TEMPO.CO, Jakarta - Pangeran Harry mengajukan tuntuan hukum kepada salah satu media Inggis, The Mail, dan juga penerbitnya. Hal tersebut dikarenakan koran tersebut telah sengaja menghina istrinya dengan mengumbar surat pribadi Meghan kepada ayahnya.
"Istri saya menjadi salah satu korban media Inggris, yang melakukan pemberitaan tanpa memikirkan konsekuensinya," kata Harry dalam rilisnya, Selasa, 1 Oktober 2019.
Penyudutan yang dilakukan oleh media, ternyata membuat Harry trauma akan hal itu. Sebelumnya, ia melihat yang dilakukan media kepada ibunya, Putri Diana, hingga akhirnya ia wafat dalam kecelakaan di Paris, lantaran menghindari kejaran media.
Tidak ingin hal tersebut berulang, Harry langsung mengambil sikap tegas terhadap media yang dianggap mengganggu orang yang ia cintai. "Saya kehilangan ibu saya dan sekarang saya melihat istri saya menjadi korban kekuatan yang sama," kata Harry.
Tuntutan yang Harry lakukan kepada The Mail, ketika media tersebut menerbitkan surat pribadi Meghan Markle kepada ayahnya pada bulan Februari 2019. Menurutnya, surat tersebut merupakan dokumen pribadi yang tidak boleh diterbitkan sembarangan tanpa izin.
Surat Meghan yang diterbitkan oleh The Mail, kata Harry merupakan manipulasi. "Selain publikasi tidak sah mereka atas dokumen pribadi ini, mereka sengaja menyesatkanmu dengan secara strategis menghilangkan paragraf terpilih, kalimat tertentu, dan bahkan kata-kata tunggal untuk menutupi kebohongan yang telah mereka lestarikan selama lebih dari setahun," tutur Harry.
Juru bicara The Mail menyangkal tuduhan Harry, mereka mengatakan jika tidak melakukan perubahan apapun atas surat tersebut. "Secara khusus, kami dengan tegas menyangkal bahwa surat Duchess diedit dengan cara apa pun yang mengubah maknanya."