TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara James Cameron mengatakan kalau film terbarunya, Avatar: The Way of Water akan menghadirkan kisah petualangan hingga cinta yang akan membuat penonton berpikir tentang nilai keluarga serta hubungan antara manusia dan lautan. Ia memperkenalkan sekuel Avatar (2009) ini sebagai penceritaan naratif yang imersif seputar keluarga alien dengan fokus utama pada kehidupan bawah air.
"Saya pikir film ini adalah petualangan pertama dan terpenting," kata James Cameron saat konferensi pers selama perjalanannya ke Seoul bersama dengan empat pemeran dan co-produser Jon Landau, dikutip Yonhap pada Jumat, 9 Desember 2022. "Ini adalah kisah keluarga ... Ini adalah surat cinta untuk keluarga dan bagaimana keluarga membuatmu lebih kuat."
Kembalinya Para Pemain hingga Pemilihan Laut sebagai Latar Utama
Setelah menyelamatkan planet Pandora di film pertama, Avatar 2 akan menampilkan kisah keluarga spesies campuran baru yang terdiri dari Jake (Sam Worthington) dan Na'vi Neytiri (Zoe Saldana).
Poster film Avatar: The Way of Water. Dok. 20th Century Studios
Cameron mengatakan ini adalah pengalaman yang "menyenangkan" untuk bersatu kembali dengan Sigourney Weaver dan Stephen Lang, keduanya memainkan karakter yang meninggal di akhir film pertama, dalam sekuelnya dengan menyalurkan "hubungan kreatif" mereka dalam plot.
Cameron mengatakan dia memilih lautan sebagai latar cerita Avatar kedua karena kecintaannya pada lautan. "Sebagai penyelam dan penjelajah, saya telah menghabiskan ribuan jam di bawah air," katanya. "Lautan sangat penting bagiku.
Perbedaan dengan Film Pertama
Avatar merupakan pemenang Oscar Film Terbaik, ditulis dan disutradarai oleh Cameron, mengisahkan tentang Marinir Jake Sully (Sam Worthington) yang lumpuh dikirim ke bulan Pandora dalam misi unik. Cemeron mengungkapkan film kedua ini mengandung konflik ras manusia dan Na'vi dengan potret Jake dan Neytiri sebagai orang tua. Menurunya, sekuel ini lebih emosional dan detail seputar karakter daripada film pertama.
Film Avatar. Dok. 20th Century Studios.
Berbeda dengan film pertama yang membahas tentang keserakahan manusia dalam proyek pertambangan dan ekstraksi, Cameron mengatakan cerita di film kedua lebih memaparkan eksploitasi manusia terhadap lautan dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran akan masalah lingkungan.
"Itu hanya meminta Anda untuk merasakan sesuatu tentang lautan, dan kemudian mungkin setidaknya untuk beberapa orang, yang dapat diterjemahkan ke dalam tindakan," katanya.
Perihal durasi film yang lebih dari tiga jam, Cameron yakin penonton tidak akan mengeluhkan durasinya begitu mereka menontonnya di layar lebar atau bioskop. "Ini lebih pendek, Titanic, dan itu berhasil," kata pembuat film veteran tentang filmnya 1997 yang berdurasi 3 jam 15 menit. "Bagi saya, lebih dari hal yang baik lebih."
Cameron merekomendasikan pemirsa menonton film di bioskop untuk merasakan visual 3D dan suaranya yang imersif. "Tujuan kami adalah menjadikannya pengalaman terbaik di bioskop," katanya.
YONHAP | DEADLINE
Baca juga: Gabung Keluarga Avatar, The Weeknd Isi Soundtrack Film Avatar: The Way of Water
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.