TEMPO.CO, Jakarta - Komunitas penggebuk drum bersama Komite Musik Dewan Kebudayaan Kota Cimahi menggelar pertunjukan amal, Ahad, 18 Desember 2022. Mereka mengumpulkan donasi untuk membantu korban bencana Gempa Cianjur yang terjadi pada 21 November lalu.
Pertunjukan Ngagebug Babarengan Drummer Cimahi itu melibatkan 30 orang anggota Cimahi Drummer Community. Para drummer itu mayoritas generasi muda, sebagian lagi masih berusia anak. Mereka memainkan 22 drum set yang dipasang di area Plaza Rakyat, Komplek Pemerintah Kota Cimahi.
Bermain Drum Nonstop
Permainan drum bersama itu berlangsung dari pukul 09.00 hingga 13.00 WIB yang disaksikan warga sekitar serta pelintas. Menurut Yoshep, penggagas sekaligus ketua pelaksana acara, kegiatan itu sebagai ungkapan rasa kepedulian mereka terhadap warga yang dilanda bencana gempa di Cianjur. “Di sini kami melakukan silaturahmi para penabuh drum sekaligus menjaring donasi,” katanya di sela acara.
Komunitas Drummer Cimahi merupakan ruang kolektif yang mewadahi para drummer untuk menjalin keakraban antar musisi. Bersifat terbuka, masyarakat umum juga bisa ikut dalam komunitas itu untuk belajar bersama dan mengembangkan kreativitas masyarakat di bidang musik. “Kegiatannya bukan semata bermusik, juga membangun kerjasama antar komunitas, lembaga, dan memupuk rasa solidaritas terhadap sesama,” ujar Yoseph.
Simak: Ingatkan Gempa Cianjur Bukan Wisata Bencana, Ridwan Kamil: Di Taman Safari atau IG Mantan Saja
Arti Keberadaan Komunitas Drummer Cimahi
Ketua Dewan Kebudayaan Kota Cimahi Hermana HMT mengatakan, Komunitas Drummer Cimahi semakin menambah keberagaman komunitas budaya dan seni di kota itu. Selain menunjukkan kreativitas bermusik, mereka dinilai punya kepekaan sosial. “Dana donasi tadi yang terkumpul hampir Rp 3 juta,” katanya.
Kelompok atau komunitas lain menurut Hermana juga melakukan aksi serupa dengan cara masing-masing seperti membuat pertunjukan serta mengamen. Saat ini di Kota Cimahi tumbuh dan berkembang lebih dari 100 komunitas budaya. Keberadaan mereka dinilainya ikut mewarnai kemajuan budaya kota.
Bersama Dewan Kebudayaan Kota Cimahi, komunitas setiap bulan menggelar pertunjukan seni dan budaya serta pameran. Kiprah mereka menurut Hermana, mengisi sudut-sudut kota, memberi penyegaran, serta hiburan ke masyarakat dan mengembangkan pariwisata kota berbasis kebudayaan.
Dia berharap keberadaan komunitas itu bisa lebih maju, berkualitas, berdaya saing, dan menciptakan inovasi baru dalam berkarya. Keinginan lainnya yaitu agar pemerintah Kota Cimahi segera membangun ruang kebudayaan atau gedung kesenian yang lebih representatif.
ANWAR SISWADI
Baca: 3 Drummer Muda Berbakat Terbaik di Indonesia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.