Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Avatar: The Way of Water, Pertarungan Epik dengan Keindahan Bawah Laut Pandora

Reporter

Editor

Marvela

image-gnews
Avatar: The Way of Water. Foto: Instagram/@avatar
Avatar: The Way of Water. Foto: Instagram/@avatar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Film Avatar: The Way of Water atau Avatar 2 mulai tayang di bioskop Indonesia hari ini, Rabu, 13 Desember 2022. Sekuel dari film Avatar (2009) ini menghadirkan pengalaman sinematik imersif dan emosional dengan keindahan bawah laut Pandora yang memanjakan mata dalam durasi 3 jam 10 menit.

Melanjutkan film pertama, Sam Worthington dan Zoe Saldaña kembali memerankan Jake Sully dan Neytiri yang merupakan makhluk Na’Vi. Keduanya kini telah menjadi orang tua dari empat anak dan melakukan segalanya yang mereka bisa untuk menjaga kebersamaan keluarga mereka. Jake Sully berusaha untuk menjadi suami sekaligus ayah yang dapat melindungi keluarganya dari ancaman manusia langit.

Kembalinya Para Pemain dari Film Pertama dan Terhubung dengan Karakter Baru

Para karakter di film pertama yang sempat dinyatakan meninggal, kembali muncul di film kedua ini. Mereka adalah Sigourney Weaver dan Stephen Lang. Namun kemunculan mereka tentunya dengan wujud yang berbeda. Cerita semakin kaya dengan bertambahnya karakter baru yang memiliki hubungan dengan Kiri (Sigourney Weaver) dan Kolonel Miles Quaritch (Stephen Lang) yang sangat berperan penting di akhir film.

James Cameron sebagai sutradara memang menghadirkan berbagai adegan dan dialog yang mengingatkan penonton dengan film pertama 13 tahun lalu. Itu juga yang membuat durasi film ini begitu panjang. Meski demikian, tetap sangat disarankan penonton yang ingin menyaksikan Avatar: The Way of Water untuk menyelesaikan Avatar film pertama terlebih dahulu. Hal tesebut karena konflik yang terjadi berkaitan dengan akhir cerita di film pertama.

Pertarungan keluarga Sully bersama pasukan Na'vi dalam melawan musuh sangat intens dai bagian pertengahan hingga akhir film. Kekuatan musuh yang sangat besar dan dilengkapi dengan banyak senjata, seimbang dengan pasukan Na'vi yang memihak pada keluarga Sully. Hal tersebut membuat pertarungan mereka menjadi seru sampai ada yang harus dikorbankan.

Cuplikan film Avatar: The Way of Water. Dok. 20th Century Studios

Keindahan Bawah Laut yang Memukau

Di awal film hingga menjelang pertengahan, penonton akan lebih banyak melihat pepohonan di dalam hutam Pandora, seperti pada film pertama. Namun peristiwa tak terduga mengharuskan keluarga Jake Sully pergi dari rumah mereka. Keluarga Sully melakukan perjalanan melintasi Pandora, dan akhirnya melarikan diri ke wilayah yang dipegang oleh klan Metkayina, yang hidup selaras dengan lautan di sekitarnya. Di sana, keluarga Sully harus belajar menavigasi dunia air yang berbahaya dan dinamika yang tidak nyaman untuk mendapatkan penerimaan dari komunitas baru mereka.

Visual keindahan bawah laut yang disajikan benar-benar terasa nyata. Terlebih dengan teknologi 3D yang bisa dinikmati di studio bioskop, semakin membuat penonton seperti sedang ikut menyelam ke bawah laut. Setiap makhluk hidup ala dunia Pandora digambarkan begitu detail.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Teknologi Baru yang Digunakan: Underwater Performance Capture

Membuat sekuel dari film paling sukses sepanjang masa adalah tantangan yang menakutkan. Mengingat semua yang telah dicapai dengan Avatar, dan dengan ide sekuel yang ada, Cameron dan Jon Landau mengambil langkah yang tidak biasa dengan mencari teknologi baru untuk menjadikan sekuel ini sama luar biasanya. Sekuel yang berfokus di bagian dunia Pandora yang belum pernah diceritakan sebelumnya, yaitu dunia laut Pandora, mendorong para pembuat film untuk mengeksplorasi teknologi yang dapat membantu menciptakan dunia ini.

Hasilnya adalah ketika produksi dimulai, Cameron memiliki seperangkat alat teknologi yang benar-benar baru seperti Underwater Performance Capture yang membantu pembuat film dan para aktor untuk mengambil adegan di bawah laut dengan sempurna. “Hal-hal yang kami kerjakan sekarang sangat canggih dibandingkan dengan film pertama,” kata Cameron.

Kemajuan teknologi yang digunakan membantu membangun cerita, karakter, dan bagaimana perasaan penonton ketika melihat film tersebut. James Cameron mengangkat tema-tema yang penting di dalam film ini, seperti betapa pentingnya menjaga lingkungan dan pentingnya peran keluarga di dalam hidup kita yang akan membuat penonton merasakan emosi yang luar biasa.

