Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paviliun Indonesia di Venice Biennale 2019 Tampilkan Last Verses

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf, Ricky J.Pesik saat konferensi pers Paviliun Indonesia di Venice Biennale 2019. TEMPO | Dian Yuliastuti
Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf, Ricky J.Pesik saat konferensi pers Paviliun Indonesia di Venice Biennale 2019. TEMPO | Dian Yuliastuti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf dan Yayasan Desain +Art Indonesia (YDAI) siap menghadirkan karya kolaborasi seniman kurator Indonesia di Paviliun Indonesia di Venice Biennale 2019. Karya kolaborasi tersebut berjudul 'Lost Verses: Akal Tak Sekali Datang, Runding Tak Sekali Tiba'.

Segala perlengkapan untuk tema ini sudah ada di Venesia, Italia untuk diselesaikan perangkaiannya. Karya itu akan dinikmati para pecinta seni selama enam bulan, mulai 11 Mei sampai 24 November 2019.

'Lost Verses: Akal Tak Sekali Datang, Runding Tak Sekali Tiba' adalah kolaborasi tim yang terdiri dari Asmudjo Irianto, Handiwirman Sapurtra, Syagini Ratnawulan, dan Yakobus Ari Respati. Mereka baru membuat konsep setelah dewan juri, yang terdiri dari Dolorosa Sinaga, Jim Supangkat, Bambang Sugiharto, Nirwan Dewanto, dan St. Sunardi -menyeleksi proposal yang masuk.

"Tim mereka yang paling kuat dalam konsep dan eksekusi," ujar Dolorosa Sinaga, Ketua Dewan Juri yang menilai proposal, pada konferensi pers di kawasan Kebayoran Baru, Rabu, 24 April 2019. Isu yang mereka bawa berkaitan dengan tema besar Venice Art Biennale 2019 pada seksi International Exhibition, yakni 'May You Live in Intersting Time'.

Mereka terpilih setelah panitia dan dewan juri mengumpulkan nama, kurator, serta seniman yang dinilai berpotensi untuk bekerja bersama. Gagasan kolaborasi antar-pekerja seni ini muncul dari desakan supaya Paviliun Indonesia tak lagi dikerjakan oleh seorang seniman saja.

Baca: Venice Biennale Undang Seniman Indonesia Handiwirman

Dengan digarap bersama, maka Paviliun Indonesia tidak menampilkan siapa, melainkan apa yang bisa mewakili Indonesia. "Semestinya Paviliun Indonesia menampilkan faset penting perkembangan seni rupa kontemporer Indonesia dan aspiraasi yang ditawarkan pada medan seni dunia," ujar Dolorosa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anggota dewan juri, Nirwan Dewanto juga menjelaskan waktu yang pendek tak memungkinkan banyak tim mempunyai konsep karya yang matang. Namun rupanya konsep karya tim Asmudjo ini cukup menonjol dan memperlihatkan satu kesatuan yang utuh. Sementara lainnya merupakan himpunan ide individual.

Setelah terpilih, tim ini kemudian menggodok konsep tentang interpretasi terhadap makna dalam hiruk pikuk komunikasi jagad dan risiko munculnya reinterpretasi. Wujudnya berupa sebuah meja, ratusan loker tranparan dari akrilik lengkap dengan objek di dalam setiap loker, ada pula bianglala yang bisa dinaiki serta ruang merokok.

Menurut Asmudjo, kolaborasi para seniman ini merupakan sebuah refleksi kritik seni kontempoer. Di Italia, seni kontemporer sudah menjadi hal yang jamak untuk waktu yang lama. Sedangkan di Indonesia masih seperti terpencil. "Risiko praktik seni rupa kontemporer metafora adalah cara membaca seni rupa global dan lokal," ujarnya.

