TEMPO.CO, Jakarta -Film Satria Dewa Gatotkaca awalnya bakal digarap du dua kota, yakni Jakarta dan Semarang. Bahkan persiapan penggarapan film ini sudah dilakukan sejak akhir tahun lalu. Namun, gara-gara pandemi virus corona baru Covid-19, Hanung Bramantyo harus mengubah konsep produksi film jagoan lokal tersebut.
"Tadinya kita mau lokasi di dua kota Jakarta dan Semarang. Kita menciptakan kota Astina karena keluarga Pandawa itu tinggal di kota Astina dan memang itu bukan kota besar seperti Jakarta," kata Hanung Bramantyo dalam jumpa pers virtual Satria Dewa Gatotkaca, Kamis, 13 Agustus 2020.
Astina awalnya direncanakan dibuat dengan geografis seperti Kota Lama Semarang. Namun kemudian terjadi pandemi dan pembatasan aktivitas yang berakibat pada perubahan rencana produksi film karena wilayah Semarang saat itu masuk dalam zona merah Covid-19.
"Bahkan saya berusaha melakukan silahturahmi dengan gubernur Jawa Tengah, Pak Ganjar. Dia berikan support. Terus seminggu setelah mediasi tiba-tiba Jawa Tengah masuk zona merah," ujar Hanung yang menyutradarai film ini.
Akhirnya Hanung pun memindahkan lokasi pengambilan gambar di Yogyakarta dengan alasan mau mendekatkan semangat dari kisah perwayangan di daerahnya langsung. "Sementara di Yogya kasusnya nol. Meskipun kami tahu hanya dari rumah sakit rujukan corona. Kemudian kami berusaha tetap keep di Jogja dan mengubah kreatif dalam satu kota," terang suami Zaskia Adya Mecca itu.Film Satria Dewa Gatotkaca. (Foto: Satria Dewa Studio)
Hanung dan tim Satria Dewa Gatotkaca kemudian meminta izin kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk melakukan proses syuting di wilayahnya yang langsung disambut dengan baik.
"Beliau memberikan wanti-wanti untuk hindari kegiatan kolosal. Nah dari itu kita berpikir kita mengubah lokasi yang tadinya di tengah kota, bubar langsung pindah ke gunung, ke hutan. Social distance kita lakukan tidak hanya kru tapi juga lokasi," katanya.
Film Satria Dewa Gatotkaca dibintangi oleh Rizky Nazar, Sigi Wimala, Yasmin Napper, Omar Daniel, Jerome Kurnia, Edward Akbar, Yayan Ruhiyan, Cecep Arif Rahman, hingga Yati Surachman. Film ini rencananya akan tayang pada tahun 2021 mendatang.