Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Angga Dwimas Sasongko: Film Heartbreak Motel Gabungkan 3 Format Sinematik Berbeda

image-gnews
Angga Dwimas Sasongko bersama penulis novel, Ika Natassa, dan tiga pemain film Heartbreak Motel. Foto: Instagram.
Angga Dwimas Sasongko bersama penulis novel, Ika Natassa, dan tiga pemain film Heartbreak Motel. Foto: Instagram.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Film Heartbreak Motel adaptasi novel terlaris karya Ika Natassa akan digarap dengan menampilkan sesuatu yang baru. Angga Dwimas Sasongko selaku sutradara mengungkap proyek terbaru Visinema Pictures ini menggabungkan 3 format sinematik berbeda. 

Menggarap film dari novel yang kompleks menjadi karya layar lebar, Angga mengaku akan menghadirkan hal baru untuk ciptakan emotional rollercoaster ke penonton. “Jadi akan banyak eksplorasi visual yang kami lakukan di film ini. Selain menggunakan format digital, kami juga menggunakan format film seluloid," ujar Angga saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu, 6 Desember 2023.

Heartbreak Motel Gabungkan 3 Format Sinematik

Angga mengaku bahwa novelnya sendiri punya kompleksitas yang menarik. Karakternya berkembang ke beberapa dunia. Inilah yang menjadikan ide tersebut muncul karena ceritanya hadir dalam 3 dunia dengan kombinasi 3 format sinematik yang berbeda pula.

Ia memikirkan bagaimana caranya membuat film menjadi menarik setelah menemukan aktor yang pas. "Secara storytelling dan produk, karena ceritanya 3 dunia, saya berpikir menggabungkan 3 format berbeda. Eksplorasi menggabungkan format digital dengan film selulod 16mm dan 35mm," ujar Angga antusias.

Alasan Menggunakan Film Seluloid

Menurut Angga, proyek ini sekaligus menjadi the next milestone dari Visinema dalam memproduksi film drama berkualitas. Setelah belasan tahun, akhirnya ia kembali lagi dengan pembuatan film menggunakan seluloid. Sebagai sineas, Angga mengaku ingin setiap film yang dikerjakan menjadikannya storyteller atau sutradara yang lebih baik lagi.

"Setelah film 13 Bom di Jakarta dengan banyak adegan aksi, mungkin ini saatnya saya kembali ke masa saya belajar bikin film. Gimana bikin film dengan seluloid, dengan kedisiplinan, dan mindfullness (kesadaran penuh)," ucap pendiri Visinema Pictures ini. 

Selain itu, ia juga mengatakan alasannya menggunakan film seluloid agar ingat bahwa menggarap film tidak boleh sia-sia. Jadi baginya, ini momen yang tepat untuk kembali belajar sesuatu yang baru dan sangat dinantikan.  

Di lain sisi, Angga memutuskan eksprimen ini karena bertemu dengan cerita yang sesuai. "Saya ingin bikin film dengan seluloid lagi tapi enggak pernah ketemu alasannya dengan cerita yang tepat. Kemudian waktu proses menulis dengan Mas Alim (penulis naskah), kayaknya film ini akan cocok sebagian dikerjakan dengan selulod 16mm dan sebagian dengan 35mm," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai informasi, film seluloid merupakan film yang dibuat dengan bahan baku pita seluloid melalui proses kimiawi. Film dipertunjukkan kepada penonton dengan sistem proyeksi. 

Tantangan Syuting dengan Film Seluloid

Menggunakan film seluloid 16mm dan 35mm tidak mudah. Ada beberapa kesulitan yang harus dihadapi jelang proses syuting Januari 2024 nanti. "Kamera yang kami pakai itu kamera yang terakhir dipakai 2011. Jadi setelah 13 tahun kameranya belum pernah dipakai karena format film 16mm dan 35mm," kata Angga.

Ia mengatakan saat ini direktur fotografi dan produsernya berada di Taipei untuk memproses film yang dipakai tes kamera. "Kerjanya akan jadi pan-Asia karena di Indonesia enggak ada infrastrukturnya. Kami baru bisa lihat gambarnya setelah diproses di Taipei lalu dikirim ke Indonesia. Gambarnya enggak bisa dilihat langsung seperti syuting digital," ujarnya.

Tak hanya itu, dalam proses syuting film seluloid juga membutuhkan kepercayaan. "Harus trust satu sama lain lebih ketika mengerjakan dengan digital di mana semua orang bisa melihat monitor yang sama. Di film seluloid enggak, kami harus menunggu sampai gambarnya diproses dulu," ucap Angga.

