TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan pentingnya keberagaman dan toleransi di masyarakat. Yaqut mengatakan, seni rupa bisa menjadi wahana untuk mengekspresikan segala sesuatu, terutama tentang cinta dan toleransi.
"Ada dua nilai dalam seni rupa yang tak bisa dipisahkan, yakni empati dan kesetaraan," kata Yaqut saat memberikan sambutan dan membuka pameran seni rupa "Kasih, Toleransi untuk Bangsa" di Gedung Tempo Jakarta, Rabu malam, 1 Desember 2021. "Empati dan kesetaraan ini kunci dari cinta dan toleransi."
Yaqut meyakini, orang-orang yang bersentuhan dengan dunia seni akan mudah berempati dan menganggap kesetaraan sebagai hak sekaligus kewajiban. Dia mencontohkan, orang yang "Sebagai makhluk, kita harus menghargai keindahan," ujarnya.
Dia melanjutkan, orang yang menolak seni sebagai wujud dari keindahan adalah orang yang mudah marah. "Sedikit-sedikit marah, menyeruduk, masuk kantor orang lain, protes," katanya. Orang tak tersentuh keindahan maka hidupnya selalu suram.
Contoh sederhana ada pada pelangi dan gado-gado. Pelangi, Yaqut menuturkan, terlihat indah karena warnanya berbeda-beda. Begitu juga gado-gado yang enak karena isinya bermacam-macam.
Pameran Seni Rupa: Kasih, Toleransi untuk Bangsa di Gedung Tempo pada 1-21 Desember 2021. Dok. TEMPO
"Mari kita nikmati hidup dalam keindonesiaan ini dengan berbagai keragaman," kata Yaqut. "Keragaman itu pasti indah dan keragaman itu jauh lebih nikmat daripada dipaksakan supaya seragam."
Pameran seni rupa "Kasih, Toleransi untuk Bangsa" berlangsung mulai 1-21 Desember 2021. Ada 14 seniman yang terdiri atas 12 pelukisa dan dua pematung yang unjuk karya dalam pameran tersebut.
Para pelukis pameran ini adalah Afriani, Akbar Linggaprana, Arie Kadarisman, Bambang Prasadhi, Cryshnanda Dwilaksana, Eny Retno Purwaningtyas, Kana Fuddy Prakosa, Laila Tifah, Seno Watuatos, Vincensius Dwimawan, Warto Sukotjo, dan Yose Sulawu. Sementara dua pematung, yakni Bambang Winaryo dan Gorgonius Wisnu W.
Yaqut menilai pameran seni ini istimewa karena berlangsung di monumen seni rupa jurnalistik terbaik di Indonesia, Tempo. "Kita mengadakan pameran seni rupa di gedung milik seni jurnalistik terbaik dan terbesar di Indonesia. Sudah klop, seni bertemu seni," katanya.
Baca juga:
Tempo Menggelar Pameran Seni Rupa: Kasih, Toleransi untuk Bangsa
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.