Pesan Keluarga yang Menyentuh

Tidak hanya dimanjakan dengan visual dan pertarungan yang seru, film ini juga menghadirkan drama keluarga. Banyak pesan menyentuh seputar keluarga, termasuk hubungan antara orang tua dengan anak maupun kakak beradik. Dalam salah satu adegan yang menarik perhatian adalah di saat Sully mengatakan kalau keluarga dapat menjadi kelemahan sekaligus kekuatan. Pernyataan tersebut memang tergambar dalam sepanjang film. Tidak hanya keluarga Sully, namun juga pada karakter lainnya.

Sebelumnya, James Cameron memang telah menegaskan bahwa film Avatar: The Way of Water ini akan menghadirkan kisah petualangan hingga cinta yang akan membuat penonton berpikir tentang nilai keluarga serta hubungan antara manusia dan lautan. "Saya pikir film ini adalah petualangan pertama dan terpenting," kata sutradara saat konferensi pers selama perjalanannya ke Seoul bersama dengan empat pemeran dan co-produser Jon Landau, dikutip Yonhap pada Jumat, 9 Desember 2022. "Ini adalah kisah keluarga ... Ini adalah surat cinta untuk keluarga dan bagaimana keluarga membuatmu lebih kuat."

Baca juga: James Cameron Terpaksa Absen di Pemutaran Perdana Avatar: The Way of Water

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Review Film Glenn Fredly The Movie: Nostalgia hingga Menguras Air Mata

23 jam lalu

Glenn Fredly The Movie. Dok. Poplicist Publicist
Review Film Glenn Fredly The Movie: Nostalgia hingga Menguras Air Mata

Glenn Fredly The Movie mengisahkan perjalanan hidup, karier, hingga cinta dari Bung Glenn yang diperankan apik oleh Marthino Lio.


Profil Dave Bautista dan Eric Nam yang Mengisi Suara Film Avatar: The Last Airbender

9 hari lalu

Dave Bautista. Foto: Instagram/@davebautista
Profil Dave Bautista dan Eric Nam yang Mengisi Suara Film Avatar: The Last Airbender

Dave Bautista, badan kekar dengan smack andalan Bautista Bomb ini bakal mengisi suara salah satu penjahat di Avatar: The Last Airbender.


Cara Membuat Stiker WhatsApp untuk Mempererat Silaturahmi Lebaran 2024

19 hari lalu

Logo WhatsApp. (whatsapp.com)
Cara Membuat Stiker WhatsApp untuk Mempererat Silaturahmi Lebaran 2024

Membuat dan membagikan stiker kepada orang terdekat lewat WhatsApp bisa jadi pilihan lain untuk mempererat tali silaturahmi.


Review Film Siksa Kubur: Horor Religi yang Dikemas Rapi dan Punya Makna Mendalam

19 hari lalu

Poster film Siksa Kubur. Dok. Poplicist
Review Film Siksa Kubur: Horor Religi yang Dikemas Rapi dan Punya Makna Mendalam

Siksa Kubur dimainkan oleh para aktor terbaik nomine dan penerima Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI).


Godzilla X Kong: The New Empire, Melihat Perkembangan Karakter Kong Jadi Pemimpin Sejati

28 hari lalu

Godzilla x Kong: The New Empire. Foto: Warner Bros.
Godzilla X Kong: The New Empire, Melihat Perkembangan Karakter Kong Jadi Pemimpin Sejati

Godzilla X Kong: The New Empire menjadi film kelima dalam franchise MonsterVerse yang dituturkan perlahan tapi diimbangi visualisasi menarik.


Review Film Para Betina Pengikut Iblis 2, Budaya Klenik dan Pendalaman Karakter

31 hari lalu

Poster Para Betina Pengikut Iblis 2. Foto: Max Pictures.
Review Film Para Betina Pengikut Iblis 2, Budaya Klenik dan Pendalaman Karakter

Para Betina Pengikut Iblis 2, seperti halnya film pertama, penonton dibatasi usia 21 tahun ke atas


Review Film Keluar Main 1994, Dilema Remaja SMA yang Relatable

31 hari lalu

Poster film Keluar Main 1994. Foto: Finisia.
Review Film Keluar Main 1994, Dilema Remaja SMA yang Relatable

Film Keluar Main 1994 memadukan unsur budaya, edukasi, keluarga, dan asmara di kalangan anak SMA yang dekat dengan remaja Indonesia.


Review Film 24 Jam Bersama Gaspar: Adegan Laga hingga Senggol Isu Krusial

44 hari lalu

24 Jam Bersama Gaspar. Foto: Instagram/@24jambersamagasparfilm
Review Film 24 Jam Bersama Gaspar: Adegan Laga hingga Senggol Isu Krusial

Dengan penggunaan bahasa Indonesia baku, 24 Jam Bersama Gaspar membuat film ini lebih berkelas lantaran menjangkau penonton yang lebih luas.


3 Film Live Action yang akan Tayang 2024, Selain Avatar

45 hari lalu

Avatar: The Last Airbender. Dok. Netflix
3 Film Live Action yang akan Tayang 2024, Selain Avatar

Pada 2024, masih ada deretan live action yang akan tayang. Apa saja?


Review Film Tanduk Setan: Antologi Cerita dan Pesan tentang Klenik

48 hari lalu

Poster film Tanduk Setan. Foto: Instagram.
Review Film Tanduk Setan: Antologi Cerita dan Pesan tentang Klenik

Film Tanduk Setan menggabungkan dua cerita antara kehidupan dan kematian ini di dalamnya terdapat selipan pesan yang bisa diresapi selama berpuasa.