Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peluncuran Film Dokumenter Artidjo Alkostar, Judul Diambil dari Riset tentang Gelandangan

image-gnews
Sutradara film dokumenter Artidjo, Puguh Windrawan menjelang pemutaran perdana film tersebut di Ruang Auditorium Fakultas Hukum UII di Kampus Terpadu UII di Jalan Kaliurang Km.14,5, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat, 14 Juni 2024 sore. TEMPO/Pito Agustin Rudiana.
Sutradara film dokumenter Artidjo, Puguh Windrawan menjelang pemutaran perdana film tersebut di Ruang Auditorium Fakultas Hukum UII di Kampus Terpadu UII di Jalan Kaliurang Km.14,5, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat, 14 Juni 2024 sore. TEMPO/Pito Agustin Rudiana.
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Film dokumenter tentang Hakim Agung Artidjo Alkostar berjudul Alkostar: Insan Kesepian dalam Keramaian diluncurkan perdana di Gedung Auditorium Lantai 4 Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII), Jumat, 14 Juni 2024. Film tersebut merupakan visualisasi dari buku biografi Artidjo berjudul Artidjo, Sebuah Biografi yang ditulis Puguh Windrawan, sekaligus menjadi sutradara dan penulis naskah film tersebut.

“Dan judul film dokumenter ini diambil dari buku yang ditulis Pak Artidjo,” kata Puguh dalam konferensi pers menjelang pemutaran film tersebut.

Puguh mengisahkan, saat Artidjo menjadi dosen Fakultas Hukum UII pernah melakukan riset gelandangan di Ujung Pandang (sekarang disebut Makassar). Penelitian sosial itu dilakukan selama 8-9 bulan. Bahkan salah satu cara Artidjo menyelami kehidupan gelandangan adalah tidur bersama gelandangan itu.

Penelitian Artidjo Alkostar Jadi Inspirasi Judul Film Dokumenter

Salah satu yang menarik menurut Puguh, bahwa istilah “gelandangan” pada 1980-an itu belumlah popular. Buku hasil riset Artidjo yang diberi judul Insan Kesepian dalam Keramaian dan diterbitkan LP3ES itu turut mempopulerkan istilah “gelandangan” yang digunakan sampai sekarang.

“Judul bukunya menarik dan puitis, sesuai karakternya (Artidjo) yang melankolis dan puitis,” ucap Puguh yang juga dosen Hukum di beberapa kampus.

Film berdurasi sekitar 50 menit itu mengisahkan secara singkat kehidupan Artidjo masa kecil hingga meninggal pada 2021. Mulai menjadi dosen sejak 1976, pengacara di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, lalu menjadi Hakim MA (2000-2018) dan berakhir sebagai Dewan Pengawas KPK hingga meninggal pada 2021. Film ini juga menyoal pemikiran, ideologi, serta kasus-kasus yang ditangani sekaligus membentuk karakternya.

Saat menjadi pengacara, Artidjo pernah menangani kasus penembak misterius (petrus) pada 1983-1985. Ketika menjadi Hakim MA, Artidjo langsung ditempatkan di Kamar Pidana dan menangani kasus-kasus kakap, seperti korupsi Bank Bali Rp546 miliar oleh Djoko Tjandra, juga kasus korupsi yayasan dengan Presiden Soeharto sebagai terdakwa. 

Dekan Fakultas Hukum UII Prof. Budi Agus Riswandi menyimpan pengalaman unik saat menjadi mahasiswa Artidjo. Ketika mengajar mata kuliah Etika Profesi, Artidjo menyampaikan dengan menggunakan film. Padahal masa itu, dosen mengajar dengan menggunakan media film masih jarang.

“Beliau mengajak untuk membedah bagaimana penegak hukum itu seharusnya. Terutama mengajar profesionalisme dan integritas,” kata Budi yang menjadi mahasiswa Angkatan 1994. 

