TEMPO.CO, Bandung - Pelukis, Donni Arifianto, 35 tahun, menyematkan judul Emotional Mixer pada karya di kanvas berukuran 130 x 127 sentimeter persegi. Di kanvas itu, tergambar seorang perempuan dibekap gaun mini hitam. Sementara lelaki berkumis tipis di sampingnya berkemeja putih dengan pantalon biru.
Serangkaian kata berhuruf kapital hadir di tengah pasangan itu. Tulisannya berbunyi," Engkau jauh di mata tapi dekat di doa babe." Donni mengusung 15 lukisan buatan 2020-2011 untuk dipamerkan di Galeri Orbital Dago, Bandung sejak 15 Juni - 15 Juli 2021 dengan tajuk Tumpang Tindih.
Lulusan Seni Rupa dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung itu menggarap karya lukisannya dengan semarak. Campuran aneka warna terang dan kontras berpadu dengan beragam figur, ornamen, simbol, dan teks. Sebagian temanya bisa dipahami atau ditebak dengan mudah, selebihnya perlu mengandalkan dari narasi judul-judul karya Donni.
Lukisan berjudul Bakteri Baik karya Donni Arifianto. Dok. Orbital
Gagasannya mengungkapkan masalah keseharian dari sudut pandang pribadi, seperti tentang seni rupa, budaya massa, dan gaya hidup masa kini. Selain dilukis, beberapa gambar pada kanvas merupakan hasil tempelan yang tidak beraturan. Sebagian lagi dituangkan di atas rangkaian benda kursi kayu yang telah digubahnya.
“Sekilas karya-karya Donni tampak seperti coretan-coretan di dinding kota atau graffiti yang seringkali menampilkan ekspresi suara-suara bawah masyarakat,” kata kurator pameran Rifky Effendy.
Berbagai ungkapan senimannya bercampur , tumpang tindih dengan berbagai nilai keseharian dari berbagai aspek seperti resep makanan, citra produk kuliner, merek global, serta dunia seni yang digelutinya. “Seolah-olah karyanya menjadi wahana bagi segala ungkapan berbagai hal dalam kesehariannya tanpa harus dipilah -pilah sebagai suatu disiplin yang kaku,” ujar Rifky.
Selain berkecimpung di dunia seni, Donni berbisnis kuliner dengan membuka kedai kopi Abraham and Smith sejak 2016. Cabang kedainya dua tahun kemudian sekaligus menjadi tempatnya berkarya.
Menurut Rifky, kekaryaan Donni Arifianto menyiratkan suatu kondisi individu sekarang yang menyerap berbagai nilai dari kenyataan hidup yang kadang tidak terkendali. “Menggumpal dalam benak dan bisa menjadi bagian identitas masyarakat sekarang.”
ANWAR SISWADI
Baca juga: Pameran Bersemi, Menengok Tren Bertanam di Masa Pandemi Covid-19