TEMPO.CO, Denpasar -Grup musik dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan, Antrabez meluncurkan album baru berjudul No Limit. Igor Saykoji juga ikut pentas berkolaborasi dalam lagu berjudul Indonesia.
Baca: Album Baru Antrabez Siap Dirilis, Berbentuk Flashdisk
"Mereka (Antrabez) punya tema yang bagus, sampai hari ini tetap selalu amaze," katanya di Denpasar, Rabu, 28 Maret 2018.
Menurut Igor, ia tidak banyak mengetahui latar belakang pembentukan Antrabez sebagai grup musik. Namun saat mendengarkan karya grup musik Lapas Kerobokan itu, Igor tertarik dengan kreativitas Octav Cs.
"Hasilnya luar biasa, ada (tema) demokrasi, toleransi, aransemen ok," ujarnya.
Dalam video klip Indonesia, Igor bernyanyi rap bersama sekitar 200-an penari kecak yang semuanya adalah warga binaan Lapas Kerobokan. Bagi Igor suasana tersebut terasa mengesankan. "Gue (di Lapas Kerobokan) banyak ketemu orang punya harapan besar berkarya, kreativitas," tuturnya.
Antrabez adalah akronim dari Anak Terali Besi. Antrabez terdiri atas Octav (vokaliS dan gitar), Febri (vokal), Riva (gitar), Ronald (keyboard), dan Firdaus (drum). Rapper Igor atau Saykoji berpose usai latihan jelang pertunjukan “25th anniversary concert Batman Kasarung - Iwa K” di Jakarta, 22 Maret 2018. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Mereka menjadi warga binaan Lapas Kerobokan karena kasus narkoba. Dari lima orang tersebut, dua di antaranya sudah bebas bersyarat, yaitu Febri dan Firdaus.
Album No Limit berisi 10 lagu, delapan lagu berbahasa Inggris. Adapun dua lagu menggunakan bahasa Indonesia. Judul dua lagu tersebut, yaitu Indonesia dan Alam Bernyanyi.
Lagu berjudul Indonesia menjadi andalan karena berkolaborasi dengan personel Superman Is Dead, Bobby Kool dan Jerinx. Adapun vokalis dari grup musik Navicula, Robi dan The Hydrant, Marshello juga berpartisipasi.
Selain itu ada juga Ayu Laksmi, Sandrayati Fay, Sandrina Malakiano, Igor Saykoji. Juga Ian Stevenson (vokalis dan gitaris Zat Kimia), dan Made Bawa (vokalis dan gitaris Lolot). Video klip lagu Indonesia milik Antrabez digarap oleh Erick EST.