TEMPO Interaktif, Jakarta - Wajah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kerap terlihat serius. Namun kemarin malam, senyum dan tawa selalu mengembang di wajahnya. Pria kelahiran Pacitan, Jawa Timur, 9 September 1949 itu, terlihat begitu menikmati pertunjukan ketoprak bertajuk Merah Putih Mencegah Perang di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Pasar Baru, Jumat (7/5) malam.
Yudhoyono datang ditemani sang istri Ani Yudhoyono dan putra bungsunya, Edhie Baskoro. Sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II seperti Agung Laksono (Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat), Purnomo Yusgiantoro (Menteri Pertahanan), dan Jero Wacik (Menteri Kebudayaan dan Pariwisata) juga tampak hadir.
Mereka pun tak kuat menahan tawa melihat lakon yang disutradarai Aries Mukadi itu. "Pagelaran kami yang ke-42 ini menjadi pagelaran khusus karena hadirnya Presiden RI beserta Ibu dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu. Presiden sendiri yang memilih judul pagelaran ini. Ini bukti para pemimpin masih bulat tekadnya untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya nusantara," ujar Lies Luluk Sumiarso, Ketua Umum Paguyuban Puspo Budoyo.
Sejak berdiri pada 6 Agustus 2003, Paguyuban Puspo Budoyo sudah 31 kali menggelar pertunjukan ketoprak. Tetapi penampilan mereka kali ini terasa lebih istimewa karena melibatkan sejumlah pejabat penting. Beberapa di antaranya Kepala Badan Pusat Pengawas Obat dan Makanan Kustantinah.
Pagelaran yang berlangsung selama hampir 2.5 jam itu bercerita tentang hilangnya Keris Pusaka Demak, Nagasasra dan Sabukinten. Sejumlah permasalahan yang terjadi di masyarakat seperti harga beras yang mahal dan pelayanan jamkesmas yang tidak jelas, sempat disinggung di tengah-tengah dialog.
Sisipan itu pun menjadi guyonan segar yang mengundang tawa. Meski latihan tidak berlangsung lama karena kesibukan masing-masing, para pelakon yang jumlahnya lebih dari 30 orang itu tampak luwes melakonkan empat adegan, Lamongan, Demak Bintara, Gunung Tidar, dan Banyu Biru.
"Kami berterima kasih kepada para tokoh yang telah bersedia main, bersusah payah latihan untuk suksesnya pagelaran ini," tambah Lies.
Yudhoyono mengaku terhibur dengan pertunjukkan tersebut. Dia berjanji akan terus mendukung program pelestarian budaya seperti Ketoprak Guyonan Campur Tokoh itu. "Saya melihat ini sebagai suatu adegan yang segar. Ada moral dan nilai-nilai yang ingin disampaikan, tapi dengan suasana yang rileks. Menurut saya, ini suatu pertunjukan yang bagus. Kita patut melestarikan budaya seperti ini. Bukan hanya ketoprak, tapi apa saja," katanya.
PRIH PRAWESTI FEBRIANI