Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mamat Alkatiri, Reza Rahadian dan Komika Lain Turun ke Jalan, Apa Alasan Mereka?

image-gnews
Mamat Alkatiri berorasi saat aksi di depan gedung DPR, Jakarta, 22 Agustus 2024. Tangkapan Layar Media Sosial
Mamat Alkatiri berorasi saat aksi di depan gedung DPR, Jakarta, 22 Agustus 2024. Tangkapan Layar Media Sosial
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktor Reza Rahadian turut ambil bagian dalam aksi unjuk rasa di depan kompleks DPR RI, Jakarta, pada Kamis, 22 Agustus 2024. Aksi tersebut digelar untuk mendesak DPR agar tidak menganulir putusan Mahkamah Konstitusi terkait ambang batas pencalonan kepala daerah serta kriteria calon peserta Pilkada 2024.

Aksi yang dikenal dengan nama Gerakan Peringatan Darurat Indonesia ini bertujuan mendesak DPR RI untuk membatalkan pengesahan Revisi Undang-Undang Pilkada (RUU Pilkada). Jika RUU tersebut disahkan, maka putusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024 dan Nomor 70/PUU-XXII/2024 akan dianulir, yang dianggap bertentangan dengan konstitusi.

Tindakan DPR ini memicu keresahan dan kekhawatiran di kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini menjadi pendorong utama bagi ribuan orang, termasuk kalangan artis dan komika, untuk turun ke jalan demi menyelamatkan demokrasi di Tanah Air.

"Hari ini, saya sudah tidak bisa lagi berhenti diam. Saya tidak bisa tidur tenang di rumah," kata Reza di atas mobil komando, depan gedung DPR RI pada Kamis, 22 Agustus 2024.

Reza menegaskan bahwa saat ini adalah momen yang tepat baginya untuk bergabung dengan massa yang menuntut agar para legislator tidak mengkhianati suara rakyat. Menurutnya, putusan MK harus dijaga demi memulihkan martabat lembaga tersebut yang sebelumnya tercoreng akibat putusan kontroversial.

Reza menekankan bahwa dirinya tidak terlibat dalam kontestasi politik praktis apapun. Ia hadir bersama massa sebagai rakyat biasa, tidak mewakili siapapun selain suara orang-orang yang resah melihat demokrasi yang terancam dirampas oleh segelintir orang. "Ini bukan negara milik keluarga tertentu," kata Reza.

Lewat Putusan Nomor 90, MK membuka jalan bagi Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Jokowi, untuk menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Pasangan Prabowo-Gibran kemudian memenangkan Pilpres 2024. "Kita telah mendapatkan putusan dari MK yang sangat kita hormati," kata Reza.

Reza juga mengingatkan para wakil rakyat agar tidak bermain-main dengan amanah yang mereka emban, terutama jika mereka berani mengesahkan RUU Pilkada yang bertujuan untuk menganulir putusan MK. Ia berharap anggota dewan mendengarkan suara rakyat yang menolak pengesahan RUU Pilkada yang bertentangan dengan putusan MK. "Anda-anda di dalam itu wakil siapa?" tanya Reza.

Komika Juga Turut Aksi Massa

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejumlah komika Indonesia turut ambil bagian dalam aksi demonstrasi yang digelar untuk mengawal putusan MK terkait ambang batas Pilkada dan syarat batas usia calon kandidat Pilkada. Sejak Kamis pagi, 21 Agustus 2024, para komika bersama berbagai elemen masyarakat telah memadati jalanan di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta.

Partisipasi sejumlah komika dalam aksi ini telah dikonfirmasi oleh Adjis Doaibu pada Kamis pagi, 22 Agustus 2024. Melalui unggahan video di akun media sosial X pribadinya, Presiden Stand Up Indo ini menampilkan beberapa komika yang mengenakan pakaian serba hitam, bersiap untuk ikut serta dalam aksi di depan Gedung DPR RI. “Sudah siap ‘tamasya’ di Senayan,” ujar Adjis dalam videonya.

