Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kua Etnika Luncurkan Album Baru  

image-gnews
Kua Etnika
Kua Etnika
Iklan
TEMPO InteraktifYogyakarta - Kelompok musik kontemporer asal Yogyakarta, Kua Etnika, mengeluarkan album baru bertajuk Nusa Swara. Peluncuran album ke-7 Kua Etnika itu akan dilakukan dengan menggelar konser di Teater Salihara, Jakarta, pada 25 Agustus mendatang dan di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, 31 Agustus 2010.

 

Nusa Swara adalah sebuah upaya kreatif kami untuk kembali menafsir dan memaknai apa yang dulu kerap digembar-gemborkan sebagai Wawasan Nusantara. Kami mencoba membunyikan semangat kenusaan melalui swara,” kata pimpinan Kua Etnika, Djaduk Ferianto.

 

Menurut Djaduk, semua komposisi dalam album Nusa Swara telah dipersiapkan sejak setahun lalu. “Selama proses pengerjaan komposisi itulah, kami merasakan ada sesuatu yang urgen dan mendesak untuk direfleksikan kembali, yakni soal Nusantara, baik sebagai gagasan, semangat, bahkan impian.”

 

Melalui Nusa Swara inilah, Djaduk menambahkan, kami ingin membentangkan kembali kawasan kebudayaan Nusantara yang multikultural, beragam, luas dan besar. “Ituah yang kami olah dalam komposisi-komposisi Nusa Swara, yakni semacam dialog berbagai bunyi dan sura yang datang dari berbagai penjuru budaya di Nusantara,” ujarnya menjelaskan.

 

Sejumlah komposisi yang akan dimainkan pada konser nanti, antara lain, Tresnaning Tiyang, Bromo, Merapi Horeg, Matahari, Cilik, Ken Nanemi, Sintren, Kembang Boreh, Nirwana, Reog, dan Ronggeng to Latinos.

 

Keragaman “suara-suara Nusantara” seperti yang dikatakan Djaduk, akan terasa pada komposisi Bromo, Reog,dan Sintren. “Komposisi itu bagai sebuah pernyatan bahwa setiap suara mesti diberi tempat dan ruang untuk memperoleh haknya dan kesempatan yang sejajar untuk saling bersanding dan bertanding, untuk saling memunculkan diri dan berbunyi dalam bangunan komposisi,” kata Djaduk.

 

Sedangkan pada Tresnaning Tiyang akan merepresentasikan sebuah percakapan bebunyian yang harmonis dan dialogis dan semangat saling menghargai. Komposisi ini diharapkan menjadi sebuah ajakan untuk saling menghargai, sebagaimana terasa dalam harmoni bunyi yang saling melengkapi.

 

Beberapa komposisi repertoar yang lain, seperti Nirwana, Ronggeng to Latinos, dan Ken Nanemi, memperlihatkan eksplorasi gagasan musik Kua Etnika mengenai wawasan kebudayaan Nusantara yang mereka yakini dan hayati, bahwa Nusantara adalah sebuah kawasan multibudaya, di mana segala suara datang dari penjuru dunia. Nusantara adalah sebuah proses pertemuan dari banyak budaya, dari banyak suara.

 

Sejak berdiri pada 1995, Kua Etnika telah menempatkan diri sebagai salah satu kelompok musik yang tekun mengolah khasanah musik etnis dengan semangat kontemporer. “Dari diskusi internal kami, jika sampai saat ini kami masih tetap bertahan dan berproduksi, ini sesuatu yang luar biasa,” ujar Djaduk.

 

Hingga kini, Kua Etnika telah menghasilkan tujuh album. Kua Etnika juga telah menghasilkan album hasil kolaborasi dengan pemusik-pemusik mancanegara, antara lain, dengan para pemusik Malaysia yang menghasilkan konser Many Skin. Pada 2003, Kua Etnika juga berkolaborasi dengan grup Pata Masters dari Jerman dan menghasilkan Pata Java. Selain itu, Kua Etnika banyak terlibat dalam pentas-pentas musik di banyak negara, seperti Swiss, Australia, Jerman, Belanda, Ceko dan sebagainya.

 

Dalam konser Nusa Swara di Jakarta dan Yogya nanti, Kua Etnika akan tampil full team. Selain Djaduk Ferianto, konser Nusa Swara nanti juga akan didukung seluruh personel Kua Etnika seperti Purwanto, Indra Gunawan, Agus Wahyudi, Benny Fuad, Dhanny Eriawan, Arie Senjayanto, Sukoco, Sony Suprapto, dan Wibowo. Plus, tTrie Utami yang menjadi vokalis utamanya.

 

Sebelumnya, Kua Etnika memasarkan album-albumnya melalui jalur indie label. “Kali ini kami bekerjasama dengan De Majors, sehingga album Nusa Swara ini bisa masuk ke toko-toko musik,” kata Djaduk.

