TEMPO.CO, Bandung - Seniman Sri Setyawati Mulyani alias Cipuk menggelar pameran tunggal karya lukisannya yang berjudul Inner Landscape di Galeri Orbital Dago Bandung sejak 7-30 Juli 2023. Puluhan karyanya mengambarkan pemandangan alam juga batin yang dirasakan.
“Cipuk menghadirkan penjelajahan dan menemukan pemandangan alam batin yang tak ada batasnya,” kata kurator pameran Rifky Effendy, Jumat 7 Juli 2023.
Pada serial lukisan berjudul Landscape Perbukitan Dago, Bandung Utara dan Barat yang digambarnya dengan tinta di atas kertas, Cipuk menampilkan 35 karya buatan 2020 – 2022 atau semasa pandemi. Menurut Rifky, lukisan pemandangan bernuansa hitam putih dan bercorak abstrak pada kekaryaannya kali ini cenderung baru. “Lukisan Cipuk sebelumnya mengambil subyek realis figuratif, terutama tubuh perempuan dan potret diri,” katanya.
Seniman Sri Setyawati Mulyani alias Cipuk menggelar pameran tunggal berjudul Inner Landscape di Bandung. Dok. Orbital
Lukisan Cipuk sebagai Bentuk Ekspresi Diri
Cipuk mengaku lukisannya selama ini seringkali mengenai diri sendiri, tubuh, potret, berobyek tunggal, dan ia tidak tertarik dengan keramaian. Di luar rumah, ia menyukai lanskap alam yang sepi. Pada situasi seperti itu dia bisa berdialog dengan diri sendiri dan Tuhan pencipta alam.
Karya abstrak dinilainya bisa membantu pencarian diri yang lebih dalam dan lebih leluasa untuk mengekspresikan diri. “Bisa menampung gemuruhnya hati dan pikiran, karena di dalam diri sesungguhnya sudah sangat ramai sehingga di lukisan abstrak lebih tertampung,” katanya. Cara itu dipakainya juga sebagai terapi sambil belajar meditatif dan kontemplatif.
Teknik Pewarnaan yang Dilakukan Cipuk
Puluhan lukisan abstrak terbarunya buatan 2023, selain bernuansa hitam putih juga memakai sapuan warna akrilik serta crayon. Misalnya pada karya berjudul Mozaik Symphony 2 yang berjumlah 20 lembar pada kertas berukuran 20 x 20 sentimeter persegi. Olahan warna juga dimunculkan pada seri karya berjudul Inner Landscape.
Lahir di Yogyakarta pada 16 Agustus 1962, Cipuk menamatkan pendidikan seni rupa di Institut Seni Indonesia Yogyakarta pada 1982. Sementara di jurusan seni lukis, ia lulus pada 1992, dan kini tinggal di Bandung. Sejak 2008 dia aktif mengikuti pameran bersama di Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta. Di ketiga kota itu juga ia menggelar pameran tunggalnya sebanyak lima kali dalam kurun waktu satu dekade terakhir ini.
ANWAR SISWADI
Pilihan Editor: Pameran The Color Cleanser, Kolaborasi Seniman Jepang dan Kurator Indonesia