Komika yang terlihat hadir dalam aksi tersebut antara lain Abdur Arsyad, Bintang Emon, Arie Kriting, Abdel Achrian, Yudha Keling, Arif Brata, Rigen Rakelna, Mamat Alkatiri, Ananta Rispo, Muhadkly Acho, Sammy Notaslimboy, Ebel Cobra, dan Yono Bakrie.

Selain bergabung dalam barisan massa, para komika ini juga turut berorasi dari atas mobil komando. Potongan video orasi mereka pun menyebar luas di media sosial Indonesia. Salah satu yang menarik perhatian adalah pernyataan Abdur Arsyad yang menyindir para wakil rakyat di DPR. “Jangan berharap kami lucu, karena yang lebih lucu adalah mereka yang ada di dalam sana,” ujar Abdur.

Mamat Alkatiri juga menyampaikan pesan kuat agar masyarakat Indonesia tidak terpecah-belah oleh sekelompok orang. “Jangan mau dipecah-belah oleh mereka. Tinggalkan ego, kita bersatu karena mereka takut kita bersatu,” kata Mamat saat berorasi.

Setelah orasi selesai, Adjis Doaibu memimpin para demonstran menyanyikan lagu ‘Agak Laen’ yang terkenal dari film dengan judul yang sama. Lagu ini dinyanyikan dengan semangat oleh para demonstran sebagai bentuk protes mereka. “Agak laen kau, agak laen bapak kau, agak laen kau sekeluarga,” demikian lirik yang dinyanyikan oleh para pendemo, dipimpin oleh Adjis.

MICHELLE GABRIELA  | MOCHAMAD FIRLY | FAJAR JANUARTA | SULTAN ABDURRAHMAN | EKA YUDHA | HENDRIK YAPUTRA 

Pilihan Editor: Pesohor Turut Aksi Kawal Putusan MK, Siapa Lagi Selain Reza Rahadian

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KPK Punya Waktu 30 Hari untuk Menentukan Penggunaan Jet Pribadi Kaesang Gratifikasi atau Bukan

2 jam lalu

Putra Presiden RI, Joko Widodo, Kaesang Pangarep, seusai memberikan klarifikasi di gedung ACLC Komisi Pemberantasan korupsi, Jakarta, Selasa, 17 September 2024. Kaesang Pangarep memberikan klarifikasi ke KPK terkait laporan pengaduan masyarakat yang tengah di proses oleh Direktorat Penerimaan Layanan Pengaduan Masyarakat KPK dalam dugaan penerimaan gratifikasi berupa fasilitas mewah pesawat jet pribadi yang dipergunakan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat bersama istrinya Erina Gudono. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Punya Waktu 30 Hari untuk Menentukan Penggunaan Jet Pribadi Kaesang Gratifikasi atau Bukan

KPK akan memproses data dan keterangan Kaesang Pangarep soal jet pribadi yang ia gunakan terbang ke Amerika bersama istrinya.


Masinton PDIP Akhirnya Maju di Pilkada Tapanuli Tengah, Berikut Kronologinya

4 jam lalu

Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Masinton Pasaribu saat menemui massa pendemo yang terdiri dari mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024. Mereka memastikan PDIP akan bersama para mahasiswa memperjuangkan agar RUU Pilkada tidak jadi disahkan menjadi UU. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Masinton PDIP Akhirnya Maju di Pilkada Tapanuli Tengah, Berikut Kronologinya

Kader PDIP Masinton Pasaribu bersama Mahmud Efendi akhirnya maju di Pilkada Tapteng setelah KPU menerima pendaftarannya di masa perpanjangan calon.


Susu Ikan Diusulkan Menjadi Hidangan Makan Bergizi Gratis Prabowo, Apa Bedanya dengan Susu Sapi?

