TEMPO.CO, Jakarta - Film horor-komedi karya rumah produksi KawanKawan Media, Don’t Cry, Butterfly memenangkan dua penghargaan di Venice Film Festival 2024, khususnya di program Critic’s Week. Setelah tayang perdana dalam ajang bergengsi Venice Critics Week, film ini meraih penghargaan utama sebagai film terbaik (IWONDERFULL Grand Prize Setimana Internazionale della Critica) dan penghargaan untuk film paling inovatif (Circolo del Cinema Verona Award).
"Penghargaan untuk Don’t Cry, Butterfly adalah apresiasi untuk khususnya film Asia Tenggara, ini makin akan mengeratkan jalinan kerja sama dan ko-produksi yang pastinya memiliki tujuan untuk memperkuat sinema Asia Tenggara dan senang sekali kami dari Indonesia menjadi bagian yang terlibat di dalamnya” ucap Yulia Evina Bhara sebagai produser dari KawanKawan Media.
Don’t Cry, Butterfly adalah satu-satunya film dari Asia yang berkompetisi di Venice Critics Week tahun ini. Film ini ditulis dan disutradarai oleh sutradara Vietnam, Duong Dieu Linh. Para pemainnya antara lain, Le Tu Oanh, Nguyen Nam Linh, Le Vu Long, dan Bui Thac Phong.
Don’t Cry, Butterfly mengisahkan tentang seorang perempuan paruh baya yang bekerja sebagai wedding planner, yang suatu hari melihat suaminya sedang berselingkuh dengan perempuan lain dan tertangkap kamera siaran langsung di televisi. Sang perempuan memutuskan untuk melancarkan guna-guna untuk mendapatkan kembali hati suaminya, akan tetapi usaha itu malah mengundang kehadiran sesosok makhluk gaib yang tidak diinginkan.
Penghargaan untuk Film Don’t Cry, Butterfly
Para juri yang terdiri dari Kerem Ayan, Yasmine Benkiran dan Ariane Labed menganugerahkan IWONDERFULL Grand Prize kepada Don’t Cry, Butterfly karena dinilai sebagai film yang sangat unik dan kreatif, dipenuhi ide baru, mencampur komedi, drama-sosial dan juga genre fantasi. Film Don’t Cry, Butterfly dinilai sangat baik memotret hubungan yang kompleks antara ibu dan anak perempuannya.
Sementara penghargaan Verona Film Club Award untuk film paling inovatif diberikan karena Don’t Cry, Butterfly dianggap mampu memotret hubungan yang kompleks di antara para tokohnya. Film tersebut mampu mengikuti bagaimana proses mereka mempertahankan jatidiri meskipun selalu terancam oleh kehadiran sosok-sosok tersembunyi yang kerap menghantui kehidupan sehari-sehari bagi para perempuan.
Kolaborasi 4 Negara di Film Don’t Cry, Butterfly
Film Don’t Cry, Butterfly adalah ko-produksi Singapura, Indonesia, Vietnam dan Filipina, sebagai produser Tan Si En dari Momo Film Co Singapura, berko-produksi dengan Ka Nguyen dari Kalei Films Vietnam, Wilfredo Manalang dari Fusee Consortium Filipina, and Yulia Evina Bhara dari KawanKawan Media, Indonesia.
KawanKawan Media adalah rumah produksi dibalik film-film seperti Istirahatlah Kata-Kata, The Science of Fictions, Dokumenter You and I, Autobiography dan 24 Jam Bersama Gaspar. Yulia Evina Bhara mengatakan bahwa film Don’t Cry, Butterfly tengah diupayakan untuk segera tayang di Indonesia pada akhir 2024 ini.
Setelah dari Venice Film Festival, Don’t Cry, Butterfly juga terseleksi ke Toronto International Film Festival, sebelum melanjutkan ke BFI London Film Festival dan Busan International Film Festival.
Pilihan Editor: Tak Bertemu Angelina Jolie, Brad Pitt Gandeng Pacar di Venice Film Festival 2024