TEMPO.CO, Jakarta - Aktor, Irwansyah kembali kehilangan orang terdekatnya. Ia mengabarkan, Muhaimin, orang yang selalu mengurusnya meninggal pada Selasa, 27 April 2022. Padahal, semalam sebelum meninggal, Muhaimin masih bercanda dengan menggendong Ukkasya Muhammad Syahki, anaknya semata wayang.
“Ya Allah kematian hanyalah rahasiamu. Innalillahi wainnailahirajiun. Allahummaghfirlahu warhamhu waafihi wafuanhu. Video ini baru semalem ga ada tanda apapun kami ditinggal orang terdekat dalam hidup kami,” tulisnya saat mengunggah video tengah menggendong Ukkasya, kemarin.
Irwansyah menuturkan, Muhaimin, yang dipanggilnya Bang Imin merupakan pria baik yang selalu menemaninya sejak 21 tahun lalu. “Bang Imim dikenal orang yang baik , sehat dan suka bercanda. Dia yang selalu menemani kami dari 2001 sampai hari ini,” tulisnya.
Di video itu juga muncul kesaksian Zaskia Sungkar, istri Irwansyah saat mereka bercengkerama. “Bang Imin itu adalah partnernya Irwan, pokoknya ngikutin Irwan ke mana saja, apapun kebutuhan Irwan, Bang Imin yang tahu,” katanya. Muhaimin yang mendengar langsung pernyataan Zaskia hanya tersenyum.
“Kami sayang dia , InsyaAllah Allah juga sayang sama dia. Selamat jalan sahabat yang sudah menjadi keluargaku , kau selalu di hati kami. Semoga ini menjadi kepergian yg husnul khatimah,” tulis Irwansyah.
Ibu mertua Irwansyah, Fanny Bauty mengungkapkan duka dan kaget. “Serasa gak percaya Mama, perasaan baru tiga hari yang lalu bertemu,” tulisnya.
Tahun lalu, Irwansyah kehilangan dua permata hatinya sekaligus saat pandemi Covid-19 memasuki puncak gelombang kedua. Ayahnya, Umar Effendi meninggal pada 8 Juli 2021. Pada 4 Agustus 2021, Irwansyah kehilangan ibunya, Herlianah. Ia sendiri juga terpapar Covid-19 saat itu.
Baca juga: Ulang Tahun, Irwansyah: Dulu Minta Doa, sekarang Gantian Mendoakan Mama Papa
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
