan (grafologi), ingin sekali melihat tulisan tangan kedua orang tua Vicky Prasetyo. "Karena dari hasil analisis tulisan tangan Vicky, menunjukkan keganjilan di area hubungan anak dan orang tua," kata Deborah kepada Tempo, Senin, 23 September 2013.
Pola asuh keluarga, lingkungan teman-teman, dan bagaimana respons Vicky ketika menghadapi proses hidup, kata Deborah, ikut menentukan bagaimana sosoknya hingga hari ini. "Vicky memiliki karakter sensitif sehingga memudahkan dia untuk berempati dengan siapapun di berbagai kalangan," kata wanita kelahiran Surabaya, 22 Juni 1981.
Menurut Deborah, tulisan tangan seseorang pasti akan selalu berubah-ubah seiring dengan karakter manusia yang dipengaruhi dari lingkungannya. "Sehingga jika Vicky mengalami perubahan pola pikir yang mempengaruhi perasaan dan mendorong dia bertindak, dia pasti berubah," ujar Deborah.
Deborah menganalisis tulisan tangan Vicky lewat kombinasi makro analisis dan mikro analisis dengan menggunakan metode gestalt dan atomistic yang ada dalam ilmu analisis tulisan tangan. Setelah ditelaah, Deborah menemukan, selain memiliki unsur ketidakjujuran yang cukup tinggi, Vicky positif berada dalam kondisi mental yang tidak seimbang.
"Vicky membutuhkan bantuan psikiater jika ingin mendapatkan keseimbangan mental dan pikirannya," kata Deborah.
ALIA FATHIYAH
Berita terpopuler
BlackBerry Tarik Aplikasi BBM di Android
Teriakan Jebret Iringi Kemenangan Timnas U-19
Indonesia Juara Piala AFF Melalui Drama Adu Penalti
Ini 7 Korban Kecelakaan Maut Senayan
Indonesia Juara, Penonton di Stadion Menangis
Labora Sitorus: Saya Mau 'Dibunuh' Atasan