Segala jenis pusaka para dewa itu telah melebur dan bersatu ke dalam diri Tetuka. Tetuka kemudian bertarung melawan Sekipu dan berhasil membunuh Patih itu dengan gigitan taringnya. Taring itu merupakan keturunan dari ibunya yang merupakan bangsa raksasa.
Kresna dan para Pandawa kemudian datang menyusul ke kahyangan. Kresna memotong taring Tetuka dan memerintahkan berhenti menggunakan sifat-sifat kaum raksasa.
Batara Guru, raja kahyangan lalu menghadiahkan kepada Tetuka seperangkat pakaian pusaka, yaitu Caping Basunanda, Kotang Antrakusuma, dan Terompah Padakacarma. Sejak saat itu, Tetuka berganti nama menjadi Gatotkaca. Dengan pakaian pusaka itu, Gatotkaca mampu terbang menuju Kerajaan Trabelasuket dan membunuh Kalapracona.
Bagi orang Bali, Gatotkaca dipuja sebagai dewa. Secara populer Gatotkaca juga digambarkan dalam karya seni dan patung.
Salah satunya Patung Satria Gatotkaca di persimpangan jalan utama Kuta di Bali. Selain itu, di Indonesia, Gatotkaca telah sering digambarkan dalam budaya populer seperti musik, permainan, komik dan gim.
Tokoh Gatotkaca diadaptasi sebagai salah satu hero asal Indonesia dalam game Mobile Legend BangBang atau MLBB. Hero ini merupakan apresiasi pihak Moonton, pengembang game tersebut, kepada para pemain MLBB di Indonesia.
Selain difilmkan, Gatotkaca juga pernah dijadikan sebagai sinetron di beberapa stasiun televisi tanah air. Di antaranya di SCTV pada Minggu, 21 Agustus hingga 13 November 2005 berjumlah 13 episode diproduksi MD Entertainment. Juga di MNCTV yang tayang pada Rabu, 17 Maret 2010 dan diproduksi Lunar Jaya Films dan MNC Pictures. Serta, di ANTV pada Sabtu, 11 Februari hingga Minggu, 2 April 2017, diproduksi Lunar Jaya Films, Verona Pictures dan ANTV Pictures.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca : Bocoran Awal Film Satria Dewa Gatotkaca Dirilis, Ada Selipan Animasi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.