TEMPO.CO, Jakarta - Pelukis gaek Abdul Djalil atau AD Pirous menghelat pameran bersama belasan seniman lain di Galeri Serambi Pirous. Bertajuk Bara Semula, tema itu diartikan sebagai percikan bara yang memberi semangat berkarya. Pameran itu sekaligus merayakan ulang tahun AD Pirous yang kini berusia 90 tahun.
Tercatat ada 14 nama selain AD Pirous dalam pameran bersama itu, seperti istrinya, Erna Pirous, kemudian Deden Hendan Durahman, Fefia Suh, Herry Dim, Ilham Khoiri, Ismiaji Cahyono, dan Maharani Mancanagara. Selain itu ada Riri Rengganis, Setiawan Sabana, Tatang Ramadhan Bouqie, dan kolaborasi Sunaryo, Arin Dwihartanto, Siswadi Djoko, dan Syagini Ratna Wulan.
Bentuk karya yang dipamerkan berupa lukisan, patung, karya instalasi, juga fotografi. Pada pameran kali ini, AD Pirous menggambarkan Bara Semula dari memori puluhan tahun lalunya dalam mengenal bentuk melalui kumpulan karya-karya lama dan barunya. Gagasan itu kemudian direspon oleh 14 perupa.
Seorang seniman di antaranya yaitu Herry Dim yang akan berusia 67 tahun, membuat empat gambar dengan perangkat digital. Judulnya Alone within the Covid19 Walls, Cangkur Says Hi to René Magritte, kemudian Ouch, This Banana is Rotten! or A Joke of Two Cangkurs dan Cangkur's Out of Frame.
Lewat karya gambar berfigur burung itu Herry berkisah tentang dunia yang menjadi sepi di masa pandemi hingga kini berangsur normal kembali. Karya barunya itu untuk menanggapi ajakan AD Pirous untuk menengok masa lalu di masa kecil. “Dalam tiga tahun terakhir ini, saya tanpa henti mengerjakan Wayang Motekar, dunia masa lalu saya,” kata Herry Dim, Jumat 15 April 2022.
Menurutnya, Cangkur merupakan tokoh dalam Wayang Motekar buatannya. “Keduanya, cangkur dan wayang motekar adalah dunia masa kecil saya,” ujarnya. Karya itu terinspirasi dari bioskop rumahan buatan ayahnya di kolong meja.
Ingatan itu terus melintas di kepalanya menjadi permainan bayang-bayang pada beberapa teater tari, permainan rupa dan bayang-bayang pada garapan metateater, hingga kemudian menjadi Wayang Motekar. “Cangkur adalah sebutan saya pada jenis burung yang selalu kesulitan melafalkan nama lengkapnya di masa kecil yaitu cangkurileung atau kutilang," ujarnya.
Kunjungan galeri bisa dilakukan pada Selasa - Sabtu dari pukul 10.00-16.00 WIB dengan membuat janji terlebih dulu ke pengelola.
ANWAR SISWADI
Baca juga: Seniman AD Pirous Pamerkan 61 Lukisan Non-Kaligrafi Secara Virtual
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.