TEMPO.CO, Jakarta - Edward Akbar senang ikut membintangi film A Man Called Ahok. Apalagi banyak pesan positif yang bisa dipetik para penonton dari film yang menceritakan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.
Edward Akbar mangatakan, proses syuting pun berjalan sangat menyenangkan. Selama dua pekan Edward Akbar dan pemain lainnya berada di Belitung, untuk melakukan reading dan proses syuting film tersebut.
"Yang peran anak kecil juga dari sana langsung dan seru lah. Beda kita syuting di kota besar dengan pemain-pemain kota besar sama ketemu pemain-pemain dari daerah. Energi dan motivasinya lain," ujar Edward Akbar di Kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Senin, 5 November 2018.
Menurut Edward Akbar, salah satu pengalaman tak terlupakan adalah saat masyarakat setepat gempar karena kemunculan buaya di sungai pasar Gantung. Edward Akbar mengatakan, secara keseluruhan proses syuting berjalan sangat seru.Film A Man Called Ahok. Istimewa
"Di sana buaya memang banyak tapi overall semua syutingnya sangat nikmat karena saya sangat suka daerah pedesaan dan kita melakukan observasi dengan lingkungan dengan orang-orang setempat dan prosesnya sangat menarik sih," katanya.
Hal lain yang mebuat Edward Akbar tertantang karena kulitnya harus terlihat lebih kelam di film ini. Sebab, karakter Musyono yang diperankan Edward diceritakan besar di pasar.
"Memang Belitung panas ya. Saya senang variasi karakter yang enggak biasa," kata Edward Akbar.
Baca: Nonton A Man Called Ahok, Daniel Mananta Hampir Menangis
Selain Edward Akbar, film A Man Called Ahok juga dibintangi Daniel Mananta, Eriska Rein, Donny Damara, Donny Alamsyah, Denny Sumargo dan Jill Gladys. Film ini mulai tayang di bioskop pada 8 November 2018.