IDRF 2010 akan mengangkat tema “Melihat Kembali Drama Realis Indonesia”. Hadirnya naskah-naskah lakon Indonesia lama bisa membantu kita untuk melihat sejarah perkembangan naskah lakon bergaya realis di Indonesia.
Pada rentang waktu itu, banyak penulisan naskah di Indonesia bermula dari realisme. Waktu itu, cara ini sebagai upaya penulis drama waktu untuk melepaskan diri dari tradisi lisan dalam pertunjukan. Atau bahkan tema-tema yang dianggap tidak membumi atau tak berdasar pada kenyataan mereka siasati dengan cara penulisan semacam ini.
IDRF adalah festival pembacaan naskah-naskah lakon berbahasa Indonesia sebagai upaya untuk mengenalkan naskah-naskah lakon terbaru Indonesia kepada publik yang lebih luas. Bisa dikatakan IDRF adalah festival bagi para penulis naskah lakon Indonesia—ajang untuk bertemu, berdiskusi dan mengenalkan naskah lakon terbarunya.
Adapun naskah yang akan dibacakan esok antara lain :
- Rabu, (24/11) pukul 20.00 WIB- 22.00 WIB
Lelakon Raden Bei Surio Retno (F. Wiggers) oleh Teater Koma
Loteng (Yoji Sakate/ Jepang) oleh Lab Teater Sahid
- Kamis, (25/11) pukul 20.00 WIB- 22.00 WIB
Kawan Tidur (Hanna Fransisca) oleh Teater Tetas
Sari Jeli Almond (Wishing Chong/ Jepang) oleh Lab Teater Sahid
- Jumat, (26/11) pukul 20.00 WIB- 22.00 WIB
Citra (Usmar Ismail) oleh Teater Tetas
Dr. Resureccion: Akan Menyembuhkan Bangsa (Layeta Buchoy/ Filipina) oleh Teter Koma
Disamping pembacaan naskah lakon, akan diadakan pula diskusi. Di Jakarta diskusi IDRF akan diselenggarakan pada:
Kamis, (25/11) pukul 16.00 WIB
Di Hall The Japan Foundation Jakarta
Gd. Summitmas Lt 3, Jl. Jenderal Sudirman Kav 61-62, Jakarta
Judul: Mencari Bingkai Kerja Dunia Baru: Peluang Translokalisme Melalui Drama (Ringkasan dari Konferensi Penulis Naskah Lakon Asia / Asia Playwright Conference di Tokyo/ Jepang, Desember 2009).
Pembicara Yoji Sakate (Presiden Japan Playwright Association)
Berikut naskah-naskah lakon peserta IDRF 2010:
Naskah Lakon Indonesia Lama
• LELAKON RADEN BEI SURIO RETNO
Karya: F Wiggers/ 1901.
Penyelaras bahasa: Gunawan Maryanto/ 2010
Naskah ini merupakan salah satu tonggak awal naskah lakon realis berbahasa Indonesia yang berhasil ditemukan. Bercerita tentang kejujuran hati Raden Bei Surio Retno sebagai Collecteur di jaman Belanda yang dikhianati oleh keluarganya sendiri. Ia akhirnya menempuh jalan yang tak terduga untuk menebus kejujurannya.
Pembaca di Jogja: Teater Gardanalla (HJ Sriyanto, Lies Soca, Ahmad Jalidu, Joned Suryatmoko, Dhody Hendriyanto, Anton Suryana). Sutradara: Joned Suryatmoko
Pembaca di Jakarta: Teater Koma Sutradara: N. Riantiarno
• CITRA
Karya: Usmar Ismail/ 1943
Karya-karya Usmar Ismail cukup kuat dan mempengaruhi perkembangan teater dan naskah-naskah lakon Indonesia. Naskah Citra dipilih karena ditulis dalam situasi yang cukup sulit mengingat sensor yang dilakukan pemerintah penjajah Jepang sangat ketat pada waktu itu. Citra berhasil melewatinya, tetap merupakan sebuah drama propaganda Jepang, tetapi memunculkan pula tema cinta atas tanah air.
Pembaca di Jakarta: Teater Tetas. Sutradara: AGS Arya Dwipayana
• SENJA DENGAN DUA KELELAWAR
Karya: Kirdjomulyo/ 1957
Dibacakan untuk mengenang salah satu penulis drama yang produktif di Jogjakarta/Indonesia pada masanya, yakni Kirdjomulyo. Naskah ini agak kurang dikenal dibandingkan naskah-naskah Kirdjomulyo yang lain seperti Penggali Intan dan Penggali Kapur yang sudah cukup kerap dipentaskan. Untuk itu menarik jika sebuah kisah cinta yang cukup unik dengan latar kota Jogja ini diperkenalkan kembali.
