Komunitas Salihara Kenang dan Rayakan 100 Tahun Chairil Anwar

Reporter

Editor

Marvela

Komunitas Salihara merayakan 100 Tahun Chairil Anwar. Dok. Komunitas Salihara.
Komunitas Salihara merayakan 100 Tahun Chairil Anwar. Dok. Komunitas Salihara.

TEMPO.CO, Jakarta - Komunitas Salihara mengadakan program Seratus Tahun Chairil Anwar untuk mengenang dan merayakan seratus tahun kelahiran sang penyair. Acara tersebut akan dilaksanakan pada 27-30 Oktober 2022 di Teater Salihara dan pameran arsip Aku Berkisar Antara Mereka pada 28 Oktober-4 Desember di Galeri Salihara.

Program Seratus Tahun Chairil Anwar di Salihara akan dimeriahkan oleh sejumlah acara yang berkaitan dengan Chairil Anwar. Mulai dari ceramah, diskusi berseri, debat sastra, pembacaan puisi hingga pameran arsip Chairil Anwar.

Salihara Memperkenalkan Kembali Chairil Anwar Kepada Generasi Muda

Kurator Edukasi dan Gagasan Komunitas Salihara, Zen Hae menyampaikan bahwa tujuan dari program ini bukan hanya merayakan seratus tahun kelahiran Chairil Anwar sebagaimana yang telah terjadi di banyak tempat, tetapi lebih dari itu, memperkenalkan kembali Chairil kepada khalayak pembaca dan kritikus generasi muda.

“Program-program di Salihara berusaha menawarkan pertimbangan baru terhadap karya Chairil Anwar. Dalam diskusi dan ceramah akan kelihatan bagaimana sosok seorang penyair bukanlah yang utama, tetapi yang jauh lebih penting adalah bagaimana karya-karyanya sampai kepada kita dalam nuansa dan penafsiran yang baru dan menyegarkan dan itu dilakukan hampir seluruhnya oleh para kritikus sastra generasi terkini," kata Salihara dalam siaran pers yang diterima Tempo pada Selasa, 18 Oktober 2022.

Kesusastraan Indonesia tidak akan lepas dari tokoh Chairil Anwar. Sajaknya yang impresif kerap diperkenalkan kepada generasi muda sejak bangku Sekolah Dasar (SD). Karya-karya dari pria kelahiran Medan, 26 Juli 1922 atau tepat seratus tahun yang lalu tersebut juga telah diterjemahkan ke berbagai bahasa seperti Inggris, Belanda, Jerman, Perancis dan lain-lain.

Zen Hae mengatakan bahwa Puisi Chairil Anwar merupakan pencapaian terbaik dalam sastra Indonesia yang menginspirasi perpuisian Indonesia modern di generasi selanjutnya.

Mural Chairil Anwar kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa, 13 November 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat 

“Puisi-puisi Chairil Anwar adalah pencapaian terbaik sastra Indonesia pada paruh pertama abad ke-20. Ditulis dengan bahasa Indonesia yang modern dan segar, puisi-puisi Chairil Anwar menjadi penanda penting, bahkan semacam 'cetak biru', bagi perpuisian Indonesia modern masa itu dan masa berikutnya, sampai hari ini. Chairil memperbaharui bahasa Indonesia sebagai bahasa sastra, membuat puisi Indonesia masa itu menjadi berbeda dari puisi-puisi sebelumnya atau yang sezaman," katanya.

Adapun program-program yang dapat disaksikan di Seratus Tahun Chairil Anwar di Komunitas Salihara adalah ceramah yang akan disampaikan oleh Arif Bagus Prasetyo, seorang kritikus sastra dari Denpasar, yang akan menilik pembaharuan Chairil Anwar terhadap puisi berbahasa Indonesia masa 1940-an dan sesudahnya. Selain itu peserta juga bisa mengikuti diskusi berseri yang menampilkan para penulis pemenang Sayembara Kritik Sastra Dewan Kesenian Jakarta 2022 “Modernisme Chairil Anwar”, juga penulis undangan dalam tajuk Chairil Anwar dalam Enam Tilikan. Peserta juga akan mengenal lebih dalam tentang sosok sang penyair lewat pembacaan puisi yang disutradarai oleh Ruth Marini.

