TEMPO Interaktif, Jakarta - Sita Nursanti atau yang lebih dikenal Sita punya pengalaman menjadi penyiar radio yang cukup panjang. Sejak memutuskan menjadi penyiar radio, hingga kini, sudah tiga stasiun radio yang pernah menggunakan kepiawaiannya ber-casciscus di depan mikropon
"Senang banget. Enggak perlu dandan kalau mau kerja," jawab dia saat ditanya Tempo rasanya jadi penyiar di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 7 Juli 2011.
Bekas personel grup vokal RSD ini mengawali karier sebagai penyiar radio, 2000 lalu, di Rase FM Bandung selama empat tahun. Kemudian, ia pindah ke One FM Jakarta, setahun. Sejak 2007 hingga sekarang, ia setia menemani pendengarnya di Cosmopolitan FM.
Di stasiun khusus pendengar perempuan ini, Sita mengudara menyapa pendengar saban Senin dan Selasa. "Saya membawakan acara apa pun, yang penting tentang wanita," ungkap Sita.
Sita mengaku pekerjaan sebagai penyiar selalu menyenangkan. Kalaupun ada duka, "Cuma blocking time yang harus kita penuhi. Misalkan siaran jam 10 sampai jam 13. Jadi, enggak bisa ke mana-mana," tutur Sita.
Namun, kejenuhan saat blocking time akan menguap apabila ia berhasil menciptakan komunikasi yang baik dengan pendengar. Itulah yang unik dari seorang penyiar radio. "Bagaimana kita bicara hanya di depan corong mix, tapi bagaikan bicara dengan masing-masing orang yang mendengarkan," jelasnya.
MUSTHOLIH