6 jam lalu

Dua orang anak menunjukkan produk susu ikan saat peluncuran di Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Selasa, 2023. ANTARA/Dedhez Anggara
Susu Ikan Diusulkan Menjadi Hidangan Makan Bergizi Gratis Prabowo, Apa Bedanya dengan Susu Sapi?

Susu ikan diusulkan menjadi hidangan di program makan bergizi gratis Prabowo-Gibran. Apa beda susu ikan dan susu sapi?


KKP Klaim Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Revolusi Tata Kelola Kesehatan

6 jam lalu

Prabowo Subianto. ANTARA/Walda Marison/aa.
KKP Klaim Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Revolusi Tata Kelola Kesehatan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengklaim program makan bergizi gratis Prabowo Subianto sebagai revolusi tata kelola kesehatan masyarakat.


Mengintip Dapur Susu Ikan, Ternyata Ini Produsen dan Teknologi yang Dipakai

14 jam lalu

Perbedaan susu ikan dan susu sapi. Foto: Canva
Mengintip Dapur Susu Ikan, Ternyata Ini Produsen dan Teknologi yang Dipakai

Susu ikan merupakan hasil inovasi pangan yang diproduksi oleh PT Berikan Teknologi Indonesia, masuk dalam gerakan Berikan Protein.


Pemerintahan Prabowo Bangun Koalisi Besar, Gerindra: Agar Suasana Politik Kondusif

14 jam lalu

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani usai mengikuti Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Jumat, 30 Agustus 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Pemerintahan Prabowo Bangun Koalisi Besar, Gerindra: Agar Suasana Politik Kondusif

Muzani mengatakan Gerindra akan berupaya untuk menggaet semua partai agar jalannya pemerintahan Prabowo-Gibran bisa efektif dan tanpa gangguan.


Masuk Menu Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran, Susu Ikan Sudah Diteliti Sejak 2017

15 jam lalu

Dua orang anak menunjukkan produk susu ikan saat peluncuran di Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Selasa, 2023. ANTARA/Dedhez Anggara
Masuk Menu Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran, Susu Ikan Sudah Diteliti Sejak 2017

Susu ikan mendadak populer karena menjadi alternatif susu sapi dalam program makan gratis Prabowo-Gibran.


Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Tidak Gunakan Anggaran Bappenas

19 jam lalu

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Tempo/Cicilia Ocha
Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Tidak Gunakan Anggaran Bappenas

Suharso Monoarfa mengatakan program makan bergizi gratis Prabowo tidak akan menggunakan anggaran Bappenas.


KPU Rekrut 3 Juta Lebih Anggota KPPS di Pilkada 2024

19 jam lalu

Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin (tengah) bersama Anggota KPU RI August Mellaz (kiri) dan Idham Holik (kanan) memberikan keterangan kepada media terkait perkembangan penerimaan pendaftaran Pencalonan kepala daerah Pilkada Serentak Tahun 2024 di kantor KPU RI, Jakarta, Jumat, 30 Agustus 2024. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
KPU Rekrut 3 Juta Lebih Anggota KPPS di Pilkada 2024

Para anggota KPPS ini akan disebar di 435.089 TPS untuk melayani sekitar 203.290.554 pemilih.


Revisi UU Kementerian Disebut Akomodir Kabinet Gemuk Prabowo, Baleg DPR: Tetap Perhatikan Efektivitas Pemerintahan

21 jam lalu

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi saat ditemui di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Sabtu malam, 23 Maret 2024. ANTARA/Agatha Olivia Victoria
Revisi UU Kementerian Disebut Akomodir Kabinet Gemuk Prabowo, Baleg DPR: Tetap Perhatikan Efektivitas Pemerintahan

Baleg DPR menyebut, di dalam revisi UU Kementerian Negara tidak dituliskan berapa batasan jumlah kementerian. Semuanya tergantung kebutuhan presiden.