TEMPO.CO, Jakarta - HUT TNI ke-72 tahun ini dirayakan dengan sebuah film berjudul Merah Putih Memanggil. Maruli Tampubolon, aktor dalam film tersebut, menuturkan soal kesulitan yang ia hadapi saat proses syuting.
Syuting di tengah hutan mengharuskannya berpisah dengan anak dan istri. "No pain, no gain. Tapi mereka mendukung. Puji Tuhan, keluarga semua suka. Istri suka film perang, walaupun enggak suka ditinggalin, tapi kan kembali lagi ya," ujar Maruli di Epicentrum, Jakarta Selatan, Selasa, 3 Oktober 2017.
Selama proses syuting film itu, Maruli alami banyak pengalaman berharga yang bisa ia aplikasikan dalam kesehariannya. "Saya mendapatkan disiplin, komitmen, enggak komplain, dan itu saya aplikasikan ke kehidupan saya sehari-hari sebagai aktor, penyanyi, pengacara, bisnis yang sedang saya jalani juga," tuturnya.
Dalam film Merah Putih Memanggil, Maruli Tampubolon berperan sebagai Kapten Nurmantyo, komandan satuan penanggulangan teror yang dibentuk Angkatan Darat Kopassus. Dia bertugas membebaskan warga Indonesia yang disandera kelompok teroris internasional.
"Kami harus menyelamatkannya. Di sini, motonya lebih baik pulang tinggal nama daripada gagal di medan tugas. Jadi siap mati, kasarnya," kata Maruli.
Pembuatan film Merah Putih Memanggil melibatkan prajurit dari pasukan khusus TNI dari tiga angkatan, yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, serta armada tempur.
Film ini resmi diputar di bioskop bertepatan dengan HUT TNI ke-72, Kamis, 5 Oktober 2017. Selain Maruli, Prisia Nasution, Aryo Wahab, dan Restu Sinaga turut berperan dalam film itu.