 

 

HERU CN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kunto Aji Keluar dari Zona Nyaman di Album Pengantar Purifikasi Pikir

26 September 2023

Kunto Aji. Dok. Istimewa
Kunto Aji Keluar dari Zona Nyaman di Album Pengantar Purifikasi Pikir

Kunto Aji mengerjakan album Pengantar Purifikasi Pikir selama dua tahun dan baru dirilis lima tahun setelah peluncuran album Mantra Mantra.


Kunto Aji Ajak Fans Rasakan Pengalaman Berbeda Lewat Acara Sowan Album III

11 Agustus 2023

Kunto Aji. Dok. Istimewa
Kunto Aji Ajak Fans Rasakan Pengalaman Berbeda Lewat Acara Sowan Album III

Kunto Aji menyediakan headphones untuk penggemar agar bisa bersama-sama mendengar album terbarunya dengan kualitas sebaik mungkin.


Kisah Hidup Rinni Wulandari dan Jevin Julian Dirangkum di Album Debut Soundwave

25 Agustus 2022

Grup musik Soundwave beranggotakan Jevin Julian dan Rinni Wulandari. Dok. Soundwave.
Kisah Hidup Rinni Wulandari dan Jevin Julian Dirangkum di Album Debut Soundwave

Direncanakan Rinni Wulandari dan Jevin Julian sejak 5 tahun lalu, album debut ini dapat disebut sebagai bentuk identitas Soundwave yang baru.


Pusakata Rilis Album Mesin Waktu 2020, Siap Gelar Tur di 5 Pulau Besar Indonesia

16 Juli 2022

Mohammad Istiqamah Djamad alias Pusakata. Dok. Istimewa.
Pusakata Rilis Album Mesin Waktu 2020, Siap Gelar Tur di 5 Pulau Besar Indonesia

Bersamaan dengan perilisan album Mesin Waktu 2020, Pusakata akan membawa kepingan CD yang sedikit berbeda dengan di pasaran selama tur.


Ardhito Pramono Pakai Bahasa Indonesia di Album Baru Usai Rasakan Dampak Buruk

14 Juli 2022

Ardhito Pramono saat konferensi pers perilisan album Wijayakusuma pada Rabu, 13 Juli 2022. Dok. Istimewa.
Ardhito Pramono Pakai Bahasa Indonesia di Album Baru Usai Rasakan Dampak Buruk

Ardhito Pramono mengakui album Wijayakusuma adalah ungkapan keresahan, penyesalan, keindahan, dan hal-hal yang terjadi beberapa tahun terakhir.


Review Musik: Jalan Sunyi KEKAL

10 Mei 2022

Envisaged KEKAL. Dok. Situs resmi KEKAL
Review Musik: Jalan Sunyi KEKAL

Envisaged adalah album penuh ke-13 KEKAL. Kemasan CD-nya, tidak mencantumkan siapa saja yang berkontribusi.


Harry Styles akan Rilis Album Solo Ketiga 20 Mei 2022

25 Maret 2022

Personel band One Direction, Harry Styles, didaulat sebagai pria yang memiliki sepasang mata terindah di dunia. Kesimpulan ini didapat berdasarkan hasil sebuah studi yang dipublikasikan Centre for Advanced Facial Cosmetic and Plastic Surgery di London, Inggris. REUTERS
Harry Styles akan Rilis Album Solo Ketiga 20 Mei 2022

Harry Styles merilis teaser dan foto sampul album solo ketiganya berjudul Harry's House yang akan dirilis pada 20 Mei 2022.


Tiga Anggota Red Velvet Positif Covid-19 Menjelang Comeback, Konser Ditunda

14 Maret 2022

Red Velvet. Instagram/@redvelvet.smtown
Tiga Anggota Red Velvet Positif Covid-19 Menjelang Comeback, Konser Ditunda

SM Entertainment mengumumkan konser Red Velvet bulan ini ditunda akibat tiga anggotanya, Irene, Joy, dan Yeri terpapar Covid-19.


Tulus Ungkap Ragam Rasa yang Dinamis di Album Manusia

4 Maret 2022

Penyanyi Tulus. (Foto: Tulus Company)
Tulus Ungkap Ragam Rasa yang Dinamis di Album Manusia

Tulus menceritakan ragam dinamika rasa manusia dengan mengedepankan keeleganan Bahasa Indonesia di album Manusia.


Jesenn Rilis Album Debut Jilid 1, Penuh dengan Cinta

2 Maret 2022

Musisi Jesenn. Dok. Jesenn.
Jesenn Rilis Album Debut Jilid 1, Penuh dengan Cinta

Jesenn membutuhkan waktu yang cukup panjang dalam pembuatan album debutnya, berisi 10 track yang terdiri dari 8 lagu dan 2 track spesial.