Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Klarifikasi Kim Hieora Soal Tuduhan Bullying di Sekolah

Reporter

Editor

Marvela

image-gnews
Kim Hieora dalam drama The Uncanny Counter 2. (Instagram/@tvn_drama)
Kim Hieora dalam drama The Uncanny Counter 2. (Instagram/@tvn_drama)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktris Korea Selatan, Kim Hieora menanggapi tuduhan yang menyebutnya sebagai pelaku bullying saat SMA 19 tahun yg lalu. Ia mengakui sebagai bagian dari Big Sangji, namun membantah melakukan kekerasan terhadap adik kelasnya.

Dalam laporan Dispatch pada Rabu, 6 September 2023, terungkap masa lalu Kim Hieora yang dituduh melakukan bullying bersama Big Sangjil. Big Sangji adalah kelompok sekolah pengganggu di SMA Putri Sangji yang terkenal suka memeras siswa lain, melakukan penyerangan fisik, dan pelecehan verbal. Mereka akan menggunakan uang yang diperoleh dari siswa lain untuk bersenang-senang.

Pengakuan Kim Hieora Bergabung dengan Big Sangji

Bintang The Glory ini secara pribadi mengakui bahwa dia adalah bagian dari Big Sangji, namun membantah beberapa poin yang dibuat oleh mantan adik kelasnya. Ia menegaskan kalau Big Sangjil bukan geng bully seperti yang diyakini banyak orang di Korea.

"Ya. Saya bukanlah siswa teladan ketika saya masih di sekolah menengah. Saya memang main-main. Tapi Big Sangji bukanlah sekelompok pengganggu," katanya. "Saat itu, memiliki komunitas online dengan teman-teman Anda adalah hal yang populer. Big Sangji adalah nama komunitas online. Itu bukan tempat rahasia yang hanya diperuntukkan bagi para pengganggu."

Kim Hieora dalam drama The Glory. Dok. Netflix

Namun pernyataan Kim Hieora itu dibantah oleh seorang mantan siswa, yang mengatakan bahwa siapa pun dapat mendaftar untuk bergabung, tetapi tidak semua orang benar-benar diterima di grup mereka. "Komunitas online hanya diperuntukkan bagi para penindas. Tiba-tiba mereka meminta uang kepada kami. Dengan uang itu, mereka pergi membeli rokok, alkohol, dan pergi karaoke. Mereka akan membeli hadiah untuk pacarnya menggunakan uang itu. Jika Anda tidak memberikannya kepada mereka, mereka akan terus mengganggu Anda," katanya.

Kim Hieora Bantah Lakukan Kekerasan terhadap Adik Kelas

Setelah membenarkan kalau ia kerap berkumpul dengan Big Sangji, pemain The Uncanny Counter itu membantah tuduhan soal melakukan kekerasan terhadap adik kelas. Kim Hieora justru mengaku sebagai korban pemukulan dan pemerasan oleh kakak kelas tanpa alasan.

"Saya akui saya adalah penonton dari hal-hal ini, dan saya minta maaf. Namun saya tidak ikut serta dalam pelecehan verbal atau penyerangan. Kenapa nama saya muncul di sini? Apakah saya di sampingmu saat itu? Apakah saya melewatimu? Saya tidak pernah memimpin dalam hal ini," katanya.

Kim Hieora merasa bersalah mengingat situasi tersebut karena tidak bertindak apapun. "Mungkin saya tidak menganggapnya serius karena yang dibully adalah siswa yang lebih muda. Memikirkan kembali hal itu, adalah kesalahan besar bagi saya untuk menjadi pengamat," katanya.

Kasus Pencurian yang Menyeret Nama Kim Hieora

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Soal kasus pencurian, terungkap Kim Hieora masih duduk di kelas 9 dan siswa X yang dirahasiakan identisasnya, terlibat dalam pencurian barang-barang pribadi. Dilaporkan saat itu, bisnis ayah Kim Hieora gagal dan membuat keluarganya bangkrut. Dia bekerja keras untuk mendapatkan uang saku dengan bekerja di toko makanan cepat saji Korea.

"Saya bertanya kepada Kim Hieora mengapa dia bekerja paruh waktu. Dia mengatakan keluarganya bangkrut dan berada dalam kesulitan keuangan. Saya ingin membantunya jadi saya mencuri barang-barang saya sendiri. Saya ingin terlihat baik di hadapannya," kata siswa X.

X juga telah menulis dalam surat permintaan maaf dan mengaku mencuri untuk membantu Kim Hieora secara finansial. Namun gurunya tidak mempercayainya, dan menghukum X dan Kim Hieora. Pernyataannya kini bertentangan langsung dengan pernyataannya saat kejadian terjadi 20 tahun lalu.

Kim Hieora mampu mengingat dengan jelas kejadian tersebut dan menjelaskan apa yang terjadi pada Dispatch. "Dia adalah seorang teman yang sering mengikutiku. Saya pikir dia mendengar situasi keluarga saya dan mencoba membantu saya. Saya tidak menyuruhnya melakukan itu, tapi tidak ada yang percaya pada saya," kata Kim Hieora.

Akhirnya Kim Hieora dan X mendapat sanksi dengan bekerja sebagai pelayanan masyarakat. Mereka dihukum dan dikirim ke tempat terpisah selama dua minggu untuk merefleksikan perbuatannya. "Saya kaget saat melakukan pengabdian masyarakat. Bagaimana saya hidup sehingga tidak ada yang mempercayai saya. Saya menyadari bahwa saya hidup tanpa menanamkan kepercayaan pada orang lain," kata Kim Hieora.

