Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Review Film Dilan 1983: Wo Ai Ni, Penuh Nilai Persahabatan hingga Toleransi

Reporter

Editor

Marvela

image-gnews
Film Dilan 1983: Wo Ai Ni. Foto: Instagram Falcon Pictures
Film Dilan 1983: Wo Ai Ni. Foto: Instagram Falcon Pictures
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pendekatan yang berbeda dari seri- seri lainnya merupakan salah satu ciri khas yang menonjol dari  film Dilan 1983: Wo Ai Ni. Menceritakan tentang masa kecil karakter Dilan – diperankan oleh Muhammad Adhiyat, yang baru kembali ke Bandung setelah ikut ayahnya bertugas di Timor Timur (Timor Leste), prekuel ini berfokus pada dinamika keluarga dan persahabatan yang Dilan jalin semasa duduk di bangku kelas 5 SD. Hal ini yang menjadikan film Dilan 1983: Wo Ai Ni cocok dijadikan tontonan keluarga.

Meski diselingi dengan kisah cinta monyet anak umur 12 tahun, ada setidaknya tiga poin utama yang bisa ditangkap penonton dengan mudah ketika menikmati film ini, yaitu nilai-nilai kekeluargaan, persahabatan, serta toleransi. Pembuat film sukses menampilkan ketiga elemen tersebut dengan porsi yang pas dan pada tempatnya. 

Tokoh Mei Lien yang diperankan oleh Malea Emma di dalam film adalah gadis Tionghoa yang baru 6 bulan pindah dari Semarang ke Bandung dan kebetulan bersekolah di satu kelas yang sama dengan Dilan. Mei Lien menjadi salah satu simbol dari nilai toleransi yang ingin ditonjolkan dalam film garapan Fajar Bustomi ini. Ia berhasil mentransformasikan kisah cinta monyet yang dimiliki Dilan terhadap Mei Lien menjadi kisah persahabatan tanpa memandang SARA yang menggemaskan sekaligus membuat haru.

Sebagaimana yang dikatakan Ira Wibowo yang berperan sebagai “Bunda-hara” atau Ibu Dilan, seri terbaru yang ditulis Pidi Baiq bersama Alim Sudio ini bukanlah film bertema cinta-cintaan. “Mungkin kalau yang kemarin itu kan lebih ke kisah remaja, di mana remaja itu sudah lebih punya banyak kehidupan sendiri, main geng motor, ada cinta-cintaan. Kalau masih anak-anak, jadinya lebih ke keluarga,” kata Ira pada acara gala premiere sekaligus konferensi pers pada Ahad kemarin, 9 Juni 2024 yang puncak acaranya diadakan di Bandung. “Hubungan anak kelas 5 SD dengan kakak-kakaknya, dengan orang tuanya, dan juga dengan sahabat-sahabatnya,” aktris berusia 56 tahun tersebut melanjutkan.

Detail Apik Bandung di Tahun 1983

Sebagai penulis yang konsisten membawa serta nama Bandung dalam karya-karyanya, Pidi Baiq berhasil menggambarkan kondisi Kota Kembang itu di tahun 1983 dengan rapi dan teliti. Aktivitas bermain anak sekolah dasar yang ditampilkan melalui keriangan Dilan bersepeda bersama kawan satu gengnya, bermain permainan korek jangkrik di dalam kotak, hingga menyalakan petasan di selasar masjid. Keusilan-keusilan Dilan yang ditampakkan juga sewajarnya keusilan yang dilakukan anak seusianya di tahun di mana teknologi seperti gawai belum merajalela.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Karena harus menghadirkan Bandung di tahun 1983, jalan Asia-Afrika itu sempat benar-benar ditutup, karena mobil yang lewat enggak bisa sembarang mobil, orang-orang yang lewat pun harus berpakaian sesuai dengan zaman itu,” kata Ira Wibowo menerangkan salah satu detail yang berkesan saat proses pembuatan film. “Kemarin waktu syuting itu kebetulan hari Minggu, jadi banyak sekali yang mau lewat yang lagi lari pagi, pakai outfit yang kayak orang (zaman) sekarang lari pagi. Kan, enggak bisa banget."

Selain itu, diselipkannya isu Petrus (Penembakan Misterius) yang memang sedang marak di zaman tersebut juga menambah poin plus mengenai detail film produksi Falcon Pictures itu. Penggunaan tone warna yang hangat di sepanjang film juga menambah nuansa nostalgia yang kental untuk para generasi tua tanpa membuat film tersebut membosankan ditonton anak-anak generasi masa kini. 

Secara keseluruhan, film Dilan 1983: Wo Ai Ni cocok untuk dijadikan film tontonan keluarga yang membawa banyak kenangan dari masa lampau kepada para orang tua dan mengandung banyak pesan bermanfaat untuk para anak-anak. Film ini bisa disaksikan di seluruh bioskop di Indonesia mulai hari ini, Kamis, 13 Juni 2024.    

Pilihan Editor: Begini Keseruan Anak Artis Menonton Film Dilan 1983: Wo Ai Ni

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Review Home Sweet Loan: Potret Generasi Sandwich di Tengah Impian yang Terhimpit

20 hari lalu

Poster Film Home Sweet Loan. Dok. Visinema Pictures.
Review Home Sweet Loan: Potret Generasi Sandwich di Tengah Impian yang Terhimpit

Home Sweet Loan bercerita tentang perjuangan generasi sandwich di tengah tantangan ekonomi dan tanggung jawab keluarga besar.


Review Film Lembayung: Menyoroti Sensivitas Pengemasan Kekerasan Seksual di Layar Lebar

24 hari lalu

Poster film
Review Film Lembayung: Menyoroti Sensivitas Pengemasan Kekerasan Seksual di Layar Lebar

Film horor Lembayung merupakan debut Baim Wong sebagai sutradara. Dijadwalkan tayang di bioskop 19 September 2024.


Review Film Seni Memahami Kekasih: Eksplorasi Romansa dalam Kesederhanaan Masyarakat Kelas Menengah

37 hari lalu

Poster film Seni Memahami Kekasih. Foto: Instagram.
Review Film Seni Memahami Kekasih: Eksplorasi Romansa dalam Kesederhanaan Masyarakat Kelas Menengah

Film Seni Memahami Kekasih menyajikan perjalanan romansa dalam kesederhanaan masyarakat kelas menengah, dengan balutan drama dan humor yang segar.


Review Film Marbot, Pergulatin Batin antara Cita-cita dan Pengabdian Santri

38 hari lalu

Poster film Marbot. Foto: Klik Film.
Review Film Marbot, Pergulatin Batin antara Cita-cita dan Pengabdian Santri

Film Marbot menawarkan kisah tentang pengabdian, tanggung jawab, dan hubungan keluarga.


Review Film Hounds of War, Pengkhianatan dan Pertarungan Brutal Tentara Bayaran

42 hari lalu

Poster film Hounds of War. Foto: XYZ Films.
Review Film Hounds of War, Pengkhianatan dan Pertarungan Brutal Tentara Bayaran

Hounds of War menyajikan aksi yang intens dan ketegangan gelap dalam dunia tentara bayaran.


Review Film Kaka Boss: Serba Amazing!

43 hari lalu

Poster film Kaka Boss. imajinari
Review Film Kaka Boss: Serba Amazing!

Film Kaka Boss produksi Imajinari Pictures tayang perdana di bioskop seluruh Indonesia pada Kamis, 29 Agustus 2024


Musisi Bandung Pamerkan Karya Lukisannya, Kanvas Pidi Baiq Paling Jumbo

8 Agustus 2024

Lukisan Pidi Baiq berjudul Post Mooi Indie. Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Musisi Bandung Pamerkan Karya Lukisannya, Kanvas Pidi Baiq Paling Jumbo

Sekelompok musisi Bandung menggelar pameran karya lukisannya di SuJiVa Resto & Art Space Bandung, salah satuya Pidi Baiq.


Review Deadpool & Wolverine, Aksi Brutal yang Berpadu dengan Humor Segar

24 Juli 2024

(kiri-kanan) Ryan Reynolds sebagai Deadpool/Wade Wilson dan Hugh Jackman sebagai Wolverine/Logan dalam film Deadpool & Wolverine. Foto: Jay Maidment/Marvel Studios
Review Deadpool & Wolverine, Aksi Brutal yang Berpadu dengan Humor Segar

Deadpool & Wolverine tayang di bioskop Indonesia mulai 24 Juli 2024, berikut reviewnya.


Review Film Pusaka: Kutukan Keris Empu Gandring dan Perspektif Kebaikan

15 Juli 2024

Poster film Pusaka. Foto: Instagram.
Review Film Pusaka: Kutukan Keris Empu Gandring dan Perspektif Kebaikan

Film Pusaka berhasil mewujudkan mimpi sutradara dan tim produksi untuk menawarkan opsi tontonan horor yang menghibur tanpa membuat pusing penonton.


Review Film Daddio: Dialog Kehidupan, Cinta, dan Hubungan Antarmanusia di Dalam Taksi Kuning

6 Juli 2024

Poster film Daddio. Foto: Wikipedia.
Review Film Daddio: Dialog Kehidupan, Cinta, dan Hubungan Antarmanusia di Dalam Taksi Kuning

Daddio adalah film yang menggugah emosi, mempertemukan Dakota Johnson dan Sean Penn dalam perjalanan taksi yang menggali makna kehidupan manusia.