Hingga kini, tim masih menegosiasikan dua hal kepada panitia Venice Biennale untuk melengkapi sajian karya. Mereka berharap bianglala yang dibuat, dipakai, dan dinaiki oleh pengunjung serta dibolehkan pengunjung merokok di ruang rokok yang merupakan bagian dari karya.

Panitia Venice Biennale belum memberikan lampu hijau kepada mereka karena pertimbangan keamanan. "Semoga mereka mau bernegosiasi. Tapi kalau tidak bisa, ya tidak apa-apa. Kami sudah melengkapi dan memperhitungkan semuanya," ujar Asmudjo.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

33 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

40 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Dana Indonesiana Bantu Seniman Mendapatkan Akses Pendanaan

45 hari lalu

Dana Indonesiana Bantu Seniman Mendapatkan Akses Pendanaan

Dana Indonesiana yang dikucurkan dari Dana Abadi Kebudayaan, mendorong seniman khususnya pelaku kesenian pertunjukan untuk mendapatkan akses pendanaan yang mudah.


The Gum Wall, Dinding Permen Karet yang Menjadi Atraksi Seni di Seattle

14 Januari 2024

The Gum Wall, di Pike Place Market, Seattle, Amerika Serikat. Unsplash.com/Jason Hart
The Gum Wall, Dinding Permen Karet yang Menjadi Atraksi Seni di Seattle

The Gum Wall tak hanya sekedar kumpulan permen karet. Tapi menjadi atraksi seni yang menarik


Profil But Muchtar Rektor ISI Yogyakarta Pertama, Seniman Sekaligus Akademisi, Tidak Lulus SD 3 Kali

1 Desember 2023

But Muchtar. facebook.com
Profil But Muchtar Rektor ISI Yogyakarta Pertama, Seniman Sekaligus Akademisi, Tidak Lulus SD 3 Kali

But Muchtar tidak berhasil lulus SD sebanyak tiga kali. Tapi, pada akhirnya ia menjadi Rektor ISI Yogyakarta pertama.


Bamsoet Dorong Penguatan Pelestarian Seni dan Budaya Betawi

16 November 2023

Bamsoet Dorong Penguatan Pelestarian Seni dan Budaya Betawi

Terima Pengurus Bamus Betawi, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Penguatan Pelestarian Seni dan Budaya Betawi


25 Tahun Selasar Sunaryo Art Space Pamerkan Karya Seni Rupa Pemilik, Anak, dan Menantu

11 November 2023

Perayaan 25 Tahun Selasar Sunaryo Art Space Bandung menggelar tiga pameran sekaligus, Jumat 10 November 2023. Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
25 Tahun Selasar Sunaryo Art Space Pamerkan Karya Seni Rupa Pemilik, Anak, dan Menantu

Pameran karya mereka menjadi puncak peringatan Seperempat Abad Selasar Sunaryo Art Space di ruang galeri yang terpisah.


Altermatter British Council, Wujud Kolaborasi Artistik Berkelanjutan Inggris Raya dengan Indonesia

28 Oktober 2023

Country Director Indonesia dan Director South East Asia British Council, Summer Xia (mengenakan batik), dalam peluncuran Altermatter di Jakarta, beberapa waktu lalu. ANTARA/HO- British Council Indonesia.
Altermatter British Council, Wujud Kolaborasi Artistik Berkelanjutan Inggris Raya dengan Indonesia

Peluncuran Altermatter ini sebagai momen perayaan hari jadi British Council yang telah memasuki usia ke-75.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


The Apurva Kempinski Bali Resmi Membuka 'Indonesia: The Land of Art' Volume II

1 Oktober 2023

Salah satu rangkaian pameran 'Indonesia: The Land of Art Volume II' di The Apurva Kempinski Bali
The Apurva Kempinski Bali Resmi Membuka 'Indonesia: The Land of Art' Volume II

Indonesia: The Land of Art Volume II ini terbuka untuk umum di bulan September - October 2023, bertempat di Pendopo Lobby, The Apurva Kempinski Bali.