TEMPO.CO, Kuta - Peringatan Hari Kartini di Pantai Kuta, Bali dimeriahkan oleh aksi berselancar para perempuan dengan mengenakan kebaya. Acara itu bertajuk Festival Kartini. Selain kegiatan berselancar, ada juga selotip art.
Dede Rai Nida Pradnyana, 26 tahun, tampak teliti menggoreskan cutter membentuk guratan di tempelan selotip. Dia sedang membentuk karakter wajah perempuan. "Saya mau ikut meriahkan acara ini," katanya di Pantai Kuta, Kamis, 20 April 2017.
Baca: Dian Sastro: Kartini Itu Buandel
Saat Dede membuat lukisan selotip art, banyak pengunjung Pantai Kuta yang tertarik. Menurut Dede, ia pertama kali mencoba mempelajari selotip art sejak 6 tahun lalu. "Dulu saya hobi melukis wajah menggunakan pensil," ujarnya.
Baca: Festival Kartini Peselancar Pakai Kebaya, Konsentrasi Pecah
Setelah mempelajari sendiri selotip art, banyak teman-temannya yang tertarik untuk memesan karyanya. "Biasanya foto selfie, kemudian saya buat seperti ini (selotip art)," kata dia. Ukuran selotip art yang biasa dibuat Dede rata-rata 60 x 40 sentimeter, namun ada juga yang relatif besar hingga 120 x 120 sentimeter.
Menurut Dede, agak sulit saat mengerjakan lukisan selotip art di tempat terbuka. "Aku biasanya bekerja di dalam ruangan, karena kalau di pantai terkena gradasi cahaya," katanya.
Artikel terkait: Reza Rahadian Bilang Kartini Sekarang Bukan Soal Kesetaraan
Selotip art, kata dia, sudah menjadi penghasilan tambahan, selain pekerjaan tetap Dede yang bekerja di bidang marketing salah satu perusahaan. Dia mematok harga sekitar Rp 500 ribu untuk melukis per karakter wajah. "Kalau ada dua (wajah) Rp 850 ribu. Saya biasa mengerjakan 3 hari sampai 2 pekan tergantung kerumitan," katanya. *
BRAM SETIAWAN
Berita lainnya:
Para Perempuan Hebat Bacakan Surat Kartini
8 Tanda Anak Siap Ditinggal Sendirian di Rumah
Di Usia Matang, Julia Roberts Tetap Jadi Perempuan Tercantik