Jadwal Acara:

Kamis, 27 Oktober 2022
Ceramah: Modernisme Artistik Chairil Anwar | 19.00 WIB | Teater Salihara
Pembicara: Arif Bagus Prasetyo

Jumat, 28 Oktober 2022
Diskusi Sesi 1: Chairil Anwar dalam Enam Tilikan | 16.00 WIB | Teater Salihara
Pembicara: Royyan Julian dan Laksmi Pamuntjak | Moderator: Fariq Alfaruqi
Diskusi ini akan menimbang kepeloporan Chairil Anwar dalam khazanah puisi Indonesia modern. Bagaimana sosoknya tumbuh dan lingkungan kesusastraan saat itu mendukungnya? Bagaimana pula ia mengolah tema-tema penting dalam puisinya, misalnya tema maut yang konon disadapnya dari J. Slauerhoff.

Pembukan Pameran: Seratus Tahun Chairil Anwar: Aku Berkisar Antara Mereka | 19.00 WIB | Galeri Salihara
Pameran: 28 Oktober - 04 Desember 2022 | Galeri Salihara
Jam buka: Selasa-Minggu, 11.00-19.00 WIB | Senin dan hari libur nasional tutup.

Sabtu, 29 Oktober 2022
Final Kompetisi Debat Sastra: Membandingkan Chairil Anwar dan Penyair Amerika Serikat | 13.00 WIB | Teater Salihara
Acara ini akan menampilkan perdebatan antara kelompok Senja di Pelabuhan Kecil (SMAS Islam Nurul Iman) melawan Kelompok TigaMuda (Binus School Serpong). Keduanya merupakan kelompok dengan makalah terpilih hasil pilihan Dewan Juri.

Diskusi Sesi 2: Chairil Anwar dalam Enam Tilikan | 16.00 WIB | Teater Salihara
Pembicara: Asep Subhan dan Yusri Fajar | Moderator: Dwi Ratih Ramadhany
Diskusi ini akan memperkarakan diksi-diksi kunci yang digunakan Chairil Anwar terkait aspek feminin dalam puisi-puisinya. Juga tentang bagaimana kecenderungan Chairil Anwar dan generasinya memperlakukan alam dalam puisi-puisinya. Apakah benar Chairil dan kawan-kawan tidak mengindahkan alam sebagaimana dituduhkan Sutan Takdir Alisjahbana?

Pembacaan Puisi | 19.00 WIB | Teater Salihara
Sutradara: Ruth Marini

Minggu, 30 Oktober 2022
Diskusi Sesi 3: Chairil Anwar dalam Enam Tilikan | 13.00 WIB | Teater Salihara
Pembicara: Ari Adipurwawidjana dan Eka Ugi Sutikno
Moderator: Dhianita Kusuma Pertiwi
Diskusi ini akan menimbang kembali modernisme Chairil Anwar, apakah benar Chairil Anwar sepenuhnya modernis dan dari mana ia menyerap modernisme itu. Juga soal bagaimana Chairil mengadaptasi puisi Conrad Aiken jika ditilik dari sudut Studi Penerjemahan.

Diskusi: Modernisme Artistik di Sekitar Chairil Anwar: Seni Rupa dan Arsitektur
16.00 WIB | Teater Salihara
Pembicara: Ari Respati dan Setiadi Sopandi | Moderator: Ibrahim Soetomo
Diskusi ini akan membahas perkembangan modernisme artistik di bidang seni rupa dan arsitektur. Bagaimana modernisme artistik di dua bidang ini berkembangan dan beririsan dengan modernisme artistik di bidang sastra yang memunculkan Chairil Anwar sebagai tokoh penting.

Diharapkan rangkaian program ini dapat memahami lebih dalam terhadap sosok Chairil Anwar itu sendiri. "Kami mengajak peserta untuk bersama-sama menghidupkan kembali sang penyair lewat sajian diskusi, perdebatan, serta pameran arsip akan karya-karya legendarisnya yang akan tetap hidup puluhan tahun ke depan," kata Salihara.

Baca juga: 100 Tahun Chairil Anwar: 7 Puisi Sang Penyair dari Aku hingga Senja di Pelabuhan Kecil

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini. 








Kumpulan Puisi Tentang Ramadan dari Penyair Indonesia

7 hari lalu

Evawani Alissa Chairi Anwar, putri semata wayang penyair Chairil Anwar, saat membacakan puisi
Kumpulan Puisi Tentang Ramadan dari Penyair Indonesia

Suka cita menyambut Ramadan bisa ditunjukkan dengan berbagai cara, salah satunya melalui puisi. Berikut beberapa kumpulan puisi tentang Ramadan.


Kisah Cinta Pertama Kahlil Gibran, Nyata atau Imajinasi Sang penyair?

6 Januari 2023

Kahlil Gibran. wikipedia,org
Kisah Cinta Pertama Kahlil Gibran, Nyata atau Imajinasi Sang penyair?

Kahlil Gibran menyebut cinta pertamanya Sultana Tabit. Siapakah dia? Apakah dia sungguh nyata atau hanya imajinsi sang penyair?