Hal Menarik di Film Alkostar

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam film Alkostar: Insan Kesepian dalam Keramaian yang ditonton Tempo, juga dikisahkan Artidjo suka menonton film-film India di bioskop. Bukan hanya soal romantismenya, tetapi juga karena ada karakter penegakan hukum yang acapkali dimunculkan dalam film-film itu.

Budi pun berencana membuat studio film di kampus FH UII. Selain mengaplikasikan gaya mengajar Artidjo, juga menjadi metode yang dinilai memudahkan mahasiswa untuk menyerap pengetahuan dengan baik.

“Mahasiswa sekarang kalau membaca nggak masuk, kalau dikasih film akan melekat di pikirannya. Biar jadi juris yang profesional dan berintegritas,” kata Budi.

Tak banyak penampakan visualisasi Artidjo dalam film itu, karena film dibuat setelah Artidjo meninggal. Sebagai pengganti menggunakan visualisasi foto dari dokumentasi pribadi Artidjo maupun keluarga. Puguh juga menghadirkan fragmen wayang, seperti kisah masa kecil dan sepak terjangnya di meja hijau.

Selain itu juga menghadirkan suara asli Artidjo yang merupakan hasil wawancara Puguh dalam proses penyusunan buku biografi dulu. Serta sejumlah narasumber lain, seperti mantan Menkopohukam Mahfud MD, mantan Pimpinan KPK Busyro Muqoddas, mantan Ketua Komisi Yudisial Suparman Marzuki.

Sementara dalam penggarapannya, film tersebut melibatkan dosen dan mahasiswa ISI, khususnya dalam visualiasi gambar dan suara. Sedangkan dalam pengambilan gambar dan editing dilakukan oleh Komunitas Jejak Imaji Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Sedangkan pendanaan ditopang dari Yayasan Badan Wakaf UII sebesar Rp 90 juta.

“Secara pribadi, saya berharap film ini bisa diunggah lewat YouTube dan didiskusikan seperti film Dirty Vote. Sebab Pak Artidjo adalah milik publik, bukan pribadi atau FH UII saja,” kata Puguh yang mantan jurnalis Gatra itu. 

Pilihan Editor: 6 Rekomendasi Film Dokumenter Netflix, Salah Satunya Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahfud MD Sebut Negara Hukum Lemah Karena Oligarki dan Kleptokrasi, Apa Maksudnya?

1 hari lalu

Mahfud MD saat mengunjungi UII Yogyakarta Rabu, 8 Mei 2024. Dok.istimewa
Mahfud MD Sebut Negara Hukum Lemah Karena Oligarki dan Kleptokrasi, Apa Maksudnya?

Guru Besar Hukum Tata Negara yang juga mantan Menko Polhukam Mahfud MD menyebut negara hukum lemah karena oligarki dan kleptokrasi. Apakah itu?


Tentang Film Dokumenter Whats Next? The Future With Bill Gates

2 hari lalu

Bill Gates pernah menduduki urutan puncak dalam daftar orang terkaya di dunia mulai 1995 hingga 2017 versi majalah Forbes. Namun demikian, pemilik Microsoft tersebut tidak lagi menduduki peringkat pertama sejak 2017 karena Gates menyumbangkan sebagian besar uangnya ke yayasan miliknya, Bill and Gates Foundation. REUTERS
Tentang Film Dokumenter Whats Next? The Future With Bill Gates

Serial film dokumenter taipan Bill Gates ini akan dirilis di Netflix pada 18 September 2024.


Arsjad Rasjid Didongkel dari Ketua Umum Kadin, Ini Kilas Balik Penetapannya sebagai Ketua TPN Ganjar-Mahfud

2 hari lalu

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Ketua TPN Ganjar-Mahfud Arsjad Rasjid berbincang saat menghadiri deklarasi Program Gotong Royong untuk Ekonomi Sejahtera dan Inklusif (Progresif) di Gedung Smesco, Jakarta, Jumat, 8 Desember 2023. Perwakilan relawan Progesif dari berbagai daerah mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Ganjar-Mahfud menang dalam Pilpres 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Arsjad Rasjid Didongkel dari Ketua Umum Kadin, Ini Kilas Balik Penetapannya sebagai Ketua TPN Ganjar-Mahfud

Arsjad Rasjid dilengserkan sebagai Ketua Umum Kadin. Berikut Penetapannya sebagai Ketua Pemenangan Ganjar-Mahfud Md di Pilpres 2024.


