TEMPO.CO, Jakarta -Selebritas Donny Kesuma menyatakan prihatin terhadap maraknya tawuran antarpelajar yang berujung pembunuhan. Donny mengatakan, tawuran antarpelajar merupakan masalah klasik yang terjadi sejak ia masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Donny, yang juga alumni SMUN 70 Bulungan, menuturkan, tawuran sudah beranak-pinak dan terkesan seperti diwariskan--meski penyebabnya tidak pernah jelas.
"Pokoknya seperti warisan turun-temurun. Mereka yang junior selalu berpegang pada prinsip solidaritas membela atas nama sekolah. Dulu, kita sering tawuran, tapi enggak seperti sekarang yang mengarah pada kriminalitas, sungguh mengerikan," ujar Donny, yang ditemui Tempo secara yak sengaja dalam sebuah acara di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Artis kelahiran Jakarta, 6 Juni 1968, ini mengaku sedih menyaksikan tawuran pelajar di zaman sekarang. "Aku sesalkan kenapa ending-nya jadi memprihatinkan begini? Dulu, aku dan teman-teman, ya, berantem, tapi sebentar kemudian kami berdamai. Bahkan kami pelukan lagi setiap bertemu di pertandingan basket, sepak bola, atau softball misalnya."
Donny, yang selain berkarier di dunia hiburan pernah tercatat sebagai atlet softball Indonesia, mengatakan, "Sebaiknya sih enggak usah lagi ada perkelahian yang berujung kriminalitas. Lebih baik melatih sportivitas di bidang seni atau olahraga," ucapnya, penuh harap.
Pria bertubuh atletis ini mengingatkan, memang anak muda atau siswa SMA yang sedang mencari jati diri biasanya tertantang untuk menguji nyali. Hanya, kata dia, saat ini sebaiknya uji nyali lebih baik diarahkan ke bidang ekstrakurikuler seperti penelitian, seni, dan olahraga.
"Kalau yang suka berantem, ya diarahkan ke olahraga bertarung seperti karate, silat, yudo, dan tinju. Pokoknya jangan sampai merugikan orang lain. Apalagi tawuran yang kebablasan hingga membunuh orang," ucap Donny. HADRIANI P