TEMPO.CO, Jakarta - Sahabat sekaligus murid Arifin Ilham, Ustad Abdul Syukur mengatakan, sebelum meninggal Arifin berpesan agar dirinya bisa mendidik anak-anaknya dan meneruskan pondok pesantren.
“Ustad bilang, perjuangan tidak seperti umur manusia, jika umur manusia bisa habis perjuangan tak akan pernah habis, makanya kami berusaha untuk menjaga amanah beliau, salah satunya meneruskan ponpes Az-Zikra ini,” kata Syukur usai menghadiri pemakaman Arifin Ilham di Bogor, Kamis 23 Mei 2019 malam.
Selain itu, lanjut Syukur, Arifin juga menitipkan anak-anaknya kepada dirinya, “Pesan beliau, anaknya jadikan ulama, jadikan imam, Insyaa Allah amanah ini kita jaga,” kata Syukur.
Arifin di mata Syukur adalah orang yang sangat tegar dan kuat. Penyakit kanker kelenjar getah bening yang diderita tak pernah dirasa oleh pemilik Pondok Pesantren Az-Zikra tersebut. “Beliau orang yang sangat gigih, sakitnya selalu tidak dirasakan sakit, beliau selalu bilang ini dari Allah SWT,” kata Syukur.
Syukur pun mengatakan, usaha Arifin dalam menyembuhkan penyakit yang menggerogoti tubuhnya juga terbilang sangat gigih. “Dengan berangkat ke Penang, Malaysia, beliau ingin menunjukkan bentuk ikhtiar,” kata Yusuf.
Setelah sempat dirawat selama beberapa bulan di Penang, Malaysia, Arifin Ilham menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu 22 Mei 2019 malam.
Arifin Ilham dimakamkan di Pondok Pesantren miliknya, ponpes Az-Zikra di Desa Cibadung, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor pada Kamis 23 Mei 2019 sekitar pukul 21.00 WIB.
Baca juga: Bayi Perempuan Arifin Ilham Ini Tak Pernah Rasakan Dicium Ayahnya
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA