TEMPO.CO, Jakarta - Film Wonka yang dirilis pada Desember tahun lalu sukses meraup keuntungan manis sebesar Rp 7,7 triliun secara global atau setara dengan 500 juta dolar AS, tercatat pada pekan kedua Januari 2024. Meskipun dengan selisih angka yang tidak jauh, film ketiga hasil dari adaptasi novel karangan Road Dahl ini berhasil melampaui capaian keuntungan film sebelumnya, Charlie and the Chocolate Factory (2005) yang memperoleh keuntungan puncak di kisaran angka Rp 7,4 triliun.
Pendapatan Film Wonka Selama 5 Pekan Tayang di Bioskop
Sebagaimana yang diberitakan Variety, setelah lima pekan bertahan di layar lebar, Wonka menghasilkan 176,2 juta dolar untuk penayangan di dalam negeri dan 329,1 juta dolar untuk penayangan internasional. Jika ditotal maka perhitungan global film yang dibintangi Timothee Chalamet itu mencapai 505,3 juta dolar.
Film rilisan Warner Bros yang menelan biaya produksi hingga 125 juta dolar tersebut memang sudah menunjukkan bibit kesuksesan di pekan pertama debutnya dengan berhasil menduduki posisi puncak box office Amerika Utara serta memperoleh total pendapatan 39 juta dolar atau setara dengan Rp 606 miliar.
"Sungguh luar biasa melihat film ini mencapai tonggak sejarah yang menarik. Kami berterima kasih kepada mitra pameran kami atas dukungan mereka yang tak tergoyahkan dan para penonton di seluruh dunia yang hadir untuk perayaan layar lebar ini. Selamat kepada para pembuat film, pemeran, dan kolega kami di seluruh dunia – ini adalah awal yang baik untuk tahun 2024," kata Co-Chair dan CEO WB Motion Picture Group Mike De Luca dan Pamela Abdy pada Minggu, 14 Januari 2024.
Popularitas Charlie and the Chocolate Factory
Tidak dapat dipungkiri bahwa popularitas novel Charlie and the Chocolate Factory karangan Road Dahl yang menjadi inspirasi utama Paul King dalam penulisan naskah film Wonka serta dua film adaptasi sebelumnya. Karakter utama Willy Wonka sebelumnya diperankan oleh Gene Wilder di tahun 1971 dan Johnny Depp pada 2005. Itu menjadi faktor terkuat yang mampu mendongkrak penjualan Wonka sebagai film musikal fantasi yang cocok dinikmati oleh penonton dari beragam kalangan umur. Meskipun begitu, kemampuan teatrikal para pemeran Wonka juga menuai banyak pujian mengingat film ini juga merupakan film musikal yang membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya.
Campur tangan Simon Farnaby dalam penulisan skenario bersama Paul Kim juga menunjukkan keharmonisan yang terlihat di sepanjang film berdurasi nyaris dua jam tersebut. Sebagaimana keselarasan keduanya yang memang sudah pernah bekerja di proyek film yang sama sebelumnya, yaitu pada Paddington dan Paddington 2.
Apakah Wonka juga dapat menggeser posisi Charlie and the Chocolate Factory sebagai film sepanjang masa yang hampir selalu menjadi tontonan wajib setiap libur Natal dan Tahun Baru ke depannya?
HANIN MARWAH NURKHOIRANI | VARIETY | THE NUMBERS | DEADLINE
Pilihan Editor: Tayang Akhir 2023, Ini Rekomendasi 4 Film Bioskop untuk Mengisi Libur Sekolah