TEMPO.CO , Jakarta: Dalam film barunya, What They Don't Talk About When They Talk About Love, aktor Nicholas Saputra memainkan peran sebagai seorang pengidap tuna rungu. Untuk mendalami karakter itu, dia pun tak segan-segan melakukan observasi langsung di sekolah penyandang tuna rungu, Sekolah Luar Biasa (SLB) Rama Shinta Cipete, Jakarta, selama dua bulan.
"Saya berinteraksi langsung sama mereka. Nongkrongin mereka di SLB. Dan, ikut kelas mereka sekitar 1 sampai 2 jam," kata Nicholas saat ditemui di Kawasan Kemang, Jakarta, Selasa, 15 Januari 2013.
Dari sekolah ini, Nicholas bukan cuma mendapat ilmu menggunakan bahasa isyarat, melainkan lebih dari itu. Nicholas harus benar-benar memahami tingkah bagaimana seseorang bila tak bisa mendengar dan bersuara.
Menurut dia, para penyandang cacat tak jauh berbeda dengan manusia normal lainnya. Hanya saja, ada keterbatasan tertentu. "Mereka tetap bisa berkomunikasi. Bahkan ada juga yang berpacaran," kata aktor yang mulai terkenal lewat film Ada Apa dengan Cinta ini.
Film ini menceritakan tentang rumitnya hubungan cinta yang muncul pada dua insan penyandang cacat. Nicholas memainkan tokoh Edo yang mengidap tuna rungu dan Ayushita berperan sebagai Fitri, pengidap tuna netra.
Kisah inspiratif yang digarap sutradara Mouly Surya ini membuat film ini masuk nominasi dalam ajang bergengsi Sundance Film Festival pada 2013 di Utah, Amerika Serikat. Kategori yang didapat adalah World Dramatic Competition dan akan bertarung dengan 11 film lainnya.
YAZIR FAROUK