TEMPO.CO, Jakarta - Musisi Bob Dylan saja merilis lagu terbarunya berjudul Murder Most Foul pada Jumat, 27 Maret 2020. Penyanyi dengan nama lengkap Robert Allen Zimmerman itu terinspirasi dari tragedi pembunuhan John F Kennedy atau JFK, Presiden Amerika Serikat ke-35 yang menjabat sejak Januari 1961 dan dibunuh pada bulan November 1963.
"Salam kepada penggemar dan pengikut saya dengan rasa terima kasih atas semua dukungan dan loyalitas Anda selama bertahun-tahun. Ini adalah lagu yang belum sempat kami rilis yang kami rekam beberapa waktu lalu, mungkin Anda tertarik. Tetap aman, tetap waspada dan semoga Tuhan menyertai Anda," tulis Bob Dylan di akun Twitternya pada Jumat, 27 Maret 2020.
Lagu tersebut juga sudah bisa dinikmati di semua platform musik termasuk YouTube. Melalui channel YouTube-nya, Bob Dylan mengunggah video lagu barunya tersebut yang berdurasi hampir 17 menit. Sepanjang lagu, pelantun lagu Knockin' on Heaven's Door itu hanya menampilkan foto mendiang JFK dengan nuansa hitam putih dilengkapi dengan judul lagu tersebut di bagian bawah.
Mantan Presiden Amerika John F. Kennedy, saat berada diruang kerjanya di Gedung Putih, Washington, 11 Juni 1963. Presiden Donald Trump menyatakan akan mengizinkan dokumen rahasia negara mengenai pembunuhan Presiden John F. Kennedy (JFK) pada 1963 dibuka ke publik untuk pertama kalinya. AFP PHOTO/HO/JFK LIBRARY
"Itu adalah hari yang gelap di Dallas, November '63. Suatu hari yang akan hidup dalam keburukan. Presiden Kennedy sedang berada di puncak. Hari yang baik untuk hidup dan hari yang baik untuk mati. Dipimpin ke pembantaian seperti domba kurban," lirik pembuka yang dinyanyikan oleh Bob Dylan.
Kennedy ditembak di kawasan Dealey Plaza, pusat Kota Dallas, Texas pada 22 November 1963. Hingga kini tragedi tersebut masih berselimut misteri. Dalam liriknya, Bob Dylan juga menyebut beberapa nama, Oswald salah satunya. Lee Harvey Oswald adalah tersangka dalam pembunuhan JFK. Oswald disebut sebagai mantan marinir yang bertugas di Rusia dan seorang komunis. Menurut dokumen tentang pembunuhan JFK, Oswald bertemu seorang agen rahasia Rusia, KGB, sekitar dua bulan sebelum JFK tewas ditembak.
"Selamat tinggal, Charlie, selamat tinggal, Paman Sam. Terus terang, Nona Scarlett, saya tidak peduli. Apa kebenarannya, dan kemana perginya? Tanya Oswald dan Ruby, mereka seharusnya tahu, 'Tutup mulutmu,' kata burung hantu tua yang bijak. Bisnis adalah bisnis, dan ini adalah pembunuhan paling busuk," lirik penutup lagu tersebut.
MARVELA