Elton John Merampungkan Album Baru

2 hari lalu

Elton John berpose dalam sesi pemotretan film
Elton John Merampungkan Album Baru

Penyanyi Elton John telah merampungkan album terbaru yang akan dirilis menjelang akhir tahun


Keberpihakan Arsjad Rasjid di Pilpres 2024 Jadi Alasannya Didongkel dari Ketua Umum Kadin?

2 hari lalu

Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid saat tiba di lokasi debat keempat di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024. Debat keempat Cawapres mengangkat tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa. TEMPO/M Taufan Rengganis
Keberpihakan Arsjad Rasjid di Pilpres 2024 Jadi Alasannya Didongkel dari Ketua Umum Kadin?

Arsjad Rasjid didongkel dari jabatan sebagai Ketua Umum Kadin. Benarkah lantaran keberpihakannya kepada Ganjar-Mahfud Md dalam Pilpres 2024?


Serba-serbi Film Dokumenter K-Pop Idols

9 hari lalu

Apple Inc.
Serba-serbi Film Dokumenter K-Pop Idols

Film dokumenter 6 bagian ini menampilkan bintang Korea-Amerika Jessi serta grup-grup K-pop yang sedang naik daun seperti Cravity dan Blackswan.


Mengintip Terowongan Silaturahmi yang Dikunjungi Paus Fransiskus, Seluk-beluk, Fasilitas dan Akses Umum

10 hari lalu

Suasana Terowongan Silaturahim yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, Senin, 25 Oktober 2021. Terowongan yang dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2 menelan dana sebesar Rp 37,3 miliar. TEMPO/Syara Putri
Mengintip Terowongan Silaturahmi yang Dikunjungi Paus Fransiskus, Seluk-beluk, Fasilitas dan Akses Umum

Terowongan Silaturahmi dibangun dengan panjang 33,8 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,5 meter dengan total luas terowongan 339,97 meter persegi.


Mahfud Md Pernah Menunjuk Faisal Basri Jadi Satgas TPPU, Bongkar Kasus Impor Emas Senilai Rp 189 Triliun

10 hari lalu

Mahfud Md Pernah Menunjuk Faisal Basri Jadi Satgas TPPU, Bongkar Kasus Impor Emas Senilai Rp 189 Triliun

Mahfud Md pernah menunjuk Faisal Basri jadi Satgas TPPU. Ini hasil temuan bersama timnya, termasuk bongkar kasus impor emas senilai Rp 189 triliun.


Dokumenter Suzzanna: The Queen of Black Magic akan Tayang di Sitges Film Festival 2024

12 hari lalu

Film dokumenter Suzzanna: The Queen of Black Magic. Foto: Instagram/@severinfilms
Dokumenter Suzzanna: The Queen of Black Magic akan Tayang di Sitges Film Festival 2024

Film dokumenter Suzzanna: The Queen of Black Magic akan tayang di sejumlah film festival internasional, termasuk Sitges Film Festival 2024.


Kilas Balik Mahfud Md Menunjuk Faisal Basri sebagai Tenaga Ahli Satgas TPPU

12 hari lalu

Pengamat ekonomi Faisal Basri di kantor redaksi Tempo, Jakarta, 2017. Pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) itu menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan. TEMPO/Jati Mahatmaji
Kilas Balik Mahfud Md Menunjuk Faisal Basri sebagai Tenaga Ahli Satgas TPPU

Faisal Basri pernah berkontribusi sebagai tim Satgas TPPU setelah ditunjuk Mahfud Md saat menjabat sebagai Menko Polhukam.