Kim Hieora Berjuang Memperbaiki Diri

Setelah kejadian itu, Kim Hieora belajar dengan giat dan pindah ke sekolah lain. Namun rumor dan label sebagai pencuri terus mengikuti X. "Saya menjalani hidup saya dan bekerja keras untuk menjadi orang yang lebih baik. Tapi ada orang lain yang hidup dalam kesakitan. Hatiku hancur memikirkan mereka," kata Kim Hieora.

Saat Kim Hieora mencuri perhatian di The Glory, beberapa anggota Big Sangji yang masih berhubungan membicarakan tentang citra Kim Hieora di serial tersebut. Laporan Dispatch tentang masa lalu Kim Hieora ini sebenarnya sudah selesai pada Juni 2023. Namun Kim Hieora khawatir hal ini akan memengaruhi The Uncanny Counter 2 karena saat itu sedang bersiap untuk ditayangkan. Maka hari ini Dispatch baru merilisnya ke publik.

DISPATCH | KOREABOO

Pilihan Editor: Bintang The Glory, Kim Hieora Diduga Jadi Pelaku Bullying di Sekolah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

22 menit lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Aksi Bullying di Depok, Pelajar Putri SMP Pukuli Siswi dari SMP lain

Seorang pelajar putri dari sebuah SMP melakukan bullying terhadap siswi dari SMP lain di Depok.


Menpan RB Harap Sekolah Kedinasan Jaga Martabat Pendidikan: Tak Ada Lagi Bullying

1 hari lalu

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Abdullah Azwar Anas menemui wartawan usai konferensi pers Tunjangan Hari Raya (THR) dan Gaji ke-13 di Gedung Djuanda I, Kementerian Keuangan, Jumat, 15 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Menpan RB Harap Sekolah Kedinasan Jaga Martabat Pendidikan: Tak Ada Lagi Bullying

Menpan RB bilang Indonesia butuh talenta-talenta masa depan. Dia berharap sekolah kedinasan dapat menjaga kualitas dan martabatnya, tanpa bullying.


5 Alasan Dilakukan MPLS kepada Siswa Baru, Tentu Tanpa Perpeloncoan dan Bullying

5 hari lalu

Sejumlah peserta didik baru mengikuti upacara Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMA Negeri 2 Bekasi, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 13 Juli 2020. Sebanyak 48 perwakilan dari 384 peserta didik baru mengikuti upacara yang merupakan rangkaian kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, kegiatan tersebut tetap dilakukan dengan protokol kesehatan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
5 Alasan Dilakukan MPLS kepada Siswa Baru, Tentu Tanpa Perpeloncoan dan Bullying

Alasan pentingnya MPLS dilakukan kepada siswa baru, tentu saja menghindari tindakan mengarah perpeloncoan atau bullying.


Kilas Balik MOS menjadi MPLS Bagi Siswa Baru, Apa Saja yang Dilarang Dilakukan?

5 hari lalu

seorang siswa mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS) Massal di Lapangan Karebosi Makassar, Selasa 5 Agustus 2014. TEMPO/Hariandi Hafid
Kilas Balik MOS menjadi MPLS Bagi Siswa Baru, Apa Saja yang Dilarang Dilakukan?

Berikut alasan pergantian Masa Orientasi Siswa (MOS) jadi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Apa yang dilarang dilakukan kepada siswa baru?


Lee Do Hyun Sebut Nama Lim Ji Yeon di Pidato Baeksang, Netizen Heboh

9 hari lalu

Pengumuman Lee Do Hyun sebagai aktor terbaik di Baeksang Arts Awards.  Foto: Instagram.
Lee Do Hyun Sebut Nama Lim Ji Yeon di Pidato Baeksang, Netizen Heboh

Pidato pendek yang dibacakan Lee Do Hyun langsung mendapat respons dari banyak pihak yang dinilai menunjukkan bucin ugal-ugalan ke Lim Ji Yeon.


Lee Do Hyun Raih Penghargaan Aktor Terbaik di Baeksang Arts Awards 2024

9 hari lalu

Lee Do Hyun dengan seragam militer saat menghadiri Baeksang Arts Awards 2024. Foto: Naver.
Lee Do Hyun Raih Penghargaan Aktor Terbaik di Baeksang Arts Awards 2024

Lee Do Hyun mendapatkan penghargaan aktor terbaik di film Exhuma di tengah ia menjalani wajib militer.


Bantah Keturunan Konglomerat, Park Sung Hoon Ungkap 7 Tahun Tinggal di Rubanah

14 hari lalu

Park Sung Hoon. Instagram.com/@boxabum
Bantah Keturunan Konglomerat, Park Sung Hoon Ungkap 7 Tahun Tinggal di Rubanah

Park Sung Hoon menceritakan kesulitan ekonomi yang dialami keluarganya saat sekolah menengah


Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

17 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

Kasus bullying atau perundungan di sekolah Internasional Binus School Serpong segera memasuki babak baru.


Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

42 hari lalu

Jeon Jong Seo. Foto: Instagram/@andmarq_official
Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

Agensi memastikan kasus bullying yang dituduhkan kepada Jeon Jong Seo tidak benar dan mereka akan menempuh jalur hukum.


Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

42 hari lalu

Jeon Jong Seo dalam drama Wedding Impossible. Dok. Prime Video
Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

Pemeran utama Wedding Impossible, Jeon Jong Seo dituduh melakukan bullying di sekolah sebelum dia dan keluarganya pindah ke Kanada.