Pilihan Editor: Sinopsis Film Heartbreak Motel yang Dibintangi Laura Basuki hingga Reza Rahadian

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

10 hari lalu

Putri Ayudya sebagai Karin saat berlaga aksi dalam film 13 Bom di Jakarta. Visinema
13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival

Film 13 Bom di Jakarta menerima dua penghargaan bergengsi dari Ho Chi Minh City International Film Festival


Deklarasikan Dukungan, Sutradara Angga Dwimas Sasongko: Mas Anies dan Cak Imin, Saya Titip Harapan

6 Februari 2024

Angga Dwimas Sasongko. Foto: Instagram.
Deklarasikan Dukungan, Sutradara Angga Dwimas Sasongko: Mas Anies dan Cak Imin, Saya Titip Harapan

Sutradara Tanah Air, Angga Dwimas Sasongko mendeklarasikan dukungannya kepada Anies dan Cak Imin dengan menyertakan alasannya.


Niken Anjani Tidak Bisa Mengeluh saat Kerja Bareng Angga Dwimas Sasongko

17 Januari 2024

Aktor Niken Anjani saat berkunjung ke kantor Tempo di Palmerah, Jakarta Barat, Selasa, 16 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Niken Anjani Tidak Bisa Mengeluh saat Kerja Bareng Angga Dwimas Sasongko

Niken Anjani mengungkapkan bagaimana totalitas Angga Dwimas Sasongko dalam membuat film, yang terbaru 13 Bom di Jakarta.


Film 13 Bom di Jakarta Dapat Pujian, Disaksikan Lebih dari 500 Ribu Penonton

3 Januari 2024

Film 13 Bom di Jakarta. Dok. Visinema
Film 13 Bom di Jakarta Dapat Pujian, Disaksikan Lebih dari 500 Ribu Penonton

Deretan selebritas dari kalangan aktor ternama Tanah Air memberikan apresiasi mereka usai menyaksikan film 13 Bom di Jakarta.


Begini Pengakuan Para Pemain saat Syuting Kebut-kebutan Film 13 Bom di Jakarta

2 Januari 2024

Para pemain 13 Bom di Jakarta dalam penutupan JAFF. Dok.istimewa
Begini Pengakuan Para Pemain saat Syuting Kebut-kebutan Film 13 Bom di Jakarta

Lutesha mengaku baru bisa nyetir mobil matic selama setahun dan langsung drifting dalam agegan kebut-kebutan film 13 Bom di Jakarta.


Kata Chicco Kurniawan dan Ardhito Pramono saat Syuting Film 13 Bom di Jakarta

31 Desember 2023

13 Bom di Jakarta. Foto: Visinema Pictures
Kata Chicco Kurniawan dan Ardhito Pramono saat Syuting Film 13 Bom di Jakarta

Kedekatan Chicco Kurniawan dan Ardhito Pramono terjalin baik dalam film maupun di balik layar saat proses syuting film 13 Bom di Jakarta.


Makin Trendi dengan Kain Tradisional Indonesia

31 Desember 2023

Makin Trendi dengan Kain Tradisional Indonesia

Penggunaan wastra atau kain tradisional sebagai busana kian diminati, bahkan menjadi tren fashion.


Kaleidoskop 2023: Serial Gadis Kretek, Layangan Putus hingga Film Siksa Neraka

30 Desember 2023

Dian Sastrowardoyo dan Ario Bayu dalam serial Gadis Kretek. Dok. Netflix
Kaleidoskop 2023: Serial Gadis Kretek, Layangan Putus hingga Film Siksa Neraka

Sepanjang 2023, beberapa film dan serial mendapat perhatian masyarakat antara lain Gadis Kretek, serial dan film Layangan Putus dan film Siksa Neraka.


Review Film 13 Bom di Jakarta: Adegan Aksi dan Ledakan yang Spektakuler

25 Desember 2023

Film 13 Bom di Jakarta. Dok. Visinema
Review Film 13 Bom di Jakarta: Adegan Aksi dan Ledakan yang Spektakuler

13 Bom di Jakarta menghadirkan kisah teror yang mencekam dengan hadirnya pesan moral mendalam dari film ini.


Ganindra Bimo Didukung Andrea Dian Jadi Deputi Antiteror dalam Film 13 Bom di Jakarta

21 Desember 2023

13 Bom di Jakarta. Foto: Visinema Pictures
Ganindra Bimo Didukung Andrea Dian Jadi Deputi Antiteror dalam Film 13 Bom di Jakarta

Meski sempat divonis saraf kejepit, Ganindra Bimo bangkit dalam film 13 Bom di Jakarta berkat dukungan istri, Andrea Dian.