TEMPO.CO, Jakarta -Bagi anda penggemar aksi panggung grup Srimulat, komedian bernama Asmuni dalam pabrik lawak tersebut sudah bukan menjadi nama asing lagi.
Kerap kali berpenampilan dengan kumis tipis ala Charlie Chaplin dan blangkon, menjadikan Asmuni sebagai pelawak ikonik dalam grup tersebut.
Toto Asmuni lahir pada 17 Juni 1932 di Jombang, pada mulanya berkarir sebagai seorang penyanyi sebelum berkiprah sebagai komedian hingga pada akhirnya bertemu dengan srimulat pada 1976. Kisah bertemunya ia dengan srimulat bermula ketika Teguh, pendiri srimulat terdorong untuk merekrutnya berkat aksi lawaknya kala itu.
Hal yang dikenal dari Asmuni pada masa-masa jayanya selain aksesorisnya kocak, memadukan kumis tipis Charlie chaplin dengan blangkon, juga ungkapan-ungkapan kocaknya seperti "Hil yang mustahal", serta "jaga pola makan, pola tidur, dan ojo kakean polah(jangan kebanyakan tingkah)".
Beserta partner srimulatnya macam Freddy Aris yang dikenal sebagai Gepeng, Timbul Suhardi alias Timbul, Agus Basuki Bin Suwito Hadiwiryono alias Basuki, serta Toto Muryadi atau Tarzan. Pada zaman keemasannya, sebab rating yang terlalu tinggi pernah menyebabkan asmuni dan kawan-kawan tampil hingga 24 jam nonstop. Peristiwa tersebut terjadi pada Perayaan Idul Fitri 1996 dahulu.
Di THR Surabaya yang menjadi saksi bisu kejayaan srimulat, dengan kapasitas sebanyak 740 kursi yang selalu terisi penuh kecuali pada hari senin & selasa, setiap malamnya grup srimulat dapat mengumpulkan pundi-pundi uang tak kurang dari Rp. 250.000. Nominal tersebut terbilang fantastis, sehingga dapat menunjang kehidupan aktor-aktornya kala itu.
Meskipun dikenal luas sebagai pelawak, asmuni sejatinya merupakan seorang yang pendiam. Hal tersebut pernah diungkapkan oleh salah satu anaknya dalam suatu kesempatan. Bahkan sang anak menuturkan jika sang ayah sangat jarang berbicara, kecuali jika dipancing terlebih dahulu.
Selain komedian, Asmuni dikenal memiliki pemikiran visioner...