Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Review Musik: Jalan Sunyi KEKAL

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Envisaged KEKAL. Dok. Situs resmi KEKAL
Envisaged KEKAL. Dok. Situs resmi KEKAL
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anak dibuang ibunya ke laut. Lalu terbawa arus dan terdampar di pulau terpencil yang belum terjamah manusia. Bayi tersebut ditemukan rusa betina hingga akhirnya dirawat dan dibesarkan.

Tumbuh di bawah asuhan rusa, anak bernama Hayy ini perlahan-lahan menyadari perbedaan dengan lingkungan sekitar. Rasa ingin tahu membuat Hayy mencari Wujud yang menciptakannya dan lingkungannya.

Berangkat dari pertanyaan-pertanyaan mendasar, Hayy sampai pada keyakinan adanya Pencipta yang jadi penyebab pertama dari segala yang ada. Semua berkat potensi akal yang dimiliki Hayy. Tanpa perantara agama, tanpa andil manusia lain.

Sembilan abad setelah kisah alegori Hayy ibnu Yaqzan karya Andalusia Ibnu Tufayl meletup, band avant-garde metal KEKAL mengaransemen Anthropos Rising. Lagu pembuka dalam kantung album Envisaged ini menjadi sebuah manifesto bahwa manusia bisa sampai puncak derajatnya lewat akal atau nalar dan pengamatan.

Human species looking for its essence
reaching inwardly to the inner place of knowing
who am i and what will i become
Anthropos rising!

Jika Hayy ibnu Yaqzan dianggap melerai pertentangan sengit antara filsafat dengan agama di masanya, KEKAL berusaha mendamaikan anarkisme dengan kristianitas. Contohnya ada dalam lagu Anarchy in the New Earth. KEKAL menilai salah satu prasyarat anarki di dunia adalah "when the light of Christ penetrates the aeter". Pandangan ini berpunggungan dengan kebanyakan anarkis yang skeptis bahkan menolak agama. Sebab, bagi mayoritas anarkis, agama berlawanan dengan kredo anarkisme: tidak ada otoritas selain diri Anda.

Meski menyebut kristianitas dalam liriknya, KEKAL tetap mengusung anarkisme. Anarkisme tercermin di lirik, maupun laku perbuatan KEKAL. KEKAL menolak hierarki maupun dominasi satu individu atas individu lainnya seperti yang galib terjadi di band-band lain. Sejak 2009, KEKAL memilih berjalan sebagai kolektif tanpa anggota tetap. Para eks-personel KEKAL pun dipersilakan berkontribusi.

KEKAL berdiri sejak Agustus 1995. Saat merilis debut album Beyond The Glimpse of Dreams pada 1998, KEKAL digawangi Harry (vokal), Leo Setiawan (gitar/vokal), Jeff Arwadi (gitar/vokal), Azhar Levi Sianturi (bas/vokal). Jeff dkk menjadi salah satu band Indonesia pertama yang menangkap sambutan hangat dari khalayak internasional di awal 2000. Beyond The Glimpse of Dreams dirilis label Singapura yang mendistribusikannya ke Eropa dan Amerika.

Envisaged merupakan album penuh ke-13 KEKAL. Kemasan CD-nya, tidak mencantumkan siapa saja yang berkontribusi. Hanya tertera Envisaged diproduseri, direkam, di-mixed, dan di-master Jeff. Album yang rencananya dirilis pada Juli 2022 ini merupakan kelanjutan Quantum Resolution yang meluncur pada 2020. Seperti Quantum Resolution, Envisaged merupakan konsep album. Masing-masing track berkelindan satu sama lain. Meski susunan tiap komposisi seperti sengaja dibuat mengabaikan runutan, pendengar tetap bisa menikmati Envisaged sebagai satu kesatuan utuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berbeda dengan Quantum Resolution, Envisaged punya arsitektur musik yang lebih kompleks. Struktur aransemennya bisa berubah tiba-tiba dengan densitas yang variatif. Coba dengarkan bagaimana Anthropos Rising menjelma dari musik ambient menjadi black metal dengan transisi yang mulus. Raungan gitar memang tetap ada. Tapi buang jauh harapan mendengarkan musik dengan aroma kental black metal ala Bathory seperti dalam demo awal KEKAL yang dirilis ulang dalam Primal Spirits Of The Immortal ataupun debut album Beyond The Glimpse of Dreams.

Envisaged kembali menunjukkan kemahiran Jeff menulis lirik. Kutipan Hermes Trismegistus 'as above so below as without so within' dalam Anthropos Rising tak sekadar tempelan, tetapi juga menjadi permainan kata yang senapas dengan tema lagu secara keseluruhan. Tanpa jatuh dalam khotbah-khotbah kosong, pesan dalam setiap musik di Envisaged sarat perenungan.

KEKAL seperti berjalan di lintasan kaum sufi, di jalan sunyi, di pinggir jalur yang sepi, di antara keriuhan zaman kiwari. Ketika band-band metal lain melantangkan tema kematian, satanisme, hingga kiamat, KEKAL memilih bicara soal filosofi kemanusiaan dan alam. Kendati demikian, tema yang diangkat KEKAL tetap mengakar. Ada harapan agar dunia berubah. Tak ada lagi media massa arus utama yang menyebarkan ketakutan dan kebencian, serta tiada lagi penguasa dunia yang menindas.