Temu Penyair Akhir Tahun di Bandung, Hadirin Bawa Pulang Bibit Tanaman

31 Desember 2022

Temu Penyair 2022: Menyapa Kata, Menyapa Kita di Gedung Kesenian Rumentang Siang Bandung.(Dok.Panitia)
Temu Penyair Akhir Tahun di Bandung, Hadirin Bawa Pulang Bibit Tanaman

Acara Temu Penyair 2022: Menyapa Kata, Menyapa Kita menjadi ajang pertemuan atau reuni para penyair secara langsung di suatu tempat.


Ridwan Saidi Dimakamkan di TPU Karet Bivak, Satu Area dengan Benyamin Sueb, Fatmawati dan Chairil Anwar

26 Desember 2022

Ridwan Saidi saat melakukan Orasi Budaya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, 22 Mei 2015. Dalam orasinya, Budayawann Betawi tersebut mengkritisi kekisruhan antara Menpora dengan PSSI. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Ridwan Saidi Dimakamkan di TPU Karet Bivak, Satu Area dengan Benyamin Sueb, Fatmawati dan Chairil Anwar

Budayawan Betawi Ridwan Saidi dimakamkan di TPU Karet Bivak. Satu area makam tokoh lainnya seperti Benyamin Sueb, Fatmawati, dan Chairil Anwar.


Penyair dan Pelopor Puisi Sonian, Soni Farid Maulana Wafat

27 November 2022

Penyair, Soni Farid Maulana meninggal pada Ahad, 27 November 2022. Istimewa
Penyair dan Pelopor Puisi Sonian, Soni Farid Maulana Wafat

Pada 14 November 2022, Soni Farid Maulana menerima penghargaan Anugerah Budaya dari Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.


Anies Baswedan Resmikan TMTB di TPU Karet Bivak, dari Fatmawati hingga Pramoedya Ananta Toer

15 Oktober 2022

Pengunjung mengamati foto tokoh di Taman Makam Tokoh Bangsa, Jakarta pada Kamis 13 Oktober 2022. Tokoh bangsa yang dimakamkan disini antara lain Mohammad Hatta, M.H Thamrin, Mohammad Natsir, Fatmawati, dan Kusumah Atmaja. TEMPO/Muhammad Ilham
Anies Baswedan Resmikan TMTB di TPU Karet Bivak, dari Fatmawati hingga Pramoedya Ananta Toer

Anies Baswedan meresmikan Taman Makam Tokoh Bangsa (TMTB) di TPU Karet Bivak. Berikut 14 tokoh, ada Fatmawati hingga Pramoedya Ananta Toer.


GM: Japan Foundation Awards Ingatkan Hubungan Sederhana Antar Bangsa

1 Oktober 2022

Goenawan Mohamad memberikan tanggapan dalam salah satu sesi Art Camp
GM: Japan Foundation Awards Ingatkan Hubungan Sederhana Antar Bangsa

Menurut GM, dunia tengah berada dalam masa yang merisaukan - konflik bersenjata tanpa penengah, seperti invasi Rusia ke Ukraina.


Riwayat Wayang Motekar yang Dirintis 30 Tahun Silam, Proyek Belajar Anak-anak

28 Agustus 2022

Pertunjukan Wayang Motekar dari Bandung akan tampil di pentas Teater Salihara, 3-4 September 2022. TEMPO/ANWAR SISWADI
Riwayat Wayang Motekar yang Dirintis 30 Tahun Silam, Proyek Belajar Anak-anak

Dari tokoh dan cerita yang dibuat anak-anak itu, Herry mulai menggambar cikal bakal wayang motekar untuk dimainkan pada sekitar Maret 1998.


Wayang Motekar Siap Tampil di Pentas Teater Salihara

28 Agustus 2022

Pertunjukan Wayang Motekar dari Bandung akan tampil di pentas Teater Salihara, 3-4 September 2022. TEMPO/ANWAR SISWADI
Wayang Motekar Siap Tampil di Pentas Teater Salihara

Pada pertunjukan terbaru Wayang Motekar yang disiapkan sejak 2019, total ada tiga naskah yang dibuat Herry Dim.


Sejak Kapan W.S. Rendra Dapat Julukan Si Burung Merak?

7 Agustus 2022

Foto File: W.S Rendra membaca puisi dalam konser Suluk Hijau di Manggala Wanabhakti, Jakarta, Kamis, 27 Maret 2008. TEMPO/Dimas Aryo
Sejak Kapan W.S. Rendra Dapat Julukan Si Burung Merak?

W.S. Rendra berpulang 13 tahun lalu. Ini kisah awal mula sang penyair mendapat julukan Si Burung Merak.