Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita John McGlynn Mengalihbahasakan Karya Pramoedya Ananta Toer

image-gnews
Pramoedya Ananta Toer
Pramoedya Ananta Toer
Iklan

TEMPO.CO, Bantul - John McGlynn mengalihbahasakan beberapa buku karya sastrawan Pramoedya Ananta Toer. McGlynn yang juga salah seorang pendiri Yayasan Lontar ini menceritakan saat dia menulis ulang apa yang dituangkan Pramoedya ke dalam bahasa Inggris.

Ada lima buku Pramoedya yang dia alih bahasakan. Di antaranya Nyanyi Seorang Biru, Gadis Pantai, Perburuan, dan kumpulan cerpen. Dari lima buku itu, ada satu yang paling berkesan baginya, yakni Nyanyi Seorang Bisu.

"Buku ini berisi filsafat yang mendalam dan kasih sayang kepada anak-anaknya. Bahkan Pram menulis tanpa berharap diterbitkan," kata John McGlynn di sela acara Festival Buku dan Musik 'MocoSik' di Jogja Expo Centre atau JEC, Bantul, Minggu 25 Agustus 2019. Dalam terbitan Bahasa Indonesia, buku Nyanyi Seorang Bisu terbit dalam dua jilid. Namun dalam terjemahan Bahasa Inggris, McGlynn mengeditnya dari seribu halaman menjadi 300 halaman.

Bukan sekadar memahami, mengedit, dan mengubah dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris, John McGlynn juga menambal sejumlah bagian tulisan. Musababnya, ada surat-surat dari Pramoedya untuk keluarganya yang tak tidak berurutan. Akibatnya, beberapa cerita tidak berurutan.

John McGlynn, orang yang mengalihbahasakan beberapa buku karya sastrawan Pramoedya Ananta Toer. TEMPO | Pito Agustin Rudiana

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya menemui Pram, mewawancarainya untuk mengisi bagian-bagian yang belum jelas tadi," kata pria berkebangsaan Amerika Serikat yang tinggal di Indonesia sejak 1976, ini. Proses mengalihbahasakan buku Nyanyi Seorang Bisu memakan waktu 3 tahun, dari 1997 sampai 2000.

Pada kesempatan itu, pria 67 tahun ini menceritakan awal mula dia mengenal Pramoedya. Adalah Ben Anderson yang saat itu mengenalkannya pada karya-karya Pramoedya yang baru saja dibebaskan dari Pulau Buru pada 1979. Kepada Pramoedya, menurut McGlynn, Ben menawarkan nama dia jika ingin karyanya dialihbahasakan ke dalam Bahasa Inggris. "Jadi, mereka yang mencari saya," kata John.

Sayangnya, saat itu John McGlynn tengah bersiap melanjutkan studi S2 ke University of Michigan, Amerika Serikat. Sekembalinya dari Michigan ke Indonesia pada 1981, sejumlah novel Pramoedya sudah diterjemahkan orang lain.

Buku-buku karya Pramoedya Ananta Toer, menurut dia, sejatinya berisi tentang ajaran sosialisme, bukan komunisme. Namun lantaran semua karyanya terkena sensor sampai dilarang terbit pada masa Orde Baru, kalaupun Pramoedya menulis yang pro-Pancasila pun bakal tetap dilarang. "Karena sensor bukan atas kontennya, melainkan karena nama penulisnya," kata John McGlynn.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

6 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Mengenang Pujangga Sapardi Djoko Damono, Tentang Hujan Bulan Juni dan Lainnya

35 hari lalu

Sapardi Djoko Damono saat acara Meet and Greet film Hujan Bulan Juni di Jakarta 1 November 2017. Tempo/ Fakhri Hermansyah
Mengenang Pujangga Sapardi Djoko Damono, Tentang Hujan Bulan Juni dan Lainnya

Sastrawan Sapardi Djoko Damono lahir di Kampung Baturono, Solo, 20 Maret 1940. Berikut kiprah sang pujangga.


Media Sastra Kita Kini

25 Februari 2024

Media Sastra Kita Kini

Kalam, yang sempat berhenti terbit pada 2005, hidup kembali dalam bentuk online. Lahirnya Kalam sebagai respons terhadap makin hilangnya ruang sastra.


Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

22 Februari 2024

Salah satu peserta saat mengikuti pembelajaran pawiyatan aksara Jawa di Kota Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.


Kemendikbudristek Komitmen Perkuat Ekosistem Sastra Nasional

13 Desember 2023

Kemendikbudristek Komitmen Perkuat Ekosistem Sastra Nasional

Badan Bahasa Kemendikbudristek menyelenggarakan Pentas Karya Komunitas Sastra Penerima Bantuan Pemerintah Bidang Kebahasaan dan Kesastraan 2023.


Capaian Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa 2023

8 Desember 2023

Capaian Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa 2023

Tiga program prioritas Badan Bahasa, yaitu Pelindungan Bahasa dan Sastra, Literasi Kebahasaan dan Kesastraan, serta Internasionalisasi Bahasa Indonesia diampu oleh empat satuan kerja pusat.


10 Perbedaan Cerita The Hunger Games di Film dan Buku

22 November 2023

Seorang cosplayer berkostum karakter Katniss Everdeen dalam trilogi The Hunger Games, konvensi Komik Manga dalam Leipzig International Book Fair di Leipzig, Jerman, 19 Maret 2016. Pameran buku ini berlangsung pada 17-20 Maret 2016. AP/Jens Meyer
10 Perbedaan Cerita The Hunger Games di Film dan Buku

The Hunger Games adalah seri film yang diangkat dari novel. Berikut adalah perbedaan cerita antara buku dengan filmnya.


Borobudur Writers and Cultural Festival 2023 Digelar di Malang, Penghormatan untuk Edi Sedyawati

11 November 2023

 Borobudur Writers and Cultural Festival 2023 (Ist)
Borobudur Writers and Cultural Festival 2023 Digelar di Malang, Penghormatan untuk Edi Sedyawati

Malang dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan Borobudur Writers and Cultural Festival karena tempat ini penting dalam penelitian Edi Sedyawati


5 Buku Terlarang yang Pernah Dirazia di Indonesia

6 November 2023

Ilustrasi membaca buku. Dok. Zenius
5 Buku Terlarang yang Pernah Dirazia di Indonesia

Karena berbagai alasan, ratusan buku pernah dirazia di Indonesia. Inilah sebagian buku terlarang itu.


15 Jurusan dengan Peluang Masuk Besar di UI

19 Oktober 2023

Logo Universitas Indonesia. TEMPO, Savero Aristia Wienanto.
15 Jurusan dengan Peluang Masuk Besar di UI

Daftar jurusan sepi peminat di UI 2023, di antaranya Teknologi Bioproses, Sastra Daerah untuk Sastra Jawa