Dalam Envisaged, ada satu musik instrumental yang menjadi jeda di antara track-track dengan lirik muatan filosofis. Judulnya "The Alchemy of Creation". Berada di track ketiga, "The Alchemy of Creation" ini tidak bisa dianggap hanya sebagai suguhan penyerta. Secara musikal, komposisi ini cukup memabukkan. Selama 7 menit 16 detik, KEKAL menyuguhkan musik kontemplatif dengan rumus bebunyian yang berlapis-lapis, repetisi yang menghipnotis, dan suasana atmosferik. Jika bosan dengan musik berlirik, musik nirkata terkadang justru menjadi jurus ampuh yang memikat.

Namun, sesuai tema dan pesan dalam Envisaged, pilihan kata maupun frase dalam liriknya mengandung konsep-konsep yang butuh penelusuran literatur. Tak perlu dalam melihat lirik lagunya, judul di beberapa lagu sudah memperlihatkannya. Bahasa yang terlalu tinggi atau ndakik-ndakik terkadang membikin pembaca mengernyitkan dahi. Di luar itu, setidaknya KEKAL berhasil melawan arus di tengah keriuhan tema kematian, kiamat, protes politik yang sudah banyak dihadirkan band lain.

Baca juga:
Iron Maiden Datang ke Indonesia Berkat Facebook

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Institut Seni Indonesia dan Seoul National University Kolaborasi Bidang Musik

3 hari lalu

Institut Seni Indonesia dan Seoul National University sepakat berkolaborasi bidang seni, khususnya musik. Sumber: dokumen KBRI Seoul
Institut Seni Indonesia dan Seoul National University Kolaborasi Bidang Musik

Penandatanganan MoU antara ISI dan Seoul National University adalah upaya kedua institusi untuk mengembangkan potensi akademik dan kebudayaan


Soegi Bornean Pakai Namanya, Fanny Soegi Diharuskan Bayar Sebelum Keluar dari Band

4 hari lalu

Penyanyi, Fanny Soegiarto. Foto: Instagram/@fannysoegi
Soegi Bornean Pakai Namanya, Fanny Soegi Diharuskan Bayar Sebelum Keluar dari Band

Fanny Soegi justru diharuskan membayar ketika ingin keluar dari Soegi Bornean dan menggunakan nama aslinya untuk melanjutkan karier sebagai solois.


Profil Bernadya, Solois yang Sedang Digandrungi

7 hari lalu

Bernadya membuka We The Fest 2024 hari kedua di GBK Sport Complex, Jakarta, Sabtu, 19 Juli 2024. Bernadya membawakan sejumlah lagu andalannya diantaranya
Profil Bernadya, Solois yang Sedang Digandrungi

Penyanyi dan penulis lagu Bernadya Ribka Jayakusuma ini merintis kariernya saat menjadi peserta ajang pencarian bakat The Voice Kids Indonesia pada 2016.


Day6 Meluncurkan Album Kesembilan, Band Aid

9 hari lalu

Grup band asal Korea Selatan, DAY6. Foto: X/@day6official
Day6 Meluncurkan Album Kesembilan, Band Aid

Band Korea Selatan Day6 meluncurkan album kesembilan, Band Aid, pada Senin, 2 September 2024


Ingin Lebih Produktif dalam Bekerja? Cobalah Bikin Playlist Musik yang Tepat

11 hari lalu

Ilustrasi wanita mendengarkan musik di kafe. shutterstock.com
Ingin Lebih Produktif dalam Bekerja? Cobalah Bikin Playlist Musik yang Tepat

Studi terbaru dari NYU menemukan korelasi antara pilihan musik dan peningkatan produktifitas dalam bekerja.


Profil Oasis, Band Inggris yang akan Reuni

15 hari lalu

Vokalis utama Oasis, Liam Gallagher dan penulis lagu sekaligus gitaris Noel Gallagher. Foto: Instagram/@oasis
Profil Oasis, Band Inggris yang akan Reuni

Liam dan Noel Gallagher mantan anggota band Oasis melalui media sosial pada akhir pekan mengisyaratkan akan kembali setelah 15 tahun bubar


Mengenal Hoobastank, Band Pembuka Konser The Script di Indonesia

17 hari lalu

Band Hoobastank. Instagram
Mengenal Hoobastank, Band Pembuka Konser The Script di Indonesia

Hoobastank menjadi grup pembuka (opening act) untuk konser The Script Satellites World Tour 2025


Lama Vakum, Alexa Obati Kerinduan di Panggung The Sounds Project 7

32 hari lalu

Grup band Alexa saat tampil pada hari ketiga The Sounds Project di Ecovention & Ecopark Ancol, Jakarta, Minggu, 11 Agustus 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Lama Vakum, Alexa Obati Kerinduan di Panggung The Sounds Project 7

Alexa tampil di panggung The Sounds Project 7, menghadirkan nostalgia bagi penonton yang merindukan karya-karya mereka.


Peneliti Sebut Musik Klasik Bantu Perbaiki Suasana Hati dan Atasi Depresi

32 hari lalu

Ilustrasi perempuan mendengarkan musik. Pixabay.com/sweetlouise
Peneliti Sebut Musik Klasik Bantu Perbaiki Suasana Hati dan Atasi Depresi

Peneliti menyebut efek neurologis musik klasik mampu memperbaiki suasana hati seseorang walaupun mereka tak kenal lagunya.


Rossa Ceritakan Momen Terpuruk saat Berencana Hengkang dari Dunia Musik

43 hari lalu

Rossa. Foto: Instagram/@itsrossa910
Rossa Ceritakan Momen Terpuruk saat Berencana Hengkang dari Dunia Musik

Penyanyi Rossa rupanya pernah merasa terpuruk dan rendah diri dengan karyanya di industri musik Tanah Air.