TEMPO.CO, Solo - Seniman dan perupa serba bisa asal Solo, Hajar Satoto, tutup usia pada Senin, 26 Agustus 2013. Satoto telah beberapa tahun menderita penyakit. Selama hidupnya, dia sering mengejutkan dunia seni rupa melalui karyanya.
"Hajar Satoto wafat Senin siang ini," kata sahabat karibnya, Suprapto Suryodarmo, Senin, 26 Agustus 2013. Satoto meninggal di usianya yang ke-62. Menurut dia, selama ini seniman tersebut diketahui mengidap stroke dan diabetes.
Baca Juga:
Selama hidup, Hajar Satoto selalu memberikan warna baru di khazanah kesenirupaan di Indonesia. Dia berhasil menciptakan karya-karya baru di dunia wayang, gamelan hingga perkerisan.
Bersama Suprapto, Satoto pernah membuat sebuah karya bersama yang dinamakan Wayang Budha. "Wayang ini kami ciptakan sekitar 30 tahun silam," katanya. Reportoar wayang tiga dimensi tersebut memadukan berbagai cabang seni seperti karawitan, tari hingga teater. Wayang ini juga menjadi salah satu koleksi di Museum Ranggawarsito, Jawa Tengah.
Hajar Satoto juga pernah menciptakan alat musik gamelan pamor. Gamelan tersebut berbeda dengan gamelan pada umumnya lantaran memiliki tekstur pamor di permukaannya seperti yang ada dalam keris. "Dia juga pernah menyumbangkan karya gamelan pamor itu ke Keraton Kasunanan Surakarta," kata Suprapto.
Baca Juga:
Di dunia empu, Satoto juga dinilai cukup memberi pengaruh, terutama untuk karya keris gaya baru. Sebab, dia termasuk salah satu empu yang mempopulerkan keris kamardikan.
AHMAD RAFIQ
Topik terhangat: Konser Metallica | Suap SKK Migas | Sisca Yofie | Rusuh Mesir | Konvensi Partai Demokrat
Berita terpopuler:
Metallica Hanya Minta 7 Pertanyaan
Metallica Cuci Muka di Hotel Bidakara
Jokowi Datang, Penonton Metallica Heboh
Metallica: Terima Kasih Jakarta
Nonton Metallica, Jokowi Dikawal Provos