TEMPO.CO, London-Peraih Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2014, Malala Yousafzai mulai menghadiri kuliah perdananya di Oxford Univesity pada Senin 9 Oktobe 2017.
Aktivis pejuang hak pendidikan bagi para perempuan di Pakistan itu mendapatkan beasiswa untuk menempuh studi dalam bidang Philosophy, Politics, and Economy (PPE) di salah satu kampus ternama di Inggris tersebut.
"Lima tahun lalu, saya ditembak agar saya berhenti berbicara tentang pendidikan untuk perempuan. Hari ini, saya menghadiri kelas pertama saya di Oxford," tulis Malala di akun twitter-nya, Senin 9 Oktober 2017.
Di tahun 2009, tepat saat Malala berusia 11 tahun, dia harus hidup dalam tekanan para ekstrimis Taliban di Pakistan yang melarang anak perempuan untuk bersekolah.
Di saat itu, Malala mulai membuat blog dengan nama samaran kepada BBC untuk menceritakan tentang seramnya kondisi kehidupan di bawah penguasaan Taliban.
Di tahun 2011, saat kekuatan Taliban mulai diperlemah oleh tentara Pakistan, Malala baru kembali bersekolah dan mulai memperjuangkan hak-hak pendidikan bagi anak-anak dan perempuan di Pakistan.
Hingga pada 9 Oktober 2012, Malala yang kala itu tengah berada di bis sekolah dihampiri oleh seorang bertopeng yang membawa senjata api untuk menanyakan namanya. Mengetahui nama gadis tersebut adalah Malala Yousafzai, perempuan yang kala itu berusia 16 tahun itu pun ditembak dengan pistol di bagian kepalanya. Beruntung, Malala masih bisa diselamatkan.
Di tahun 2014, Malala dinobatkan sebagai orang termuda yang berhasil meraih Hadiah Nobel Perdamaian atas jasanya untuk senantiasa memperjuangkan hak edukasi bagi anak-anak dan perempuan di seluruh dunia.
Kini wanita berumur 20 tahun tersebut memulai studinya di kampus yang menjadi tempat belajar dari salah satu idolanya, Mantan Presiden Pakistan, Benazir Bhutto.
ERLANGGA DEWANTO | PEOPLE