Pembaca di Jogja: Teater Gandrik (Heru Kesawa Murti, Jujuk Prabowo, Sepnu Heryanto, Susilo Nugroho, Djaduk Ferianto, Abdillah Yusuf, Linda Mayasari, Jami Atut Tarwiyah, Broto Wijayanto). Sutradara: Jujuk Prabowo
Naskah Lakon Indonesia Baru
• KEOK
Karya: Ibed Surgana Yuga /2010
Ibed adalah sutradara dari Teater Teku Yogyakarta. Naskah ini menarik karena mengangkat lokalitas Bali, yang selama ini dalam drama realis Indonesia banyak diangkat oleh Putu Wijaya (Lautan Bernyanyi dan Bila Malam Bertambah Malam). Menarik untuk dilihat bagaimana penulis dari generasi terkini membaca kembali tradisi tajen di Bali.
Pembaca di Jogja: Kelompok Serkiler (Irfanuddien Ghozali, Yuniawan Setyadi, Muhamad AB, Heri Sudarmanto, Wisnu Yudha Wardana, Arsita Iswardhani, Diwa Hutomo.) Sutradara: Yuniawan Setyadi
• KAWAN TIDUR
Karya: Hanna Fransisca (Zhu Yong Xia)/ 2010
Hanna adalah penyair dan cerpenis kelahiran Singkawang. Ia dengan tajam mengamati peristiwa-peristiwa yang terjadi di kampung halamannya, peristiwa yang mungkin selama ini luput dari perhatian kita: persoalan etnis Tionghoa di sebuah kota kecil di Kalimantan Barat.
Pembaca di Jogja: Saturday Acting Course/ SAC. Sutradara: Rukman Rosadi
Pembaca di Jakarta: Teater Tetas. Sutradara: Ags Arya Dwipayana
• BIAR KUTULIS UNTUKMU SEBUAH PUISI JELEK YANG LAIN
Karya: Andri Nur Latif/ 2010
Mengangkat tema yang cukup dekat, yakni cinta, dengan pendekatan yang baru. Mengingatkan pada naskah Pagi Bening karya Serafin dan Joaquin Alvarez Quintero tetapi dengan rasa yang berbeda.
Pembaca di Jogja: Galatama Teater Jogja 2010 (B. Verry Handayani, Kusen Alipah Hadi, Tita Dian Wulansari, Muhammad Nur Qomaruddin, Muhammad Shodiq, Siti Fauziah)
Naskah Lakon Terjemahan (Asia)
• LOTENG/ THE ATTIC/ YANEURA (Jepang)
Karya: Yoji Sakate/ 2002
Penerjemah dari Bahasa Inggris: Tim IDRF
Penyelaras bahasa: Yoko Nomura
Merupakan salah satu penulis naskah lakon senior di Jepang sekaligus Presiden untuk Japan Playwright Association. Dalam IDRF kali ini Yoji Sakate akan hadir.
Pembaca di Jakarta: Lab Teater Sahid Sutradara: Bambang Prihadi
• SARI JELI ALMOND/
HEART OF ALMOND JELLY/ AN-NI-N DOFU NO KOKORO (Jepang)
Karya: Wishing Chong/ 2000
Terjemahan dari Bahasa Inggris: Teguh Hari
Penyelaras bahasa: Gunawan Maryanto
Karya Chong mempunyai tempat tersendiri di hati penonton teater di Jepang karena sangat menyentuh hati masyarakatnya. Heart of Almond Jelly dibacakan juga dalam Asia Playwright Conference 2009 di Tokyo, Jepang.
Pembaca di Jogja: Teater Garasi (Yudi Ahmad Tajudin, Marya Yulita Sari, Gunawan Maryanto) Sutradara: Gunawan Maryanto
Pembaca di Jakarta: Lab Teater Sahid. Sutradara: Bambang Prihadi
• DR. RESURECCION: AKAN MENYEMBUHKAN BANGSA/
DOC RESURECCION: WILL CURE THE NATION/
DOC RESURECCION: GAGAMUTIN ANG BAYAN (Philippina)
Karya: Layeta P Bucoy/ 2009
Terjemahan dari Bahasa Inggris: Muhamad AB
Penyelaras bahasa: Gunawan Maryanto
Layeta P Bucoy tinggal dan mengajar di Manila, menulis banyak kesenjangan sosial terutama isu gender dalam naskah-naskahnya. Ia mendapatkan banyak penghargaan. Doc Resureccion: Will Cure The Nation dibacakan juga dalam Asia Playwright Conference 2009 di Tokyo, Jepang. Juga dibacakan dalam The 5th (2009) dan The 6th (2010)Virgin Lab Festival di Manila/ Philippina. IDRF 2010 juga mengundang penulis ini untuk hadir.
Pembaca di Jakarta: Teater Koma. Sutradara: N. Riantiarno
ISMI WAHID | berbagai sumber